Chapter 11

2.9K 180 11
                                    

Trigger warning
.

.

.

Jam menunjukkan pukul 8 malam saat Joong sibuk berkutat dengan berlembar-lembar kertas di ruang santai apartemennya. Wajahnya begitu serius. Ia baru saja kembali dari rumah untuk membahas soal perjalanan bisnis yang akan dia laksanakan besok pagi. Pakaian yang ia butuhkan untuk besok sudah tersusun rapi didalam koper.

Joong meraih secangkir teh yang masih mengepul, lalu meminumnya perlahan dan tetap fokus pada berkas yang ada dihadapannya.

Sebuah panggilan masuk dari seseorang yang sangat ia kenal, Joong mengabaikannya dan tetap fokus dengan berkas yang ada dihadapannya itu. Ia tidak ingin lagi berurusan dengannya, ia hanya ingin memulai hidup baru dengan tunangannya tanpa gangguan dari siapapun.

Drrrttt.....Drrrtttttt.....Drrrrt

Sebuah pesan masuk, Joong menoleh pada notif yang muncul diatas layar ponselnya, terlihat sebuah foto telah ia terima. Joong mengerutkan keningnya bingung, sepertinya tidak masalah jika hanya membuka pesan darinya, ia lantas menaruh berkas yang baru dibacanya kemudian membuka pesan yang telah ia terima.

Tubuhnya membeku, aliran darah didalam tubuhnya seolah berhenti mengalir tatkala dengan jelas ia melihat foto dimana ada tunangannya tengah duduk disuatu ruangan yang jelas ia tahu tempat apa itu hanya dengan melihat beberapa botol minuman keras diatas meja.

tunanganannya tengah duduk bersama dengan seorang pria yang tidak dapat ia lihat dengan jelas karena pria itu membelakangi kamera, dia tahu ada yang tidak benar disini. Apa yang sedang Dunk lalukan disana, dan darimanakah Nine mendapatkan foto itu?

Pesan dari Nine segera ia baca

Joong, aku tidak yakin baru saja aku lihat. Apakah dia tunanganmu itu? Aku tidak sengaja melihatnya jadi aku putuskan untuk memotretnya. Awalnya aku pikir dia sedang bersamamu, ternyata bukan.

Joong segera menghubungi Nine yang segera diangkat olehnya.

"DIMANA DUNK SEKARANG? JAWAB AKU NINE"

"Dia sedang duduk bersama seorang pria aku tidak tahu siapa dia" jawab Nine takut saat mendengar bentakan Joong disebrang telepon.

"KIRIMKAN ALAMAT KAU BERADA SEKARANG, CEPAT"

Joong sangat panik ia langsung memutuskan telepon sepihak, tidak lama Nine mengirim alamat dimana dirinya tidak semgaja bertemu dengan tunangannya. Joong lalu mengirim pesan pada Dunk namun tidak ada balasan. 'Sial apa yang sedang dia lakukan disana?' Batin Joong gelisah.

Joonh segera mengambil kunci mobilnya, meninggalkan apartemennya dan melaju dengan kecang menuju alamat yang telah Nine kirim.

Setelah sampai ditempat itu, Joong segera menghentikan mobilnya didepan halaman Pub dan masuk kedalam tanpa memperdulikan orang-orang yang berada di Pub itu. Ia langsung masuk kedalam dan sampai didepan meja resepsionis.

"Joong"

panggilan seseorang dari arah belakang menarik perhatiannya, ia melihat Nine tengah berdiri panik didepan pintu masuk ruang pub.

"Dunk menghilang, aku tadi melihatnya diatas meja tapi sekarang ia sudah tidak ada. "

Joong meremas rambutnya kasar, ia masih tidak habis pikir kenapa Dunk bisa berada ditempat seperti ini? Nine mengajakmya masuk dan menunju meja dimana Dunk dan Pond tadi berada.

"Haissh"

Ia hanya melihat botol minuman keras dan gelas yang telas terisi minuman, namun tidak ada Dunk disana. Joong segera pergi mengellingi ruang Pub dan mengabaikan Nine yang terus memanggilnya. Ia mengitari tempat itu dan berjalan ke sisi lain tapi Joong samasekali tidak menemukan Dunk dimanapun. Ia berusaha menghubungi ponsel milik tunangannya itu namun ponselnya tidak aktif, ia benar-benar gelisah sekarang.

Gloomy Love (JoongDunk story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang