06- Rumah sakit

1.1K 87 7
                                    

Jangan jadi pembaca gelap.

Jangan jadi pembaca gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

×××

Viara berlari kencang di koridor Rumah Sakit tanpa henti. Dengan perasaan kalut dan nafas yang memburu, Viara bertanya pada resepsionis tentang temannya yang baru saja masuk Rumah Sakit ini.

“Permisi, pasien bernama Sagara?” tanyanya.

Resepsionis menjawab sembari menunjuk ruangannya, “UGD ranjang no 3,”

Setelah mendapatkan jawaban, Viara bergegas ke ruangan yang ditujukan. Benar saja, disana ada Sagara yang sedang terbaring lemas dengan memakai ventilator.

Kabarnya, Sagara mengalami kecelakaan mobil saat hendak ke sekolah tadi pagi, laki-laki itu mengendarai mobilnya saat kepalanya lagi pusing, menyebabkan Sagara menabrak tiang listrik yang membuat tubuhnya terluka parah.

Viara menghubungi teman-temannya dan memberitahu kondisi Sagara beserta ruangannya.

Saat sedang berbicara pada Aldo lewat telfon, Viara dikejutkan dengan suara Dokter,

“Keluarga pasien?” dengan cepat Viara mengangguk, “Iya Dok, saya temannya. Sagara kenapa ya Dok? Apa ada yang parah sama lukanya?” tanyanya khawatir.

“Saat ini kondisi pasien sedang kritis, luka di kepalanya cukup parah, pasien harus menjalankan operasi secepat mungkin, mohon segera melakukan pembayaran administrasi.” jelas Dokter.

“Baik Dok.”

Viara pun bergegas pergi mengurus biaya administrasi. Setelah semua telah selesai, ia kembali ke ruangan dimana Sagara berada, namun laki-laki itu sudah dilarikan ke ruangan operasi. Disana rombongan temannya sudah pada datang membawa beberapa kantong makanan.

“Vi, keluarga Sagara dimana? Kok mereka gak datang jenguk anaknya?” tanya Pandi.

Viara mengangkat pundaknya menjawab, “Gue nggak tahu, daritadi gada yang datang ke sini,”

“Biar ortunya?”

“Gue gak kenal orang tuanya, Pandi, gimana gue bisa tahu,” jawab Viara.

“Ya, kan pasti ada yang nanya, tau anak saya yang namanya Sagara?” ucap Pandi sembari mencontohkan.

“Gak ada, btw Selatan sama Zila mana?” tanya Viara saat menyadari kedua temannya tidak ada dirombongan itu.

“Selatan, ya lo tau aja, mereka kan kemarin abis berantem, pasti tuh anak gak mau jenguk Sagara. Kalau Zila sama Jeff mereka lagi ada kegiatan OSIS.” jawab Bram.

“Oh iya, Jeff juga gak ada, gue kira ikut kalian. Yaudah, itu yang kalian bawa taruh aja di sini,” Viara menyuruh mereka menaruh kantong-kantong yang dibawa ke atas meja samping brankar.

•~•~

Setelah beberapa jam menunggu, operasi selesai, Sagara telah kembali ke ranjangnya dengan tubuh yang sangat lemas dan juga beberapa alat di tubuhnya. Ia nampak belum sadar dari biusnya.

𝐒𝐓𝐀𝐋𝐊𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang