37. menunda

2.9K 249 15
                                    

___________________
___________
______________________
Pagi ini Nazira baru selesai menyiapkan sarapan pagi. Gadis itu bergegas memanggil suaminya yang masih berada di kamar.

"Mas Farzan,ayo sarapan," ucap Nazira sembari membuka pintu kamar tersebut. Gus Farzan yang tengah membaca kitab segera bangkit berdiri menghampiri istrinya yang berada di ambang pintu.

"Makan sama apa Khumaira?" Tanya Gus Farzan.

"Nasi goreng."

Tiba-tiba Gus Farzan menggelengkan kepalanya, "moh ah."

(Gak mau ah)

Nazira mengerutkan keningnya heran, "kenapa? mau makan yang lain?"

"Kulo mboten ajeng maem nek mboten sepiring kaleh sampean sayangku," ucap Gus Farzan tersenyum menatap istrinya.

(Saya tidak mau makan jika tidak sepiring denganmu sayangku)

"Hah?" Nazira menatap tidak percaya mendengar ucapan suaminya.

"Kurang jelas? Kulo mboten ajeng maem nek mboten sepiring kaleh sampean sayangku." Gus Farzan mengulangi ucapannya tadi.

"Emm...e-engih Mas kita makan sepiring berdua ya," ucap Nazira mengiyakan ucapan suaminya.

"Yey!!" Gus Farzan sangat antusias dan segera membopong tubuh Nazira ala bridal style.

"Mas Farzan turunin ih," ucap Nazira yang berada dalam gendongan Gus Farzan.

"No!" Ucap Gus Farzan. Lelaki itu menggendong Nazira hingga sampai di meja makan.

Setelah duduk di depan meja makan, Gus Farzan mengambil segelas air putih dan meneguknya setengah karena tenggorokannya sedikit kering. Setelah Gus Farzan meletakkan kembali gelas itu di atas meja, kini Nazira malah mengambil gelas itu dan meminum air putih itu hingga habis.

"Eh?" Gus Farzan sedikit heran melihat tingkah istrinya itu.

"Barokah Mas," ucap Nazira tersenyum manis menatap Gus Farzan.

Melihat senyuman istrinya itu membuat Gus Farzan menjadi gemas. Tanpa disangka lelaki itu langsung mendaratkan satu kecupan hangat di bibir gadis itu.

"Gemes deh," ucap Gus Farzan setelah mengecup bibir Nazira. Lelaki itu mencubit pipi Nazira dengan gemas membuat pipi Nazira memerah. Pipinya berubah menjadi merah entah karena salah tingkah setelah dikecup oleh Gus Farzan atau karena merasa sakit setelah punya dicubit.

"Udah ah ayo makan," ucap Nazira. Gadis itu kembali fokus ke makanannya dan segera menyendok nasi goreng itu.

"Cuapin cayang," ucap Gus Farzan dengan suara yang terdengar manja. Entah mengapa belakangan ini lelaki itu selalu menunjukkan tingkah manjanya.

Nazira mengangguk dan mulai menyuapi suaminya dengan senang.

****

Seluruh anggota keluarga Gus Syaqil sudah berada di meja makan untuk sarapan.

"Abi gak sarapan?" Tanya Gus Farhan ketika Gus Syaqil berlalu melewati meja makan. Gus Syaqil menghentikan langkahnya dan menoleh ke sumber suara.

"Abi buru-buru," ucap Gus Syaqil.

"Nanti Abi bisa mak..." Ucapan Gus Farhan terpotong saat Gus Syaqil bersuara.

"Gak bisa, Abi gak bisa makan siang di rumah soalnya nanti ada meeting," potong Gus Syaqil kemudian pergi begitu saja dari sana.

Gus Farhan menghela napas lelah melihat ayahnya yang sudah pergi, "kalo gini ceritanya gimana gue mau ngasih tau Abi?" Batin Gus Farhan.

Sementara itu di lain tempat, Gus Farzan tengah bersiap-siap untuk berangkat mengajar. Lelaki itu terlihat sangat tampan ketika mengenakan seragam guru berwarna hitam putih.

Diantara Gus Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang