Chapter 14 : Kau itu manusia

298 54 214
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

°°°°

Namjoon tergagap, bahkan bibirnya kini tidak mampu mengatup dan lidahnya kelu. Kejadian ini terlalu mendadak hingga otaknya seperti mati, tidak mampu bekerja seperti seharusnya. Sedangkan Joanne masih berdiri di tempatnya dengan tangan terangkat menunjukkan ponsel baru yang Anne tidak tahu untuk apa kegunaannya.

"Ini benar milikmu, Namu?" ulang Anne, kali ini sudah kembali mampu mengendalikan dirinya. "Ponsel baru untuk apa?"

Namjoon segera menggelengkan kepalanya dan berjalan ke arah Anne. "Iya, Sayang. Itu ponsel baruku." Namjoon meraih tangan Anne, mengambil ponselnya sebelum menggenggam erat tangan Anne yang dingin itu. "Tapi aku membelinya khusus untuk pekerjaan, sejujurnya aku tidak ingin waktu bersamamu harus terganggu hanya karena urusan pekerjaan."

Anne terdiam, sengaja membiarkan Namjoon menjelaskan apa yang ingin dia jelaskan dan meluruskan apa yang ingin dia luruskan.

Sebelah tangan Namjoon terangkat untuk meraih wajah Anne dan mengusapnya lembut. "Aku tidak bisa mematikan ponsel ini karena takut ibu menghubungi tiba-tiba dan sejujurnya aku tidak ingin waktu bersamamu harus terganggu seperti malam itu. Jadi aku memutuskan untuk membeli ponsel satu lagi khusus untuk pekerjaan dan yang ini," Namjoon mengangkat ponsel lamanya dengan foto pernikahan mereka sebagai gambar latarnya. "Khusus untukmu dan keluarga."

Seketika Anne teringat malam di mana waktu bemesraan mereka harus terganggu karena telepon dari kolega bisnis Namjoon. Alasannya terdengar bohong namun juga masuk akal hingga Anne tidak bisa bereaksi apapun selain diam saja.

"Aku tidak sengaja meninggalkannya di restoran dan belum sempat menceritakannya padamu." bisik Namjoon, memeluk Anne erat dengan detak jantung yang masih berdebar dengan gilanya."Besok kau praktek sore, kan? Berarti pagi tidak sibuk, kan?"

"Hm ..." Akhirnya Joanne mendapatkan suaranya yang tadi seolah menghilang entah kemana.

"Besok pagi ikut aku ke suatu tempat, ya Sayang?" Namjoon merenggangkan pelukannya, kembali menangkup wajah mungil itu dengan tangan besarnya. "Ke tempat yang pasti akan sangat kau sukai."

Senyuman Namjoon mengembang semakin lebar sementara Anne hanya bisa menatap kedua netra yang bergerak menyipit, mencari kebohongan di sana. Tapi sepertinya Namjoon membalut kebohongan itu dengan sangat baik hingga Anne kesulitan untuk membacanya.

"Hm ... baiklah." ucap Anne akhirnya, membiarkan egonya kembali kalah karena cinta. Membiarkan kecurigaannya menguap begitu saja karena penjelasan suaminya cukup masuk akal terlebih Anne tidak ingin mempermasalahkan ini lagi dan membuatnya semakin terlihat seperti seorang istri yang menyebalkan.

The Mistake KIM NAMJOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang