Part 5

188 73 135
                                    

Setiap ada pertemuan pasti akan ada perpisahan. Namun, aku berharap perpisahan ini bersifat sementara

****

Langit yang begitu cerah ditambah dengan cakrawala biru yang memanjakan mata dengan pesonanya.

Gadis berkerudung coklat muda, mengenakan dress panjang berwarna putih diselimuti blazer coklat dilengkapi dengan sepatu sneaker putih.

Berdiri di belakang bagasi mobil, ia memastikan kembali barang-barang yang harus dibawa pulang.

Yaps, siapa lagi kalo bukan Amira.

Satu persatu, ia check barang-barang yang ada di koper maupun tas mini nya. Sesuai janjinya kemarin, sebelum ke bandara ia akan menemui dokter Jihu untuk memberikan sesuatu kepadanya.

"Benar ada yang ketinggalan?" tanya Jieun baru saja keluar dari dalam mobilnya.

"Aku udah periksa lagi, semuanya sudah lengkap. Mungkin tadi hanya perasaanku aja," jawab Amira seraya menutup kembali tas mininya.

"Kita berangkat sekarang aja! Takut nanti terlambat sampai di bandaranya," Jieun membantu Amira menutup bagasi mobil.

"Maaf ya sudah merepotkanmu," lirih Amira.

"Aigoo,, gak merepotkan Amira. Aku malah senang kamu disini jadinya aku punya teman,"

"Tapi aku ..." ucap Amira terpotong

"Sudah sudah, ayo masuk atau aku tinggal nih!" Ajak Jieun yang sudah berjalan ke samping mobil dan masuk ke dalamnya.

Tak lama Amira menyusulnya masuk ke dalam mobil.

Menelusuri keramaian jalan raya Negeri Gingseng, diselimuti dengan atmosfer cukup dingin sampai menusuk ke tulang.

Daun-daun mulai terlihat berguguran, begitu indah terlihat dari dalam mobil.

Lantunan lagu "Let Go" yang di populerkan oleh sang idol, mengiringi perjalanan mereka. Amira dan Jieun menikmati perjalanan itu.

Semoga setelah berada di Indonesia, kamu bangun dari tidurmu oppa. Batin Amira

Sekitar 20 menit perjalanan, mereka sampai di rumah sakit. Jieun dan Amira tak berpikir panjang, mereka masuk ke gedung dan menemui Jihu di ruangannya.

Tok Tok Tok

Tak ada jawaban dari si empunya. Jieun mengetuknya kembali. Namun tak ada yang kunjung membukakan pintu.

"Dokter Jihu sepertinya gak ada di ruangan Mir," ungkap Jieun.

"Mungkin lagi periksa pasien. Tunggu aja," ujar Amira.

"Biar aku telpon aja," Jieun merogoh tas kecilnya untuk mencari smartphone nya.

Sedangkan Amira memandangi pintu ruangan yang ia ketahui siapa di dalam ruangan itu.

Aku ingin sekali kesana. Keluhnya dalam batin.

Dari arah pintu itu, keluar sosok berjas putih yang Amira sangat kenal. Ya dia adalah Jihu. Spontan Amira menepuk lengan Jieun yang berdiri berlawan arah dengan Amira.

"Aku udah melihat kalian," ungkap Jihu yang berjalan ke arah mereka.

Jieun mematikan smartphone nya lalu berbalik badan ke arah Jihu.

"Kenapa kalian gak langsung masuk ke kamar inap Yoongi?" Jihu telah berdiri di antara dua gadis itu.

Jieun dan Amira tersentak mendengar penuturan Jihu. "Kau gila oppa? Kau ingin kami dikira sasaeng karena masuk begitu aja? Kalo ada member bangtan atau keluarga Yoongi oppa bagaimana?" cerocos Jieun yang terlihat begitu kesal.

Fairy of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang