+6282xxxxxxxx: " Save aja, Kak. Siapa tau butuh. Rena, "
Baru saja selesai sholat dhuha, Elbha sudah mendapatkan banyak notifikasi pesan whatsapp dari nomor baru. Ia menggelengkan kepala. " Nggak bisa apa, jadi cewek berharga sedikit, " gumamnya lantas memblokir semua kontak yang mengirim pesan tidak penting itu.
Pemuda itu pun melanjutkan aktifitasnya di depan kaca. Ia menyisir rambutnya yang sedikit berantakan. Hari ini ia sudah ada janji dengan seseorang. Elbha memilih kostum casual berupa kaos lengan pendek yang dibalut jaket denim dan jeans berwarna hitam.
Dirasa cukup dengan penampilannya, ia menyambar kunci mobil, ponsel dan ipad yang selalu dibawa kemanapun ia pergi.
" Kang, saya mau pergi. Nanti kalau abah-umik rawuh, saya belum pulang bilang aja saya ada kepentingan di luar, " pesan Elbha pada khadim sekaligus supir pribadinya, Kang Misbah.
" Enjeh, Gus. Ngatos, ngatos, " ucap Kang Misbah.
Elbha hanya mengangguk, dan segera menuju ke mobil. Pemuda itu mulai mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tempat yang ia tuju agak lumayan jauh dari rumah. Ia pun memutuskan untuk menambah kecepatan.
Setengah jam berlalu, akhirnya ia sampai di sebuah toko otomotif yang menjual moge beserta kelengkapannya. " Elbha, apa kabar? " sapa pemilik toko yang sudah akrab dengan Elbha.
