(suara bernyanyi) "waktuku kecil hidupku.. amatlah du..du..du..du" (suara tertawa) hahaha.. aku suka tertawa sendiri jika mengingat akan masa kecilku, Aayana kecil. (tersenyum)
Mari dengarkan cerita aku dimulai dari ketika aku di taman kanak-kanak. Aku mempunyai sahabat, dia bernama Noel. Sebenarnya kami sering bertengkar dan cepat kembali baik lagi. Kami sudah seperti bersaudara adik dengan kakak karena dia lebih tua tiga tahun dari ku. Terkadang kami seperti musuh, terkadang kami seperti saudara. Kami sering bermain bersama. Pada dasarnya kami selalu bermain, mainan yang biasa anak laki-laki lakukan. Walaupun aku adalah seorang anak kecil perempuan akan tetapi aku sangat menyukai permainan anak laki-laki yang biasa mereka mainkan. Kami sering bermain kelereng bersama dengan teman-teman yang lain. Apalagi layangan ... (muka berseri-seri) waahhh.. aku sangat menyukai permainan layangan. Ketika aku berhasil menerbangkan layangan aku bisa merasakan diriku ikut terbang ke langit biru yang sangat tinggi dan indah itu. Dan aku sangat menyukai ketika aku berhasil menjatuhkan layangan anak lain dan putus talinya sampai terbang entah ke mana. (tersenyum sambil menutup mulut dengan kedua tangan)
aku punya satu cerita di mana cerita ini yang tidak akan pernah aku lupakan. Kami sedang bermain petak umpet ada sekitar sepuluh anak yang bermain termasuk Noel. Dan aku satu-satunya anak yang paling kecil di antara mereka, biasa dengan sebutan anak bawang karena lebih kecil dari pada anak lainnya. Jadi permainannya adalah salah satu anak yang bertugas untuk menutup mata di salah satu dinding atau pohon lalu mulai berhitung sampai tiga puluh, dan anak-anak yang lain pergi bersembunyi. Ketika anak yang sedang bertugas itu menemukan persembunyian salah satu anak yang sedang bersembunyi, dia harus memukul tembok dan menyebutkan nama anak yang tertangkap bersembunyi itu. Namun di permainan ini aku selalu kalah! Bahkan hampir tidak pernah menang! (menarik nafas) huft... lalu aku mulai berpikir "hhmmm.. sepertinya mereka sedang mempermainkan aku" (berkata dalam hati) akan aku permainkan balik mereka"(dan aku memulai memikirkan sesuatu rencana) baik aku akan merencanakan sesuatu jika kali ini aku kalah lagi di permainan ini. Dan benar saja, aku kalah lagi!!gggrrr... (muka kesal)
Lalu aku mulai menutup mataku dan mulai berhitung kembali. Ketika aku berhenti menghitung dan mereka sudah bersembunyi, aku melihat sudah tidak ada teman-teman lagi di sekitarku. Aku mulai menjalankan rencanaku (tersenyum). Diam-diam aku melangkah sambil melihat ke kanan, kiri dan di sekitar, aku berjalan pelan-pelan pulang menuju ke rumahku dan bersembunyi di bawah meja. Ibuku mengetahui aku sedang bersembunyi dan dia bertanya " apa yang kamu lakukan di bawah meja?" dan aku menjawab "sstttt... jangan bersuara, mama jika teman-temanku mencari aku bilang saja aku sedang tidak ada di rumah, Ok?" mamaku bertanya kembali " memang apa yang telah kamu lakukan?" dengan nada pelan aku berkata "tolong aku ini saja, katakan apa yang telah aku katakan (dengan muka memohon)"Dan benar saja, tidak lama kemudian!! Teman-temanku datang ke rumah dan mulai memanggil namaku dengan nada keras. "Aayana.. Aayana.. Aayana ... wow kamu curang bersembunyi untuk menghindari kami!! Aayana ... Aayana kami tahu kamu di dalam!! Akan tetapi mamaku dengan santai membiarkan mereka dan berkata kepadaku (dengan nada yang meledeki aku) "Mama tidak mau ikut campur" Dengan tertawa kecil di bawah meja yang kecil ini, aku tetap bersembunyi sampai mereka semua pergi dari rumahku. Setelah mereka semua meninggalkan rumahku dan aku keluar dari persembunyianku dengan tertawa puas.. hahahahaha.. Dan aku memutuskan akan kembali keluar rumah esok harinya itu lebih aman untukku .Aku selalu tersenyum sendiri ketika mengingat kenangan masa kecil aku yang itu, masih banyak cerita masa kecilku yang sangat berkesan untuk hidupku. Aku akan bercerita di kisahku selanjutnya.
Kalau kalian bagaimana? Apakah kalian mempunyai cerita masa kecil yang tidak akan terlupakan?