Desa Foosha

310 37 2
                                    

Perjalanan menuju East Blue merupakan sebuah perjalanan panjang, 3 hingga 4 bulan untuk tiba dilautan sebelah.

Sambil menunggu Jackson menghabiskan waktu untuk berlatih di kabinnya sendiri, ia hanya keluar kamar saat jam makan.

Ia tidak tertarik berinteraksi dengan orang lain, saat ini ia hanya seorang pria dalam tubuh bocah berusia 10 tahun, dan ia tidak mau bermain dengan anak seusianya.

Oleh karena itu ia lebih memilih untuk berlatih.

Kabin di sini memiliki ruang yang cukup besar, dan dapat digunakan untuk berlatih. Tentunya ia harus menahan diri untuk tidak membuat keributan dan menarik perhatian yang tidak penting.

Jackson menghabiskan waktu latihannya dengan memainkan katana miliknya, yaitu Akuma.

Akuma sebuah katana terkutuk dan haus akan darah, bagi orang  yang menggunakan katana ini biasanya akan dirasuki oleh iblis, dan kemudian iblis tersebut mengontrol pengguna untuk membunuh banyak orang.

Oleh sebab itu nama katana kutukan ini disebut sebagai Akuma yang berarti iblis!

Sayangnya katana Akuma ini jatuh ke tangan Jackson, dengan Houshoku miliknya itu, ia menekan Akuma hingga membuatnya mengakui Jackson sebagai masternya.

Yang berarti selain Ace, Jackson mempunyai senjata lain yang serupa.

Jackson memiliki pedang Ace dari ayahnya Roger, tapi, ia menolak untuk memakainya.

Tentu saja ia memiliki alasan untuk tidak menggunakannya.

Yang pertama tidak lain karena senjata ini sangat terkenal oleh kalangan bajak laut besar, dan ia hanya akan membahayakan diri sendiri jika membawanya. Dengan kekuatannya saat ini, mustahil untuk menjaganya.

Dengan pertimbangan tersebut, tentunya Jackson menolak untuk memakainya.

Selanjutnya identitas asli Jackson akan ketahuan oleh Angkatan Laut, selama ini Angkatan Laut terus mencarinya tanpa henti. Pada saat pedang Ace keluar tentunya mereka segera menduga bahwa dirinya adalah anak Roger.

Dan alhasil mereka akan mengejarnya kembali, bahkan tidak aneh bila mereka menggunakan Cipher Pol untuk memusnahkannya.

Tapi, alasan kuat Jackson tidak menggunakan Ace sebagai senjata utama karena ia tidak pantas.

Benar, ia merasa tidak layak untuk menggunakan itu.

Ace adalah salah satu dari 12 Pedang Supreme. Kekuatannya jelas luar biasa, itu tidak perlu dijelaskan lagi.

Dengan kehebatan pedang tersebut, apa ia layak untuk menggunakannya?

Itu selalu menjadi sebuah pertanyaan besar untuknya.

Tentunya saja Jackson layak untuk menggunakannya, karena raja bajak laut sendiri yang mewasiatkan pedang tersebut untuknya.

Namun, Jackson tidak berpikir demikian.

Roger memberikan Ace padanya karena ia percaya jika Jackson pantas memilikinya. Yang berarti Roger memiliki ekspektasi besar padanya.

Karena itu pula Jackson ingin menjawab pemberian Roger dengan menggunakan Ace ketika dirinya sudah layak.

Ia ingin menunjukkan pada dunia jika dirinya seseorang yang pantas mewarisi Ace.

Oleh karena itu, Jackson mati-matian berlatih menggunakan pedangnya agar mencapai level tertinggi.

Setelah 4 tahun berjuang keras, ia hanya bisa mencapai level menengah dalam penguasaan teknik berpedang. Namun, itu tidak membuatnya berkecil hati.

Segala sesuatu membutuhkan proses, proses yang baik akan berdampak baik pula untuknya dimasa depan, oleh karena itu ia tidak pernah memikirkannya dan terus berlatih dengan keras seperti biasa.

Selain itu Jackson mempelajari semuanya secara otodidak, ia tidak memiliki guru yang mengajarkannya. Pastinya ia akan berkembang lebih jauh lebih cepat jika memiliki seorang guru.

Meskipun begitu ia berhasil mencapai tahap ini hanya mempelajari dasar berpedang yang ia pelajari dari sebuah buku usang.

Dapat dikatakan jika Jackson memiliki potensi besar dalam berpedang.

Tanpa terasa 3 bulan berlalu dengan cepat, dan akhirnya Jackson tiba di East Blue tanpa ada hambatan.

Setelah turun dari kapal, Jackson segera kembali mencari kapal yang akan pergi menuju kerajaan Goa.

Perjalanan menuju Kerajaan Gowa memakan waktu lebih dari 2 Minggu, sesampainya di sana, Vcoel memutuskan untuk beristirahat selama 3 hari, sebelum melanjutkan lagi perjalanannya menuju wilayah Pulau Dawn.

Pulau Dawn merupakan sebuah wilayah di mana desa Foosha berada.

Yang berarti Jackson tidak jauh lagi untuk tiba di lokasi yang dituju.

Perjalanan menuju desa Foosha hanya memakan waktu beberapa jam saja.

Sesampainya di sana banyak penduduk desa memandangnya dengan aneh, karena kehadirannya itu menimbulkan banyak pertanyaan.

Itu bukan karena dirinya seorang diri atau usianya yang masih muda, melainkan tampang yang dimilikinya.

Jackson memiliki rambut hijau panjang hingga ke lutut, dan berpenampilan sederhana.

Namun, ia memiliki wajah tampan sekaligus cantik, karena masih terlalu muda ia belum tumbuh jakun. Jadi mereka bingung dengan penampilannya itu.

Sekilas orang melihat Jackson sebagai gadis cantik. Di saat yang sama ia juga tampan.

Pada akhirnya kepala desa bertanya hal ini, dan Jackson tak tahu harus tertawa atau menangis mendengar pertanyaannya itu.

Ini bukan kali pertama ia di curigai sebagai seorang gadis, waktu masih di South Blue ia juga mengalami kejadian yang sama.

Tapi, Jackson tidak peduli dengan pandangan orang terhadapnya, yang penting mereka tidak melewati batas. Jika itu terjadi ia takkan memaafkan mereka.

Setelah tiba di desa Foosha, Jackson tidak pergi menjumpai Ace, ia tidak mau kepala bandit hutan Dadan melaporkan dirinya pada Garp.

Jika Garp mendengar kabar tersebut, tentunya ia akan diselidiki oleh Sang Pahlawan.

Dan ia tidak ingin itu terjadi.

Pada akhirnya ia memutuskan untuk membeli sebuah rumah untuk dijadikan tempat tinggal.

Dan mulai saat itu Jackson menjadi salah seorang penduduk desa Foosha.











One Piece: Diary Perjalananku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang