"Gue emang temen lo, tapi jujur aja gue masih gak bisa nebak arah lo mau kemana"
Arm dan tay duduk di halaman belakang kosan. Meninggalkan suasana riuh yang sedang ramai di ruang depan TV. Keduanya duduk dengan tenang, namun satu orang terlihat tidak fokus lantaran perhatiannya terbagi dengan apa yang terjadi di ruang tengah kosan tersebut.
"Fokus dulu nyet, gue lagi ngomong sama lo"
Arm menepuk paha tay sedikit lebih keras, supaya teman karibnya itu memfokuskan kembali perhatiannya pada dirinya, pada pembahasan yang akan mereka bahas.Namun, belum sempat tay menjawab, dari arah dalam muncul off dengan wajah tidak berdosanya.
"Off? kok lo ada disini?"
"Peng?"
Bukan cuma tay saja yang kaget, arm (sebagai penghuni kos papa jack) juga kaget akan kedatangan tiba-tiba dari off. Soalnya jujur aja mereka gak janjian buat ketemuan hari ini."Mampir doang"
Ucap off lalu duduk diantara arm dan tay. Lamat-lamat off memperhatikan keduanya, dan barulah ia menyadari jika kedua temannya ini sedang ada pembicaraan serius."Lagi ngomongin apa sih? Serius amat nih bau-baunya"
Melihat arm dan tay yang sama-sama diam membuat off urung mengeluarkan rokok dari sakunya, padahal mulutnya udah sepet banget pengen nyebat."Lo serius gak sih tay?"
Kini bukan hanya tay yang mendongak menatap arm, off yang masih mencoba menebak kiranya apa yang sedang mereka bicarakan juga ikut menatap arm."Lo udah tau kan arm gue gimana"
Tay mencoba mencari pembelaan"Enggak, gue belum tau kalo soal ini. Emang gimana?"
Bukan arm namanya kalau belum sampai tau dengan jelas sejelas-jelasnya."Bentar bentar, ini kalian bicarain apa sih?"
Off lagi-lagi memotong pembicaraan keduanya, kepo banget."Lo tanya ke tay aja deh, gue juga lagi ngintrogasi dia"
Arm melempar pertanyaan off ke tay, biar sekalian tay yang jawab semuanya.Tay akhirnya pasrah, sedikit menarik nafas dalam sebelum menjawab pertanyaan kedua temannya yang menuntut jawaban.
"Soal new"
"New?"
Off mengulang dan dibalas anggukan oleh tay."Bentar deh, emang ada apa sama new? New beruang kosan sini kan? Adik tingkatnya alice itu?"
Off kembali bertanya, memastikan bahwa objek yang mereka bahas adalah new yang ia maksud."Iya siapa lagi new yang kita kenal selain new anak sini"
Mendengar jawaban dari arm, off langsung diam."Jadi, lo masih demen sama dia tay?"
"Maksud lo?"Sekarang giliran arm yang bingung, lah kenapa jadi off yang berapi-api ngintrogasi si tay.
"Anjirlah"
"Heh kenapa"
Arm menyela, agaknya mulai bingung."Pertama gue mau say sorry, tapi gak sorry sorry banget"
Tay dan arm diam menyimak off yang kini diam sambil sesekali menarik nafas dalam-dalam."Gue juga ada rencana ngegebet si new"
Telak.
Kalau saja arm tidak cepat menahan langkah tay mungkin akan ada perkelahian antara off dan tay, walaupun kadarnya masih ringan."Eh eh udah udah, inget ya ini masih di kosan gue"
Arm menahan tay dan off yang sudah saling berhadapan.
Sedangkan dari arah dalam terlihat gunsmile dan bright yang melihat adegan itu dengan kaget, ketika mereka berdua hendak menghampiri ketiganya yang ada di halaman belakang, langsung dicegah oleh arm dengan gestur menyuruh tetap di ruang tengah, ini pembicaraan orang dewasa."Maksut lo apa? Lo mau nikung gue?"
Emosi tay mendadak meluap, terlihat dari bagaimana nada suaranya berubah menjadi tinggi.