GUS ELBHARRA ( TERBIT)

🏅 Chapter 07- OPMEM KOMUNITAS🏅

∆ Hanya sajak-sajak yang penuh perjuangan ∆

Jangan lupa follow IG;
@ae.lbha_
@wp.alqhie_elbha
@elbharrumy_
@al_kahfee_

Eh, Gue lupa kalo punya tiktok wp. Gas follow lah:
@WP{ GUS ELBHARRA }

Vote 300& 250 Komentar biar seru!!

Maksa boleh dong!!

🥇🥈🥉

" Semua yang ada sama gue cuma titipan Tuhan. Kalo mau terpesona, seharusnya lo terpesona sama Tuhan yang punya itu semua. "

~Elbharra~

🥇🥈🥉

" El, lo nggak balik? " tanya Reinhard melihat Elbha yang tak kunjung beranjak dari tempatnya. Padahal kelas sudah sepi.

" Ntar, " balasnya singkat masih dengan pandangan fokus pada ipad.

" Gue balik dulu sama Syaina, " pamitnya.

" Hm, "

Reinhard langsung pergi tanpa berbicara lagi.

Elbha masih duduk di kelas dan sibuk dengan iPadnya. Ia terlalu asyik dengan soal fisika, sampai-sampai belum berminat pulang. Kelas sudah kosong, dan hanya menyisakan dirinya saja. Setelah lima menit berlalu, ia berkemas dan beranjak pergi.

Sekolah sudah terlihat sangat sepi, kecuali ruang bimbel olimpiade yang masih ricuh dengan pertanyaan para murid yang sedang bimbel. Elbha melewatinya tanpa menoleh. Disana pasti ada gadis bar-bar bernama Syiedzha yang sedang ikut bimbel. Elbha mencoba melupakan kejadian tadi pagi di rofftop, dan terus berjalan santai hingga melewati parkiran utama.

Disana, ia bertemu dengan Stevan dan anteknya. " Wah, wah. Kosong satunya V5, nih, " ucap Stevan kala Elbha melewatinya dengan santai.

" Jangan lupa, Bang. Kosong satu tapi ototnya kosong, " celetuk Chandra meledek Elbha.

Stevan tergelak bersama para anteknya. " O, iya. Nilai depan boleh satu, kosong, kosong. Tapi, ototnya kosong pangkat tiga, hiyaa... " timpal Stevan ikut meledek.

Mendengar itu, Elbha tak menghiraukan mereka. Ia segera menyumpal telinganya dengan airpods agar tak emosi mendengar perkataan mereka.

" Kurang ajar. Ngeremehin kita dia, Bang, " ujar Harish yang melihat Elbha memasang airpods.

" Iye, Bang. Ngeremehin, tuh, " Bagas setuju dengan Harish.

" Bangsat, " Stevan langsung menyusul Elbha dengan emosi.

Brukkk....

Terdengar suara seseorang terjatuh. Bukan Elbha, melainkan Stevan yang hendak memukul Elbha dari belakang dan berhasil ditangkis olehnya. Sehingga Stevan sendiri yang jatuh terhempas ke lantai.

Elbha menoleh ke belakang. " Nggak usah macem-macem! " peringatnya lantas melanjutkan langkah.

" Awas lo, El. Gue bales, " umpat Stevan menggertakkan gigi sambil memukul lantai kesal.