6

14 3 0
                                    

Flashback

"Mom." Panggil Jake.

"Mama udah mau shift, ada apa nak?" Tanya mama Sim.

"You know, I have something over Hyewon for a long time."

"I'm just a stupid coward." Ucap Jake dengan sedikit bergetar.

"What's wrong?" Tanya sang mama yang langsung memeluk anaknya.

Hari itu ia baru saja kembali dari rumah Hyewon setelah berbincang dengan kedua orang tua Hyewon.

Dan di hari itu merupakan patah hati terbesar baginya. Ia tidak punya pilihan selain mengikuti keputusan dari kakek Park yang mana ia juga sangat menghormatinya.

Ia juga sadar, kalau dibanding dengan keluarga Sunghoon, apa yang dipunya oleh keluarganya? Keluarga Sunghoon tentu jauh lebih di atasnya.

Sang mama tidak tahu apa yang sedang terjadi kepada anaknya. Tapi, ia tahu bahwa sang anak sedang patah hati. Perasaan seorang ibu tidak pernah salah.

.

.

Hari-hari ia jalani seperti biasa. Pergi ke sekolah lalu dilanjutkan dengan les, diselingi bercanda gurau dengan Hyewon.

Hal itu merupakan hal terberat yang ia lakukan. Ia yakin ia tidak dapat melepaskan Hyewon begitu juga sebaliknya, apabila mereka masih berdampingan seperti saat ini.

"Mom, dad."

"I need to talk."

"Ada apa nak?" Tanya sang mama.

"Aku tau CSAT udah bentar lagi. Dan kayaknya aku gak akan ikut CSAT. Aku udah mantab mau balik ke Aussie, dan kuliah di sana."

"Aku udah daftar ke salah satu universitas di sana. Dan aku berhasil lulus." Ucap Jake.

"Please don't dissapointed at me." Lanjut Jake.

"Just don't fail me while you where there." Ucap sang papa.

"Mama juga ngikutin keputusan kamu aja nak."

Ia merasa lega kedua orang tuanya menyetujui hal itu. Cepat atau lambat ia juga harus memberi tahu itu kepada Hyewon.

.

.

"Bro." Panggil Jake.

Sunghoon menanggapi panggilan itu dengan menaik turunkan alisnya. Namun, Jake malah diam.

"Apa jir?" Tanya Sunghoon.

"Gue bakal study ke Aussie. Gue titip Hyewon sama lu ya?"

Sunghoon yang mendengar itu pun terkejut. Semua orang tahu bahwa Sunghoon dan Jake adalah perangko yang selalu menempel satu dengan yang lain. Jika tidak ada Hyewon mungkin saja ada gossip di antara mereka.

"Keluarga lu kan udah di sini semua. Kenapa lu harus balik lagi?".

"Gue gak mau jagain Hyewon. Itu mah tugas lu."

"Gue mau ngenang masa kecil gue aja, Hoon."

"Sebenernya gue tau lu juga ada rasa sama Hyewon kan?" Ucap Jake dalam hati.

"Serah lu deh. Pokoknya inget jalan pulang." Balas Sunghoon.

.

.

Hari itu hari di mana Jake dan Hyewon pergi ke taman hiburan. Jake telah mempersiapkan semuanya sebelum akhirnya ia harus benar-benar berpisah dengah Hyewon.

"Mom, I need your help." Pinta Jake.

Tentu, ia tidak tega harus pergi meninggalkan teman masa kecilnya sekaligus cinta pertamanya. Namun, apa boleh buat lagi.

Gravity - Park Sunghoon AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang