Hari berganti hari, dan tepat hari ini merupakan hari kelulusan bagi angkatan ke 58 Geumhwa International School.
Keempat serangkai tentu saja bersama-sama merayakan kelulusan mereka. Ditambah dengan Zuha mereka sama-sama mengabadikan momen kelulusan mereka.
"Ayo lovebird foto dulu. Cuit cuittt.." Goda Jay.
"Gue bukan burung anjing." Umpat Hyewon.
"Emang ada burung anjing ya?" Tanya Jay.
"Udah buruan lu berdua, gue juga mau foto sama Jake." Sahut Sunghoon.
"Nanti lu berempat foto lah, ribet amat." Sahut Zuha.
"Bilang aja mau foto sama orang ganteng kan lu?" Goda Jake.
Zuha memutar bola matanya malas.
"Buru lovebird, abis lovebird pasutri siap-siap foto ya." Goda Jay.
"Jay anying!" Umpat Hyewon lagi.
Dengan keadaan yang canggung Hyewon dan Jake berada di jarak terdekat mereka setelah hampir beberapa waktu ini mereka tidak pernah berbicara satu sama lain.
Setelah hari itu Hyewon benar-benar marah seperti yang ditakutkan Jake. Sekalipun Hyewon marah ia tidak pernah memberikan silent treatment kepadanya. Tapi, pada akhirnya sebelum berpisah ia mendapatkan silent treatment darinya.
"Senyumnya yang lebar dong, jangan terpaksa gitu." Ucap Jay sang fotografer.
Mereka berdua pun menampakan senyum pepsodent mereka. Jay pun segera memotret mereka berdua.
"I'm really sorry." Ucap Jake sambil terus tersenyum.
"Please don't send me while you are still mad at me." Lanjutnya.
"I'm not mad."
"Lah terus? Ngehindar dari aku gitu?"
Hyewon pun menganggukan kepalanya. Jake hanya bisa menghela panjang napasnya. Lalu mengusak kepala Hyewon.
"Sim Jaeyun!" Seru Hyewon.
"Dah gantian ayok."
Mereka bergantian memotret menggunakan kamera milik Jake. Mengabadikan momen kelulusan mereka dan momen terakhir sebelum Jake kembali ke Australia. Siap tidak siap mereka harus melepas Jake.
.
.
"Dek, ayok, udah ditungguin sama Sunghoon sama Jay."
"Bocil ayok nanti telat!" Seru Jay dari luar kamar.
"Udah lah tinggal aja. Bocil pudungan." Sahut Sunghoon.
Sedetik kemudian Hyewon membuka pintu kamarnya. Matanya terlihat sembap. Ia pasti habis menangis semalam suntuk. Ia langsung berjalan melewati kedua temannya.
Jay yang melihat itu pun menyenggol Sunghoon dan memberikan isyarat kepadanya. Sunghoon malah menggendikan bahunya.
"Ayok." Ajak Hyewon yang tiba-tiba membalikan badan.
"Iya tuan putri." Sahut Jay.
Hyewon duduk sendiri di bagian belakang. Ia tidak mengalihkan pandangannya dari luar jendela. Sedangkan Jay dan Sunghoo yang duduk depannya terus menerus asik berbincang.
"Gue takut nih anak kerasukan bro."
"Biarin aja, kali-kali."
"Woi!" Seru Jay.
"Jir gak disautin."
"Hyewon-a." Panggil Sunghoon.
"Eo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gravity - Park Sunghoon AU
Fanfiction"Magnet kalau kutubnya sama tuh gak akan bisa bersatu, air sama minyak juga gak bisa bersatu, dan lu sama hyewon tuh salah satu dari itu, hoon." Semua orang tahu bagaimana hubungan antara Park Sunghoon dan Lee Hyewon sedari kecil. Sepasang "anak ke...