Chapter 2

891 48 1
                                    

Chapter 2

Fourth terus memikirkan perkataan ayahnya di sepanjang pesta malam ini. Ayahnya tidak hanya memintanya untuk mempertimbangkan menikah dengan seorang pria yang tidak dikenalnya. Juga memintanya untuk melupakan mimpinya untuk kembali menetap di rumah di Chiangmai.

Fourth melihat sekeliling sekilas, bertanya-tanya apakah Gemini Norawit Titichareonrak sudah tiba. Ia berharap ayahnya keliru. Pria itu tidak akan mendekatinya disini. Fourth menghela nafas pelan dan berbisik ke Satang yang menemaninya, "P'Tang, kurasa lebih baik aku pulang saja. Aku tidak terlalu suka dengan suasana pesta seperti ini." Lagipula Gemini mungkin tidak akan muncul, dan Fourth tidak ingin terlihat konyol karena sedikit mengharapkan kemunculan Gemini.

Tetapi Satang tidak mendengar perkataan Fourth, alih-alih dia menahan nafas menatap lurus ke arah pemuda yang berjalan lurus menuju ke arahnya, "Astaga, apa aku salah lihat atau mataku sudah rusak?" gumam Satang menatap tidak percaya.

"Apanya?" Fourth menatap Satang dengan malas.

"Itu..." Satang menunjukkan jarinya ke arah pemuda yang berjalan menghampiri mereka, "Kau tahu siapa kan dia? Gemini Norawit Titichareonrak. Dia ada disini."

"Oh ya?" Fourth menaikkan sebelah alisnya, menatap ke arah pemuda yang ternyata justru menyapa Prom yang kebetulan memang berdiri didekat mereka.

"Well, dia sepupu P'Prom..... Winny jelas mengenal P'Prom karena mereka sahabatan." Ucap Satang menyebutkan nama kekasihnya.

"Oh ya? Terus kenapa kau kaget melihatnya disini?" tanya Fourth kepada Satang.

"Dia jarang menghadiri pesta atau acara-acara sosial kecuali pertemuan bisnis. Dulu sih iya, tetapi semenjak kematian istrinya, dia seolah-olah mulai menarik diri dari dunia pergaulan."

"Astaga dia datang kemari." Gumam Satang sedikit panik.

Dan Fourth sadar bahwa entah bagaimana, ia tadi sempat berpandangan dengan Gemini. Fourth tidak habis pikir bagaimana dia bisa menikah dengan orang asing karena baginya pernikahan adalahpersekutuan, dua orang bekerja sama untuk meraih kebahagiaan.

Ia tidak bisa melakukan ini. Ia benar-benar tidak bisa menikah dengan salah satu dari pria-pria itu, lagipula ia mendambakan pernikahan karena cinta dan bukan karena kontrak. Tapi kenyataan yang tidak bisa dipungkiri menyadarkannya, jika ia tidak meraih kesempatannya sekarang, kapan ia akan menikah, kapan ia akan punya anak? Bisakah ia memperalatnya untuk mendapakan apa yang benar-benar ia inginkan?

Gemini berhenti tepat dihadapan mereka. Fourth merasakan pengaruh yang kuat dari tatapan tajam mata hitam pria itu. Tapi di dalam mata hitam itu ia menyadari sesuatu yang tidak disadarinya tadi, kesedihan yang mendalam. "baru saja aku bertemu dengan ayahmu, dengan tulus aku mengatakan bahwa aku senang akhirnya bisa bertemu denganmu, Mr. Nattawat."

Fourth memperhatikan pria itu dengan lebih seksama. Gemini tersenyum mengangguk dan berbasa basi sejenak dengan Fourth. Kemudian berpamitan dengan alasan ada teman yang dia ingin temui. Gemini takut tindakannya memperkenalkan diri kepada Fourth akan menimbulkan keingintahuan dari pria-pria lain yang hadir di situ dan mereka akan mencari tahu tentang Fourth. Ia khawatir ia akan kehilangan keuntungannya jika Fourth terpesona dengan orang lain yang punya kemampuan untuk memberikan lebih dari dirinya. Tapi jika ada yang memperhatikan, Gemini terlihat tidak peduli sama sekali.

Dari kejauhan, Gemini memperhatikan Fourth. Fourth sama sekali tidak tertarik berbicara dengan siapapun yang menandakan bahwa dia jelas tidak tertarik dengan pesta malam itu sama sekali, dia memilih berdiri di sudut pojok disamping pohon palem, lebih tertarik meneguk champagne yang ada di dalam genggaman tangannya. Berkali-kali tanpa disengaja tatapan mata mereka berdua saling bersirobok satu sama lain. Gemini sendiri tidak mengerti dan terkejut ketika mendapati bahwa Fourth memang membuatnya tertarik.

[Completed] Love Me Tender | Gemini & FourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang