Huru hara di Eliam belum pudar. Defga yang kini menjadi bagian dari society banyak kena hujatan terutama Elang dan bala kurawanya. Lutfi, sahabat Defga juga berubah. OSIS semakin sibuk bukan hanya mengurusi kegiatan sekolah, tetapi ditambah dengan tugas untuk menuntaskan misteri penulis "L" Letter. Selain itu, beberapa hari lalu Eliams mendapat kabar bakal ada siswi baru pindahan Berlin yang akan menjadi bagian dari Eliam High School. Katanya cantik bak model, blasteran, dan ternyata seorang influencer youtube.
Leona Arini Darmawan atau Nona, panggilannya. Siswi pindahan dari Berlin. Kedatangan Nona tentunya menggegerkan Eliams. Ternyata benar, Nona secantik itu. Cewek bule berpostur tubuh bak model. Mata-mata Eliams terutama Eliams boys tak hentinya memandang Nona yang berjalan dari aula menuju ruang kepala sekolah. Semua mengira Nona pasti akan masuk science class karena tampangnya yang cantik dan terlihat cerdas.
Kring.... Kring.... Kring.... Bel masuk kelas berbunyi. Semua siswa masuk ke kelas masing-masing. Sebagian siswa ada yang kecewa karena mereka nggak bakal tahu Nona masuk ke kelas apa.
"Selamat pagi anak-anak," sapa Bu Hera guru Ekonomi. Saapan Bu Hera dijawab lantang oleh siswa-siswa kelas XI IPS 4.
"Silakan masuk, Nak!" perintah Bu Hera kepada seseorang yang mulai berjalan memasuki kelas spesial ini. Semua Eliams terutama Eliams boys melongo menatap Nona, siswi baru yang menjadi trending topic di Eliam tadi pagi.
"Perkenalkan diri kamu," kata Bu Hera.
"Hai! Aku Leona Arini Darmawan dari Berlin. Kalian bisa panggil aku, Nona. Salam kenal."
Nona tersenyum manis ke semua orang yang ada dihadapannya. Ekspresi yang ditatap gimana, nih? Kalian sudah tahulah, nggak perlu dijabarkan, ya. Bu Hera mempersilakan Nona untuk duduk di bangku kosong samping Maudi, salah satu sahabtnya Steffy. Mereka saling berkenalan juga dengan Steffy, Rosa, dan Riana.
Defga menatap Steffy cukup lama karena Steffy tidak peka. Steffy yang akhirnya merasa dipantau, menoleh ke arah Defga. Defga memberi kode Steffy untuk membuka gawainya. Ada pesan dari Defga. Dahi Steffy mengerut setelah membaca pesan dari Defga. Ia menoleh lagi ke arah Defga dan menganggukan kepalanya dan mengacungkan jempol ke arah Defga menandakan ia paham.
***
Steffy, Rosa, Riana, Maudi, dan Nona berjalan ke kantin. Seluruh mata tertuju ke society girls power dari kelas spesial ini. Terutama ke arah Nona. Prediksi mereka yang mengira Nona bakal ada di science class ternyata masuk ke kelompok berandal - sebutan yang selalu diucapkan scientist karena membenci society. Ada beberapa anak yang mencoba mendekati Nona untuk berkenalan, tetapi mereka mengurungkan niat itu karena sudah dipelototin Steffy cs. Walaupun berada di social class, Steffy cs disegani oleh Eliams.
"Mereka pasti kecewa, tuh, tahu lo masuk IPS," celetuk Maudi saat mereka sudah duduk dimeja kantin khusus untuk society. Nona menatap Maudi bingung.
"Lo tahu nggak? Lo itu udah trending di sekolah ini sebelum lo udah nongol," imbuh Rosa.
"Kok bisa?" tanya Nona yang masih bingung dengan pernyataan teman-teman barunya.
"Gue aja yang jelasin," kata Riana, "Beberapa hari yang lalu, udah ada kabar bahwa aka nada siswi baru pindahan dari Berlin yang ternyata adalah influencer cantik. Ternyata benar. Cantik banget lo," Nona tersipu malu karena dipuji Riana.
"Terus, semua berspekulasilah kalau lo bakal masuk di science class, eh ternyata masuk ke social class. Diluar prediksi."
"Maksudnya science class trus social class apa?" tanya Nona yang masih bingung.
Rosa menepuk pundak Riana. Kali ini biar dia yang menjelaskan. Rosa menerangkan bak guru ke Nona tentang istilah-istilah yang akan dia dengar selama di Eliam High School, diantaranya Elims = sebutan untuk penghuni Eliam High School, Sciences class = sebutan untuk kelas IPA, Social class = sebutan untuk kelas IPS, Eliam Super Power = siswa dari keluarga berpengaruh di Eliam High School, Scientist = sebutan untuk penghuni IPA, Society = sebutan untuk penghuni IPS, dan Eliams priority class = siswa yang masuk ke kelas prioritas atau khusus. Nona terkagum-kagum dengan penjelasan Rosa yang sangat detail. Nona paham sekarang.
"Kenapa lo pilih IPS? Bukannya IPA lebih banyak diminati? Terus juga kenapa pindah ke Jakarta?" tanya Steffy.
"Begini teman-teman. Pertama, aku pindah ke sini karena kemauan aku. Kedua, aku mau nemenin tanteku yang single parents. Ketiga, aku memang mau hidup di Indonesia termasuk kuliah di Jakarta. Keempat, aku memilih IPS karena aku mau kuliah ambil jurusan ekonomi bisnis. Kalau IPA nggak masuk aku. Dulu aku tinggal di Jakarta dari kecil sampai SD, tapi saat SMP pindah ikut papa."
"Oh... terus kok bisa masuk Eliams priority class, ya?" tanya Rosa.
"Orang tua kamu kerja apa?" tanya Maudi. Riana menyenggol lengan Maudi. Riana merasa pertanyaan ini nggak sopan. Maudi membungkam mulutnya.
Nona tersenyum memaklumi pertanyaan Maudi, "Nggak apa-apa, Maudi. Papa aku kerja di kedutaan Berlin. Mama aku punya bisnis fashion dan berteman dengan tante Lalita mamanya Lisa dan yang juga istri Pak Aji, kepala sekolah ini."
"Pantes, sih. Mungkin juga karena lo influencer yang followers dan viewers-nya banyak jadi bisa masuk Eliams priority class," imbuh Rosa.
"Mungkin seperti itu, guys."
"Yuk kita ke kelas! Sebentar lagi masuk," ajak Steffy.
Steffy mulai beranjak meninggalkan kantin. Lalu, diikuti oleh teman-teman lainnya.
Saat mereka berjalan melewati lorong dekat ruang OSIS, Steffy mendengar percakapan anak-anak OSIS yang keluar dari ruangan itu dan duduk di bangku depan. Mereka membahas tentang surat.
"Sial! Kita dapat surat itu lagi. Kok bisa ya masuk ruang OSIS dengan mudahnya. Nggak mungkin salah satu anggota OSIS, kan? Yang nulis surat ini aja jelas dari society. Isi suratnya aja berisi sindiran buat scientist. Udahlah! Yuk, kita kasihkan Asta biar dia selidiki."
Steffy menghentikan langkah dan berbalik arah menuju anak OSIS itu. Ia merebut surat itu. Anak OSIS yang berusaha meraih surat itu gagal karena 2 anak itu ditahan oleh Rosa dan Maudi yang postur tubuhnya gagah untuk ukuran cewek.
Hai, Eliams! Gue cuma mau ngasih tahu kalau Eliam akan mendapatkan kabar yang mengejutkan. Are you guys ready? Siaplah untuk kalah scientist! Ha... ha... ha... See you when I see you!
"L"
Steffy menatap teman-temannya dengan tajam, "Girls! Ada yang adu domba kita nih. Ada yang mengibarkan war flag. Surat dari orang berinisial L," Perkataan Steffy membuat teman-temannya geram. Ada apa ini? Bakal ada perang antarkelas?
Steffy mengembalikan surat itu dan mengkode teman-temannya untuk pergi. Sepanjang jalan yang ada dipikiran Steffy adalah dia harus menceritakan ini ke Dewa dan Defga. By the way perihal surat L belum ada yang tahu. Hanya OSIS saja yang tahu dan sudah sepakat untuk tidak menyebarkan ini ke siapa pun. Tetapi, Rosemari sudah tahu. Society akan tahu dan mereka siap untuk perang.
KAMU SEDANG MEMBACA
"L" Letter
Teen FictionSurat yang ditulis oleh inisial "L" menggemparkan Eliams -penghuni Eliam High School-. Surat yang berisi teror, tuduhan, dan adu domba menyerang antarsiswa super power. Surat singkat yang berhasil mencobak-cabik seluruh sekolah. Terutama, saat Defg...