Desa Shimotsuki

319 37 2
                                    

Hari berlalu dengan cepat, hari keberangkatan ke desa Shimotsuki akhirnya tiba.

Jackson dengan bermodal pakaian menaiki kapal dagang.

"Jack nii-san, hati-hati di jalan."

"Selama aku pergi jangan bikin keributan."

"Jack nii-san, sejak kapan aku bikin masalah, aku ini anak baik."

Mendengar itu Jackson hanya bisa menghela nafas.

'Bukannya semua masalah di desa terjadi karena ulahmu?' Pikirnya

"Jack dilautan luar sangat berbahaya, jaga diri baik-baik di perjalanan nanti, jika dirimu dalam masalah segera kabur dan selamatkan diri." Makino mengingatkan.

Jackson yang mendengar itu hanya tersenyum.

Kabur? Bukannya kebalik?

Tentu saja ia tidak mengatakan itu pada Makino.

"Aku mengerti Makino."

Dengan begitu perjalanan menuju desa Shimotsuki di mulai.

Jackson tidak tahu berapa lama ia akan tinggal di desa tersebut, yang pasti setelah selesai ia akan segera kembali ke desa Foosha. Lagian Ace berada di sana.

Berbicara tentang Ace, anak itu masih seperti sebelumnya nakal, keras kepala, dan tidak suka diatur. Terlebih ia dengan pedenya menantang Jackson dalam pertarungan.

Karena Ace yang memintanya sendiri, tentu saja Jackson mengabulkan permintaannya dengan senang hati. Dengan begitu ia segera menunjukkan kebolehannya.

Pada hari itu Ace untuk pertama kalinya dibuat tidak berkutik.

Sebenarnya ini bukan yang pertama, karena Garp juga sering memberikan pelajaran padanya. Dan ia tidak mempu melakukan apapun.

Namun, melihat kakak yang hanya berbeda usia 3 tahun menaklukkannya dengan mudah membuatnya terdiam seribu kata.

Bahkan, Sabo yang menyaksikan kejadian ini secara langsung sulit mempercayainya. Lagian ia tahu Ace mampu mengalahkan orang dewasa yang jauh lebih kuat darinya dengan mengandalkan teknik dan skill.

Sayangnya semua itu tidak berarti banyak dihadapan Jackson, karena ia melihatnya sendiri jika Jackson hanya bermain-main dengan Ace.

Tapi, kekalahan Ace masih dalam prediksi Sabo.

Jackson memiliki profesi sebagai pemburu perompak dan tentunya ia telah menghadapi lawan yang jauh lebih sulit dan kuat. Dan pengalamannya jelas lebih kaya daripada Ace.

Dari sana saja bisa dilihat perbedaan mereka.

Hanya saja ia tidak menduga jika Ace dapat ditaklukan semudah itu.

Dan anehnya Ace tidak mau menerima kekalahannya itu dan meminta bertarung ulang, Jackson tanpa berpikir panjang segera menerimanya. Dan hasilnya sama saja Ace kalah.

Ace tentu tidak menerima hasil ini. Di hari berikutnya lagi, Ace dan Sabo bekerjasama sama untuk menaklukkan Jackson, dan hasilnya nihil.

Meskipun telah bekerja sama, keduanya masih tidak dapat menyentuh Jackson, dan yang parahnya mereka ditaklukkan dalam satu serangan.

Dan seperti sebelumnya, Ace tidak mengakui kekalahannya.

Melihat sikap gigih Ace atau lebih tepat disebut keras kepala, pada akhirnya Jackson memberi mereka menu latihan.

Ace jelas menolak tawaran tersebut, karena ia merasa bisa menjadi lebih kuat dengan caranya sendiri.

Berbeda dengan Sabo, ia langsung menerima tawaran Jackson, itu tidak aneh mengingat Sabo mengidolakannya.

Sabo untuk pertama kalinya mengerti apa itu latihan yang sebenarnya. Dan ada perasaan penyesalan saat ia memutuskan untuk menerima tawaran Jackson.

Tapi, hasil latihan yang ia jalani terbukti ampuh.

Karena Sabo untuk pertama kalinya mampu mengalahkan Ace.

Ace jelas kaget dengan perkembangan yang dialami Sabo dalam seminggu berlatih, pada akhirnya ia memutuskan untuk bergabung bersama Sabo.

Jackson dan Sabo yang mendengar itu segera tersenyum lebar, Ace yang melihat ini merasakan hal buruk akan terjadi padanya.

Dan benar saja sama seperti Sabo, ia menyesal mengikuti latihan dari Jackson.

Ace segera mengerti mengapa Sabo terlihat begitu bersemangat, Sabo tak ingin hanya dirinya saja yang merasakan latihan neraka yang dibuat oleh Jackson!

Ace harus merasakan apa yang dirasakannya!

Sayangnya Jackson tidak bisa melatih mereka lebih lama lagi, karena ia memiliki jadwal lain untuk bulan ini.

Dengan rasa kecewa Jackson terpaksa mengakhiri masa penyik- pelatihan mereka lebih awal.

Kabar ini jelas sebuah kabar baik bagi Ace dan Sabo, duo tersebut bahkan merayakan pesta setelah Jackson pulang.

Untungnya Jackson tidak mengetahui hal ini, jika tidak mereka pastinya akan diberi pelajaran kasih sayang seorang kakak.

Sebelum pergi Jackson berpesan pada keduanya untuk terus berlatih sesuai petunjuk yang ia berikan. Tidak sampai disitu saja, ia juga mengancam mereka dengan mengatakan.

'Saat kembali aku akan memeriksa perkembangan kalian berdua, jadi bersiaplah!' Begitulah kata Jackson.

Tentunya Jackson juga tidak lupa meninggalkan sedikit uang saku untuk mereka.

Tentunya sedikit di mata Jackson berbeda dengan apa yang dilihat oleh kedua bocah.

Setelah menghitungnya ternyata Jackson memberikan mereka 5 juta Berry.

5 juta Berry sebagai uang saku? Hanya Jackson yang bisa berkata seperti itu di wilayah ini.

Perjalanan menuju desa Shimotsuki memakan waktu kurang lebih sebulan. Tantunya ia tidak hanya menghabiskan waktu menunggu hingga sampai di tujuan.

Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak menggunakannya, ia akan memotong mu.

Perjalanan berjalan mulus dan Jackson akhirnya tiba desa Shimotsuki.

Setibanya di sana ia segera pergi ke Dojo Isshin.

Dojo Isshin cukup terkenal di wilayah ini, jadi tidak sulit baginya untuk mencari dimana lokasi Dojo tersebut berada.

Saat itu Jackson tiba di Dojo Isshin ketika hari mulai petang, dan tentunya semua murid di sana telah beristirahat.

Tapi, ia mendengar seseorang masih berlatih di dojo, dan itu membuatnya penasaran. Dan saat ia memasuki dojo, Jackson menemukan seorang gadis sedang mengayunkan shinai.

Jackson segera menyadari siapa gadis tersebut.

Shimotsuki Kuina, putri dari Shimotsuki Koshiro.

Ia benar-benar pekerja keras.

Waktu itu Kuina merasa tidak nyaman, ketika memalingkan wajahnya ke samping, ia menemukan seseorang sedang berdiri di depan pintu dojo dan menatapnya dengan senyum hangat.

Pada saat itu Kuina tertegun, ini pertama kalinya ia menemukan seseorang dengan paras secantik itu, tapi, ia tidak mengerti mengapa orang yang ada didepannya saat berpakaian seperti pria.

"Apa aku mengganggumu?"

"Tidak, aku juga baru selesai latihan."

"Kamu seorang pekerja keras, namun, istirahat juga penting. Pada akhirnya kesehatan lebih penting daripada yang lain."

Kuina juga pernah diingatkan ayahnya dengan kalimat yang sama, tapi, ini kali pertama ia mendengar dari orang lain. Terlebih yang mengatakan itu orang asing.

"Terimakasih atas nasihatnya, tapi, kamu siapa?"

"Oh maaf aku sudah tidak sopan, namaku Jack dan aku seorang pria!"

Kuina yang memandang orang didepannya dengan penuh hormat, tiba-tiba saja dibuat tak berkata-kata.

One Piece: Diary Perjalananku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang