Sekilas info mengenai battle class. Setiap tahun ada pertandingan khusus cabang olahraga untuk semua sekolah. Eliam High School termasuk bagian dari peserta. Keunikan dari Eliam Highs School adalah dalam penentuan peserta yang akan dikirim mengikuti pertandingan harus melakukan seleksi, yaitu battle class. Tidak seperti sekolah lain, jika ada pertandingan di luar sekolah yang menjadi perwakilan hanya siswa itu-itu saja - yang notabene selalu jadi juara -, Eliam berbeda. Sekolah ini membebaskan kepada semua siswa yang berbakat untuk mengikuti pertandingan. Tetapi, tetap melalui seleksi yang mereka sebut battle class.
Setiap kelas semua jurusan dan semua Angkatan - kecuali kelas XII - mengikuti kegiatan itu. Barang siapa yang menang melawan juara bertahan di Eliam High School saat battle class, dia yang berhak maju mewakili sekolah. Misal, tahun kemarin untuk cabang olahraga basket, kelas Elang yang berhasil menang dan maju menjadi perwakilan sekolah. Bagaimana dengan tahun ini?
***
Tribun basket hari ini dipenuhi ratusan Eliams yang siap memanjakan mata melihat Eliam boys beraksi. Sorak sorai penonton menggema saat melihat tim cheerleader andalan Eliam High School berlenggok enerjik di tengah lapangan. Pink Lowkey yang merupakan center dari tim itu tak henti-hentinya menjadi pusat perhatian para lelaki yang ada di sana. Suara tribun semakin bergema karena KOMENTATOR sudah masuk menandakan pertandingan akan segera dimulai.
"Ehhh! Maaf Bee gua nggak sengaja."
Laura salah satu anak society tidak sengaja menabrak Bella saat Pink Lowkey berjalan menuju tribun setelah tampil.
"Iya, nggak apa-apa kok," jawab Bella sambil tersenyum.
"Wahh... Bee. Benar kata orang-orang. Ternyata kamu cantik banget. Natural. Hatinya juga cantik. By the way congrats ya udah debut jadi model. Aku lihat di majalah Modera kemarin. Keren. Cewek tercantik di Eliam. Shalom juga keren pose shoot-nya."
"Ah.... Jangan gitu. Kalian juga cantik kok. Semua wanita itu cantik."
"Eh itu anak baru, ya?" Syarla menunjuk seorang cowok yang berjalan dari arah lawan mereka. Cowok yang memakai ikat kepala tenun Bali, berjersey hitam batik Bali, dan memakai gelang tenun Bali itu menjadi incaran para mata penghuni tribun.
"Itu Defga," kata Laura.
"Ha!!!" Pink Lowkey menganga tidak menyangka cowok karismatik itu adalah Defga. Perubahan apa ini? Defga yang cupu sudah berubah menjadi suhu.
"Hai, Defga!" sapa Laura dan teman-temannya yang kegirangan. Defga melihat ke sumber suara.
Laura dan teman-temannya yang menyambut dengan lambaian cinta hanya ditanggapi datar oleh Defga. Defga yang melihat ada Pink Lowkey juga tak merespon. Dia pergi begitu saja. Nona yang sedari tadi mendampingi Def memberi kode stop kepada Laura karena dia tahu Laura dan teman-temannya akan lari mengejar Defga. Sedangkan Defga sangat anti diperlakukan bak dewa.
"Yah.... Kecewa kita nggak bisa dekat Def. Si Nona protektif banget. Kayaknya pacaran deh mereka," celetuk Laura.
"Gua akuin sih kalau Defga itu ganteng dan berkarisma walaupun dia waktu itu berpenampilan like a dork. Kali ini, dia lebih ganteng bahkan menurut gua dia lebih terlihat seksi setelah masuk ke society," ucap Syarla setelah Laura dan teman-temannya pergi.
"Iya kan, Bee?" goda Syarla.
Pink Lowkey lainnya menyenggol lengan Syarla agar tidak menggoda Bella. Syarla mengatupkan mulutnya. Dia keceplosan. Bella tidak menjawab. Matanya masih mengarah ke Defga dan Nona yang terlihat asyik bercengkrama dengan geng mereka.
Tak berselang lama, matanya terhenti pada Kak Bagas dan Asta. Sepertinya ada hal serius yang mereka bicarakan. Bagas dan Asta pergi ke belakang tribun. Bella bilang ke Pink Lowkey untuk pergi duluan karena dia mau menemui Kak Bagas dan Asta. Benar saja. Ada yang tidak beres dengan mereka. Bagas dan Asta kaget melihat Bella yang tiba-tiba ada dihadapan mereka. Karena Bagas tahu Bella menjadi bagian dari tim Asta, dia tidak mau menutupi rahasia ini. Bagas menyerahkan kertas yang dia dia temukan di loker miliknya. Surat dari yang tersayang "L". Bagas nggak habis pikir. Bagaimana dia bisa merogoh semua akses yang ada di sekolah. Asta dan Bella mencermati isi surat itu.
Hai, Eliams. Kalian yakin battle class kali ini akan dipegang scientist? Apakah battle class kali ini akan dimenangkan lagi sama si anak manja? Atau kali ini diambil sama calon wakil ketua OSIS dambaan sekolah? Atau malah sang karismatik yang akan menjadi hot issues lagi di Eliam? Gua rasa, kali ini hot issues yang akan menang. Dan.... Scientist lagi-lagi akan runtuh. Let's see!
See you when I see you!
"L""Apa sih mau tuh pembacot!" Asta memukul tembok yang ada di belakangnya.
"Tenang, Ta! Tenang!" Bagas menarik tangan Asta yang akan memukul tembok lagi, "Dia cuma menggertak. Nggak mungkin salah satu kelas kalian kalah. Biasanya juga bisa kan menjadi perwakilan sekolah."
"Tapi kenapa dia tahu gua calon waket, Kak?"
"Yang pasti ini orang dalam. Salah satu Eliams yang nulis. Gua yakin itu," jawab Bagas.
"Kita ikuti saja alur yang dia mau. Kita lihat apa dia bisa membuktikan kalau Elang dan Asta bisa dikalahkan. Kalian tenang, kita cari solusi bareng-bareng. Sesuai perintah Pak Aji," Bella berusaha menenangkan Bagas dan Asta yang mulai terlihat panas.
"Lo konsen, Ta. Lo mau bertanding habis ini."
"Bella benar, Ta. Surat ini akan gua kasihkan ke Pak Aji. Lo fokus bertanding. Bella ke tribun saja biar yang lain nggak curiga karena anak-anak belum tahu ada surat lagi dari "L"." Bella dan Asta menuruti perkataan Bagas. Mereka Kembali ke tribun sedangkan Bagas menuju ke ruang kepala sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
"L" Letter
Ficção AdolescenteSurat yang ditulis oleh inisial "L" menggemparkan Eliams -penghuni Eliam High School-. Surat yang berisi teror, tuduhan, dan adu domba menyerang antarsiswa super power. Surat singkat yang berhasil mencobak-cabik seluruh sekolah. Terutama, saat Defg...