18 : Serangan Terakhir

327 55 8
                                    

Leomord melongo, menonton hal seperti ini membuat nya bernostalgia. kayu yang menusuk tersebut sangat mirip dengan apa yang pernah menusuk dada nya hingga hampir mati. - "apakah itu... monster akar.. " - berbicara dengan bahasa batinnya, sontak membuat estes menoleh karena mendengar suara batin milik Leomord.

tak mungkin itu terjadi, estes kelihatan panik , sama seperti semua orang yang memperhatikan nasib paquito. tak ada yang berani mendekat, sampai suatu ketika akar yang menancap dadanya tersebut bergerak gerak lalu dengan paksa menarik tubuh paquito kembali ke dalam rumah.

"kyaaaaaaaa!!! " - vexana berteriak histeris sangking syok nya. bukan hanya kaget namun dia juga takut karena tepat didepan wajahnya sesuatu tersebut melubangi dada seseorang. salah sendiri berdiri dekat dengan rumah, jadinya dia yang posisinya paling dekat dengan paquito. syukurlah sekarang tubuh paquito yang berlubang itu sudah ditarik kedalam rumah, kalau tidak mungkin vexana akan pingsan ditempat.

terjatuh dengan posisi terduduk, vexana seperti tak bisa merasakan kakinya, ia ketakutan hingga sulit untuk bergerak. apalagi ketika sesosok makhluk berjubah hitam keluar dari dalam rumah, makhluk tersebut memiliki banyak akar yang terhubung di punggungnya, akar tersebut bersimbah darah dan dipenuhi bau yang anyir yang menyengat.

sungguh rasanya Leomord seperti bermimpi, dan ini semua terasa sama seperti mimpi buruknya yang setiap hari ingin ia hapus dari ingatannya. " bagaimana bisa monster akar itu keluar dari tempatnya!!? " - menoleh ke arah estes dengan nada emosi juga ekspresi wajah yang paniknya itu, Leomord pikir karena monster itu jalan terlalu lambat maka masih ada kesempatan baginya untuk berdiskusi dengan estes.

"kenapa kamu malah terdengar seperti memarahiku?! dan apa pula dengan pertanyaanmu itu!? sudah jelas dia bisa masuk kemari karena dia lah monster yang menciptakan portal penghubung dua dunia! ia bisa masuk dan keluar sesuka hatinya! " - mundur beberapa langkah, agaknya kini Estes tidak percaya diri bisa kabur dari dirinya, kenapa? karena saat ini ia tak memiliki sayap yang memungkinkan dirinya untuk menghindari serangan bahkan menyelamatkan diri. lagipula yang harus diselamatkan bukan cuma dirinya saja, disini ada Leomord juga ling , zilong dan vexana. ia tak bisa melarikan diri semudah itu. - "apakah dia marah karena aku yang waktu itu menghindari ritualnya? "

brakk!

tiba tiba akar dari punggung makhluk itu melesat dan menghunus ke arah vexana, sungguh beruntung karena dengan cepat Leomord menarik tubuh kecil wanita itu, membuat nya kembali berdiri dan selamat dari maut yang menghampirinya. - "lari!! "

Leomord menyahut dengan suara kencang, memberikan aba aba kepada zilong dan yang lainnya untuk segera lari dari tempat ini.

vexana yang kakinya letoy karena panik jadi kelihatan susah untuk berlari, maka dari itu zilong menarik tangan vexana dengan satu tangannya sedangkan tangannya yang lain ia gunakan untuk menggandeng istrinya.

Mereka bertiga berlari menjauh dari area lebih dulu, sedangkan martis kelihatan berjalan mendekati sebuah pistol yang terjatuh di tanah dan langsung menembaki makhluk tersebut dengan pistolnya.

percuma saja, makhluk itu kebal dengan peluru. ditembak berkali kali tidak membuatnya terjatuh bahkan goyang sedikit pun tidak. sang monster akar malah terus menghunuskan akar nya ke arah argus dan salah satu polisi yang berada dipaling depan menggantikan posisi vexana diawal.  - "sialan ! monster apa itu!? ini pasti ulah mu! kau pasti memanggil temanmu kan!? " - martis berbicara kepada estes yang berada dibelakangnya bersama Leomord.

martis pikir makhluk itu adalah rekannya estes karena berasal dari rumah yang sama. namun itu semua salah, siapa juga yang mau temenan sama monster haus darah seperti sosok berjubah hitam itu!? kau pasti bercanda!

Hidden Elves [ LeoEstes] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang