Pertandingan terakhir dalam cabang olahraga basket yang juga akan menjadi penentu siapa yang akan menjadi perwakilan sekolah. Tribun arena sudah sesak dipenuhi para pendukung dari scientist dan society dengan atribut supporter yang meriah. Bagaimana tidak? Berdasarkan hasil pertandingan kemarin, nama ELSOFOUR dan FORENSIC (Four Excellent Science Class) terpampang di bagan tim yang melaju babak final. Elang dan kawan-kawan yang menjadi bagian dari FORENSIC kemarin membantai kelas XII dengan skor 82 – 35. Saat diwawancarai media sekolah, Elang berkata kalau tahun ini lebih total daripada tahun kemarin karena dia tidak sabar ingin berhadapan dengan ELSOFOUR. Pembantaian yang mereka lakukan kemarin untuk menyombongkan kepada ELSOFOUR bahwa nggak akan bisa ada yang melawan mereka. Pertandingan selanjutnya akan FORENSIC lakukan untuk melawan ELSOFOUR. Apa pun yang terjadi, pertandingan ini harus dimenangkan scientist.
“Hai Eliams! Welcome to battle class!”
Waaaaa... teriakan penonton antusias menyambut pembukaan dari komentator. Suara balon tepuk membisingkan tribun. komentator terkadang menutup telinga mereka karena saking bisingnya.
“Harap tenang semua. We just wanna tell you guys. This is the hottest battle than yesterday everybody! Dalam sepanjang sejarah, tidak ada kelas sosial yang bisa masuk ke babak final pertandingan basket. Tapi, tahun ini, di tahun pertama ini ada kelas sosial yang masuk. Kelas yang tidak main-main. Kelas super power yang dimiliki Eliam High School. Wooo!!!”
Suara balon tepuk kembali menguasai arena. Tak kalah juga suara yel-yel masing-masing suporter saling beradu.
“O.K. guys! Tidak perlu menunggu lama. Mari kita mulai the hottest battle class!”
Penonton menyorakkan dukungan mereka kepada para pemain yang tampak sudah bersiap-siap memasuki arena. Sisi kanan ada ELSOFOUR sedangkan sisi kiri ada FORENSIC.
“Untuk tim pertama yang kami panggil adalah tim…. FORENSIC! Mana pendukung FORENSIC?” scientist menyerukan yel-yel mereka.
“Starting five pertama adalah pemain dengan jersey nomor 66, kita sambut Brandon,” Brandon memberi tos kepada pemain-pemain yang berdiri lalu berlari kecil memasuki arena.
“Pemain selanjutnya dengan nomor jersey 25 adalah Reno. Disusul Isa bernomor punggung 0. Ada Kenan dengan nomor jersey 94. Last but no least kita sambut kapten FORENSIC bernomor jersey 7. Elang!!!”
Mereka berlima menghadap ke para scientist dan membungkukkan badan mereka sebagai penghormatan.
“Kita lanjutkan. Mana suara pendukung ELSOFOUR?” Society tak kalah menggemakan yel-yel dengan lantangnya.
“Kita sambut starting five ELSOFOUR. Yang pertama, pemain dengan jersey nomor 69, Puuutra!!!” Putra memberi tos kepada pemain-pemian yang berdiri lalu berlari kecil memasuki arena.
“Selanjutnya ada pemilik nomor punggung 52, yaitu Angga. Disusul Bani si nomor one and only.”
Wahhh siapa nih yang sudah bersiap di sana? Pemain bernomor punggung 8. Yang kemarin menjadi pemain cadangan sixth man beralih ke starting five karena permainan yang ciamik kemarin. Mr. agent of change, Defangga El Sadam!!”
Suara teriakan para wanita mendominasi tribun saat Defga mulai memasuki arena. Bukan hanya society, tetapi scientist ikut bersuara mengagumi Defga.
“Yang terakhir, sang kapten yang kemarin tak kalah keren, kita panggil Dewa 19!”
Dewa 19 bukan nama band, ya. Kebetulan nomor punggung jerseynya 19. Ternyata, ayah Dewa adalah penggemar Dewa 19. Juga nomor 19 adalah tanggal lahir Dewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
"L" Letter
Teen FictionSurat yang ditulis oleh inisial "L" menggemparkan Eliams -penghuni Eliam High School-. Surat yang berisi teror, tuduhan, dan adu domba menyerang antarsiswa super power. Surat singkat yang berhasil mencobak-cabik seluruh sekolah. Terutama, saat Defg...