°°°
Sosok cowok itu kini berdiri tepat di depan papan tulis dan menghadap semua siswa, dan memperkenalkan dirinya dengan muka yang datar seolah tak merasa ada yang penting.
"Nama gue, Kharisma Jarre. Panggil aja Jarre"
Aura yang tiba-tiba penasaran sontak menegakkan dirinya yang tertidur di atas meja, matanya yang sayup berubah menjadi tatapan nanar, tak percaya apa yang di lihatnya.
"HAH, JADI ELO?!" Teriak Aura yang membuat seisi kelas menatapnya.
POV: Ekspresi Aura
"Lo kenal dia ra?" tanya iren
Sontak Jarre lansung menatap balik Aura, menatap nanar dengan mata tajamnya dan mengerutkan dahinya.POV: Ekspresi Jarre
"Dia masa depan gue ren"
"Dih-"
"Nih ambil gocap, pindah ke belakang biar dia duduk sama gue" Aura yang menyodorkan uang lima puluh ribu dari saku bajunya, semangatnya langsung memuncak, ngantuknya tidak terasa lagi.
Iren mengambil uang itu langsung tersenyum dan mulai beranjak ke barisan belakang, kubunya orang-orang yang bukan belajar yang penting tapi yang penting belajar.
"Nah kebetulan bangku sebelah Aura kosong, tuh kamu duduk di sana gih" ucap pak Arnold, sambil menunjuk ke arah tempat yang dimaksud.
"Serius pak?" jawab Jarre dengan menatap heran ke arah Aura
"Bercanda kok, yang serius cuman cintaku pada bu Ratih"
HUEKK!
"Udah gapapa, sini duduk temenin eneng" Timpal Aura sambil melambaikan tangannya dan pelet senyuman manisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
[TERBUANG DALAM WAKTU] By Samudera
Romance"Menghapus tinta yang pernah kau lukis di canvas hatiku" Tapi sungguh tinta yang kau lukiskan adalah permanen dan akan selamanya membekas di hati yang rapuh ini. ••••••0•••••• Warning: Cerita yang ditulis dengan otak cetek author, jadi maaf kalau ad...