JANGAN LUPA BUAT TANDAIN SETIAP PARAGRAF 💬 DAN JANGAN LUPA BUAT VOTE ☆!
[CHAPTER 56 : Kebahagiaan Semuanya END]
Sang matahari sudah menunjukan pukul 06.30 WIB, tasya sudah bangun dari tadi dan begitupun aiden. Sekarang tasya sedang berkutik di dapur sibuk membuatkan makanan untuk suaminya tercinta mengingat aiden sudah bekerja di perusahaan ayahnya sebagai CEO muda.
Saat fokus ke masakannya, tasya merasa ada tangan yang melingkar di pinggangnya dari belakang. Ia langsung menoleh ke belakang dan melihat wajah aiden yang tersenyum ke arahnya.
"Lepasin dulu" ucap tasya agar aiden melepas pelukannya. Bukan aiden kalau patuh, ia malah memeluknya erat dan mengamati tasya yang memasak untuknya dan dirinya.
Selesai memasak, ia mematikan kompornya dan memutarkan badannya agar menghadap ke aiden. Dan benar saja saat tasya berbalik, jarak wajah aiden dan tasya hanya beberapa inci saja.
Cup
Aiden langsung mencium bibir tasya dan tersenyum ke arahnya. Sedangkan tasya, ia sudah jantungan kala aiden menciumnya secara tiba tiba.
"Masih pagi loh, sarapan dulu nanti telat" ucap tasya dan mendorong tubuh aiden agak menjauh.
"Biarin kan saya bosnya. Lagian saya ingin berduaan sama istri saya" sahut aiden dan memeluk tubuh tasya.
"Udah ya manjanya, sini duduk"
"Pasangin dasi dulu"
"Ish masa gak bisa?"
Tasya langsung mengambil dasi yang berada di gengaman aiden. Saat memasangkan dasi, tasya sedikit berjinjit karena tingginya hanya sebatas dadanya saja.
Setelah selesai memasangkan dasi yang berada di leher aiden, tasya mengajaknya untuk makan pagi bersama. Semenjak aiden menikah dengan tasya, ia sangat manja super duper manja. Bahkan lihatlah sekarang, ia ingin di suapi oleh istrinya.
Selesai makan, tasya kembali ke kamar dan mengambil tas yang dibawa aiden yang berisikan berkas berkas perusahaan. Di depan pintu, aiden sudah berdiri di sana menunggu sang istri.
"Aku kerja dulu, kalau ada apa apa telpon ya. Nanti pulang aku mampir bentar mengunjungi Sakra" pamit aiden.
"Iya hati hati"
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam"
Tasya tak lupa menyalami punggung tangan aiden dan melihat sang suami kian jauh pergi ke perusahaannya.
Aiden melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju perusahaan. Butuh sekitar 30 menitan, Aiden sudah sampai di perusahaan. Ia langsung masuk ke dalam dan sudah di sambut karyawan karyawan di sana.
"Maaf tuan, anda di tunggu tuan levi di tempat kerja tuan" ucap Connie sekretaris barunya karena sekretaris ayahnya dulu di pindah ke perusahan cabang ke dua.
"Hem" hanya deheman yang di keluarkan oleh aiden dan berjalan ke arah tempat kerjanya.
Aiden naik ke lift dan memencet tombol angka yang menuju ke ruang kerjanya. Pintu lift terbuka aiden melangkahkan kakinya menuju tempat kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIDEN ALEXANDER ✓
Fiksi RemajaAiden Alexander, pemimpin "Lion", dikenal dengan tatapan tajam dan aura yang mengintimidasi. Jalanan adalah dunianya, dan tawuran adalah kebiasaan . Namun, di balik topeng tajamnya, Ia jatuh cinta pada seorang gadis, seorang yang ia jumpai untuk per...