08

239 26 7
                                    

Sabo pov

Setelah berdebat dengan Ace, aku memutuskan untuk pergi dari kedai itu dan kembali kerumah. Sesampainya aku disana nampak seorang wanita yang tidak ingin ku temui duduk bersandar di sofa ruang tamu dengan raut wajah yang tak mengenakan.

Mau tak mau aku segera bergegas menuju ke kamar ku, namun wanita itu tiba tiba berdiri dan menghampiri ku.

Plak

Perih, rasanya perih saat tangan wanita itu menamparku, tatapan bingung yang aku pancarkan seolah mencari sebuah jawaban dan alasan mengapa aku ditampar. Dan ah aku lupa jika hari ini kedua orang tua ku akan merayakan hari ulang tahun adek ku dan seperti biasanya mereka akan merayakannya dirumah.

Sebenarnya adikku dan kedua orang tua ku tinggal di forest karena mereka ingin menyekolahkan adikku disekolah yang hanya bisa dimasukin oleh orang berbakat, Awalnya mereka memaksa ku untuk ikut dan bersekolah disana namun aku menolaknya karena aku tidak ingin berpisah dari kota kelahiran ku dan aku tidak ingin berpisah dengan dia.
Pov end

Sabo menundukkan kepalanya memegang pipinya yang terasa perih, setelah menampar Sabo wanita itu duduk ke arah sofa menatap lekat ke arah sabo yang berdiri sambil memegang pipinya.

"Darimana saja kamu kemarin?"
Sabo mengangkat wajahnya menatap ke arah wanita tersebut.

"Dirumah" jawab Sabo ketus.

"Kamu kira saya tidak tau?" ujar wanita itu, "kamu tidak pulang kerumah tapi kamu asik ikut balapan sampai tidak ingat rumah kan." lanjutnya.

"Sudah ku katakan berapa kali, aku tidak ikut balapan lagi," Sabo tak terima dirinya dituduh sembarangan. "Sudah bicara nya bukan? Saya mau istirahat," ia beranjak menaiki tanggan menuju ke kamarnya.

"Andai kamu menurut perintah saya tidak akan saya bersikap seperti ini Sabo," ujar wanita itu pada Sabo yang perlahan hilang dari pandangan nya.

°°°

Sudah seminggu ia dan Sabo tidak saling bicara dan sudah seminggu ujian berjalan. Ace sedikit bimbang ia ingin berbicara dengan Sabo, bahkan sesekali ia melihat ke arah Sabo yang duduknya sangat berjauhan dan sesekali Sabo membalas tatapannya tapi tak lama ia mengalihkan pandangannya.

"Aarrgghh!" Ace mengusak usak rambutnya frustasi. Dosen yang sedang sibuk dengan laptopnya menatap ke arah Ace, "ada apa Ace? Apa ujian nya sulit?" ujar sang dosen padanya.

ILLEGAL RACING (AceXSabo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang