Jangan pernah berpikir untuk pergi sebagaimana marahnya aku padamu, karna saat amarahku mereda kamulah orang pertama yang aku tuju,,
BRAKK
"Mala! kita harus bicara" Mala terkejut, dia tidak mengira Al akan seberani ini. Menerobos masuk ke ruang rawat Rakha untuk menemuinya. Zero bukannya tak mencegah, mereka sudah mencoba menahan Al tapi ia tetepa memaksa, mereka tak mau membuat keributan.
Dengan tubuh lemahnya Rakha mencoba bangun, tapi di cegah Mala.
"Kamu percaya sama aku kan Kha?" Mala menatap Rakha meminta persetujuan. Rakha mengangguk. Dia sempatkan mencium pipi Rakha sebelum beranjak. Dan itu tampak jelas di penglihatan Al. Hatinya mencelos. Sakit.
Mala berjalan ke arah Al yang masih mematung di pintu.
"Kita bicara tapi tidak disini" ucap Mala saat melewati Al. Al menatap pria yang tergolek lemah dihadapannya, begitu juga sebaliknya. Mata mereka bertemu, saling menatap tanpa ekspresi sebelum dia berbalik dan mengikuti Mala.
Di depan, Zero menatap nyalang ke arah Al. Nio sampai harus dipegangi Ares agar tak bertindak gegabah.
"Rakha udah sadar, gue nitip dia sebentar" ucapnya pada Afan. Afan mengangguk.
"Kakak ipar, apakah perlu kita temani" tanya Naufal sambil menatap Al tajam.
"Tidak usah , gue cuma sebentar. Kalian obati saja luka kalian"
" La , lo beneran ga mau kita temeni" cicit Adara sambil memegang lengan Mala.
"Ngga usah , lo bantu obati saja luka mereka"Mala menyingkirkan tangan Adara pelan lalu berjalan pergi dengan Al yang mengekor di belakang Mala.
Mala menuju sebuah bangku di taman depan Rumah Sakit.
"sekarang jelasin kenapa kak Al berubah? menjadi orang yang sangat berbeda"
Al menarik nafas "ceritanya panjang La, kita ngga bisa berbincang di sini"
"Gue ngga punya banyak waktu kak" Hati Al terasa sakit saat Mala erubah panggilannya menjadi gue. Tak seperti biasanya.
"Kenapa? apa kerena dia?" tanya Al sambil mencengkeram lengan Mala. MAla menepis tangan AL.
"Bukan urusan kakak, yang perlu kaka jelasin, alasan yang membuat kakak nyerang rombongan gue"
"Gue bilang ceritanya panjang"
"klau gitu , ngga ada yang perlu kita bicarakan lagi" Mala berdiri dan melangkah meninggalkan Al. Dia tak mau berlama-lama meninggalkan Rakha.
"Kenapa La? kenpa lo pergi tanpa pamit? kenapa lo ngga pernah hubungi gue selama lo pergi" tanya Al setengah berteriak "apa karna perkataan gue saat itu?"
Flashback on
"Kak, kita mau kemana?" teriak Mala pada Al. Yang berjanji mengajaknya ke suatu tempat yang katanya indah. Mereka menaiki motor masing-masing.
"bentar lagi sampai" jawab Al yang juga sedikit berteriak. Mereka berhenti di sebuah bukit. Mereka memarkirkn motornya lalu berdiri di tepi jalan menghadap kerlip lampu di bawah sana.
"Gimana? indah ngga ?" tanya Al
"cantik banget kak" jwab Mala antusias. Tanpa Mala sadari mata Al tak lepas dari Mala.
"La?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Rakha (END) Terbit
RomanceKisah kita dimulai dari hujan,,, "Hujan membawamu pergi dan hujan pula yang membawamu kembali." Rakha "Jika takdir menginginkannya, hujan akan menuntunmu kepadaku." Mala Kisah cowok kulkas yang menemukan kembali cintanya. Gadis yang dia pikir mengin...