'Sebab aku merasakannya dengan hati, makanya cepat kesimpulkan bahwa kamu mencintaiku.'
Noda Dalam Ikatan Suci
~Thierogiara
***
"Harus banget ya saling ngabarin begitu?" tanya Reynal, jangan tanyakan bagaimana bisa Reynal ada bersama Jodi, karena bisa dibilang sebenarnya selama ini mereka berdua tinggal bersama.
"Harus, untuk meyakinkan," ujar Jodi, dia kemudian membuka lengannya, Reynal sendiri akhirnya naik ke atas kasur dan merebahkan dirinya di samping Jodi, bersandar pada lengan Jodi.
Ya, namanya juga hubungan, jelas Reynal tidak akan melewatkan kesempatan untuk bermanja-manja dengan pacarnya.
"Jujur, aku agak cemburu," ujar Reynal.
"Maafin aku ya," ucap Jodi.
Karena mereka berdua berada di momen yang tidak menyenangkan, Jodi juga tidak mau semua ini, tapi kalau dia tidak bergerak sekarang, dia hanya menunda keinginan orang tuanya. Orang tuanya itu keras kepala dan ya, sampai kapan pun, mau mereka menghindar sekalipun, momen seperti ini tidak akan pernah terhindarkan, siap atau tidak akan tetap terjadi di dalam hidup Jodi.
Reynal hanya diam, Jodi mengelus bahunya.
"Sabar ya, aku janji nggak akan gimana-gimana, aku janji membatasi interaksi dan sentuhan fisik," jelas Jodi. Ya, dia juga pasti geli kalau terus-terusan, karena Jodi sudah tahu apa yang dia mau, apa yang dia suka.
"Aku percaya sama kamu, tapi aku nggak yakin kalau cewek itu nggak bakal jatuh cinta," jelas Reynal.
"Urusan perasaan itu, urusan dia," jelas Jodi, dia juga tidak mau bertanggungjawab, yang penting mereka menikah dan ya sudah, Jodi akan memenuhi semua kebutuhan Sesya, sisanya dia tidak mau tahu juga.
"Urusan kamu, kamu suaminya," ujar Reynal.
"Nggak sayang," kata Jodi.
Dia memeluk tubuh Reynal untuk menenangkan, karena memang yang penting itu, yang penting menjaga perasaan pacarnya sendiri.
Ya, mau bagaimana lagi coba? Tentunya Reynal hanya harus ikut permainannya dan percaya pada Jodi, semoga saja Jodi tidak jatuh cinta.
"Mau secantik apa pun dia, kalau aku maunya kamu, selamanya aku akan sama kamu," jelas Jodi menenangkan.
***
Persiapan pernikahan benar-benar langsung dilakukan, sehari setelah lamaran mereka langsung meeting dengan vendor, dengan WO (Wedding Organizer) dan langsung membicarakan semuanya, masih ada banyak pertemuan lagi untuk mencicipi makanan dari catering dan lain-lain.
Pokoknya mereka berdua langsung menjadi dua orang sibuk, padahal sebelumna hidup Sesya sangat santai, tidak sangka kalau akan berubah menjadi sangat sibuk seperti sekarang ini. Tapi, Sesya enjoy, dia menikmati semuanya, dia bahagia menjalaninya.
Dan ya, enaknya Jodi mendengarkan semua yang Sesya mau, dia tidak egois, dia benar-benar mengayomi Sesya dengan segala ketidaktahuan Sesya.
"Capek nggak?" tanya Jodi.
Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk makan siang di jam tiga sore ini, makan soto karena Jodi merasa butuh yang segar-segar. Jadi, Jodi bertanya saat mereka sudah duduk di warung soto.
"Lumayan," jawab Sesya.
"Aku takut kamu sakit," kata Jodi. "Soalnya selama ini kan kamu nggak banyak kegiatan, tiba-tiba aja ada banyak hal yang harus kita urus, takutnya badan kamu kaget dan imunnya jadi turun," lanjut Jodi menjelaskan.
Pokoknya bagaimana pun caranya apa yang Jodi lakukan harus kelihatan meyakinkan, harus kelihatan benar-benar akan menjadi calon suami. Tentunya Sesya yang mendengar itu, sebagai sosok yang selama ini jarang menerima kepedulian dari orang lain, Sesya cukup terenyuh dengan itu.
Sesya memang mudah baper, dia akui sebab memang kurang kasih sayang. Walaupun kedua orang tuanya selalu ada, entahlah, tetap rasanya ada batasan, mungkin karena orang tua angkat, bukan kandung.
"Nggaklah mas, aku kuat kok," jawab Sesya.
Jodi terkekeh. "Siap, yang kuat," kata Jodi.
"Lagian jalaninnya aku happy, aku juga ngerasa aman saat sama kamu, jadi ya udah, capek dikit nggak ngaruh," ujar Sesya, apa yang lebih penting dari semua hal yang Sesya jalani adalah dia bahagia menjalaninya, dia sama sekali tidak ada beban untuk ini.
Jodi terkekeh lagi, selalu jawaban yang tidak terduga yang dia dapatkan dari Sesya, sebenarnya perempuan ini lovable sekali, tapi sayangnya Jodi memang tidak suka dengan perempuan, mau dia paksa bagaimana juga rasanya berat sekali.
"Ya udah, tapi jangan dipaksakan ya, apa pun itu. Kalau kamu capek bilang aja," jelas Jodi, karena yang terpenting adalah pernikahan mereka, jangan sampai terjadi sesuatu dengan Sesya, nanti malah tidak jadi nikah.
***
Saat perjalanan pulang, setelah bertemu dengan beberapa orang lainnya. Jodi menghentikan mobilnya di depan apotek, karena menurut Sesya segala urusan Jodi belum tentu urusannya, jadi dia memutuskan hanya menunggu, siapa tahu ada titipan obat juga dari orang rumah kan, tidak pernah tahu.
Jadi, Sesya dengan sabar menunggu sampai akhirnya Jodi kembali ke mobil dan menyerahkan apa yang dia beli ke Sesya.
"Aku beliin vitamin D, B komplex, sama minyak ikan," jelas Jodi.
"Tapi, mas?" tanya Sesya.
"Aku nggak mau kamu sakit, aku nggak mau kita nggak jadi nikah karena kamu kenapa-napa, aku udah nggak sabar banget buat hidup sama kamu," jelas Jodi.
Sangat meyakinkan bukan? Semua yang Jodi sampaikan, semua yang Jodi lakukan dan usahakan untuknya, semuanya terasa benar-benar nyata dan membuat Sesya semakin yakin padanya.
Sesya sampai hampir terharu karena selama ini memang tidak ada yang sepeduli ini padanya, tidak ada yang benar-benar mau tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam hidup Sesya.
"Beneran?" tanya Sesya, lebih kepada dia ingin meyakinkan dirinya sekali lagi, dia ingin meyakinkan dirinya bahwa dia pantas atas ini semua.
"Iya sayang, kamu harus jaga kesehatan," ujar Jodi sembari tersenyum.
Sesya menatap kantung yang sudah ada di tangannya.
Jodi mengelus belakang kepala Sesya, sebelum akhirnya kembali menjalankan mobilnya.
"Makasih mas," ucap Sesya.
Jodi hanya mengangguk dengan senyuman manis yang terukir di wajahnya. Ah, beruntung sekali ya, Sesya?
***
***
Nggak mau janji apa-apa.
Tapi ingetin aja kalau aku lupa update heu heu.
Benci banget aku sama Jodi tuh😤
Semoga bisa mengobati kerinduan kalian ya.
Apa emosi sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Noda Dalam Ikatan Suci
RomanceTidur bersama seorang pria lain di malam pertama pernikahan? Sesya dan Jodi menikah karena sebuah perjodohan, semuanya berjalan lancar, Jodi banyak membimbing Sesya untuk membawa perasaan di dalam hubungan mereka. Sampai akhirnya Sesya tahu kalau an...