Seperti yang diusulkan oleh Steven, tiga hari setelah Rere merasa lebih baik, Ares langsung mengajak gadis itu itu pergi berlibur sekalian menyembuhkan dirinya. Mereka sudah sampai di Mürren, Swiss. Ares juga sudah menyewa satu rumah untuk mereka tinggali selama mereka di sini. "Kak ... bagaimana dengan pekerjaanmu? Kamu meninggalkannya."
"Tidak perlu memikirkan pekerjaanku, Re," ujar Ares mengusap-usap kepala Rere. "Nikmati saja waktu kita di sini. Jangan biarkan pikiran-pikiran jelek atau tidak berguna, mengganggu."
Rere mengangguk, tersenyum hangat. "Sejak dulu aku ingin sekali ke Swiss," ujarnya curhat. "Akhirnya, keinginan itu tercapai sekarang."
"Kenapa ingin ke Swiss?" tanya Ares menanggapi.
"Karena keindahan alamnya. Negara ini sangat-sangat cantik, tenang, nyaman, dan membuat damai," balas Rere. "Aku bahkan juga ingin, suatu saat nanti tinggal di sini."
Ares mengangguk setuju dengan kalimat Rere. "Swiss memang cocok dengan kepribadianmu," ujarnya membuat Rere tertawa kecil.
"Terima kasih, kak. Sudah membawaku kemari."
Entah sudah berapa kali, Rere mengatakan terima kasih pada Ares hingga membuat pria itu gemas. "Sekali lagi mengatakan terima kasih, kamu akan mendapatkan hadiah, Re."
"Mmm ... apa itu hadiahnya?" tanya Rere menaikkan sebelah alisnya. "Jika menarik, maka aku akan terus mengulanginya." Lanjutnya di akhiri dengan senyum lebar.
Ares tersenyum penuh arti. "Rahasia dan tentunya akan sangat menarik. Aku bahkan sangat yakin, kamu akan menyukainya."
"Ah, benarkah aku akan menyukainya?" tanya Rere dengan antusias. "Sepertinya aku tau."
"Apa? Coba tebaklah."
"Kak Ares pasti akan membawaku ke toko bunga, kan?"
Ares tertawa kecil, menggelengkan kepala. "Salah, bukan itu."
Sebenarnya Rere itu adalah gadis yang usil, karena hal itu membuatnya penasaran maka, ia mengabaikan perintah Ares karena ingin tau hadiah apa yang akan diberikan pria itu padanya. "Kakkk ....." Rere memanggil Ares dengan senyum lembutnya. "Terima kasih ... terima kasih ... terima kasih!" Lanjutnya disertai dengan tawa yang berderai di akhir kalimatnya.
Mendengar itu, membuat Ares ikut tersenyum. Mudah sekali, membuat Rere tertawa bahagia. Ia sekaligus gemas karena Rere mengabaikannya perintahnya untuk tidak mengatakan terima kasih berulang kali. "Re ... kamu sungguh ingin mendapatkan hadiah ya?"
Rere hanya tersenyum, tidak menjawab pertanyaan Ares. Tanpa banyak bicara, Ares mendorong tubuh Rere pelan hingga gadis itu terlentang di atas kasur. Perlahan, ia menempatkan diri di atas tubuh Rere, lalu tersenyum hangat. "Hadiahnya adalah ini, Re ....."
Selain di Wattpad, The Sunset is Beautiful Isn't it? Sudah tersedia sampai bab 30 di KaryaKarsa: @thxyousomatcha
Btw, kisah Ares dan Rere di KaryaKarsa mulai dari bab 25 sampai nanti selesai, setiap update-an bab langsung berisikan 3 bab ya. Harganya juga lebih terjangkau daripada per-babnya.
Bab 25. Rere's Birthday
Bab 26. Rere's Other Side (21+)
Bab 27. Tell A Story
Bab 28. With Families
Bab 29. My Spoiled Husband
Bab 30. Tidak Tau MaluLalu ada juga di KBM App
05 November 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Heart (On Going)
RomanceStart: 08 September 2023 Finish: Bagaimana jika kamu menjadi pelakor untuk merebut suamimu sendiri? Pernikahan karena perjodohan tidak lagi menjadi suatu hal yang mengejutkan. Surat wasiat yang ditulis oleh Hanung membuat Ares menikahi wanita yang...