0. Kecelakaan tersembunyi?

13 0 0
                                    

Menjelang siang didekat taman belakang sekolah tampak ada dua orang yang sedang berbincang-bincang serius ternyata itu adalah Bell Hana yang saat itu masih berumur 18tahun bersama Pak Guru Bahasa Inggris.

"Guru, aku menyukaimu" ucap Hana dengan percaya dirinya.

"Heeh..kalau begitu malam ini datanglah kerumahku" ujar gurunya.

Pak guru bahasa Inggris adalah seorang yang masih berumur 20tahun dia adalah guru magang yang baru seminggu berada di tempat sekolahannya.

"Yes,bolehkah benaran boleh. Bolehkah aku memanggilmu dengan sebutan kakk." dengan penuh semangat dan sikap polosnya Hana menjawabnya, tanpa ia tau bahwa semuanya akan jatuh ke dalam perangkap gurunya.

" Ya, tentu saja. Jam setengah12 malam kamu harus pergi ya"

"Tapi, Kak. Saya tidak boleh keluar di jam segitu."

"Bilang saja kepada kedua orangtuamu kalau kamu ada pr yang harus dikerjakan dirumah guru"

~~~~~~~~

Malam pun tiba sekitar jam setengah12 malam. Hana pun sudah berada di tempat Pak Guru tersebut.

Ting tong Ting tong
Bunyi Bell ditempat pak guru tersebut yang ditekan oleh Hana.

"Iya. Siapa ya? Oh, Hana" ia membuka pintu dengan baju yang berantakan dan tubuh ada bekas lipstik.

"Eh..eh iya k..ak" dengan nada gugup dan cemas.

"Ayok masuk kakk sudah menunggu didalam" dengan senyuman menyeringai.

"Kak... apa maksud semua ini!!" dengan kaget ia melihat banyak perempuan dan laki-laki sedang bermesraan. Dan bahkan ada yang bertelanjang dan melakukan hubungan intim.

Tapi dengan cepat kakk yang disebut pak guru itu mengunci pintu dan menutup mulutnya dengan kain yang sudah dibius.
Dan akhirnya Hana pun pingsan.

~~~~~~~~

Keesokan paginya Hana sudah berada dirumah didalam kamarnya. Hana mengingat jelas kejadian tadi malam saat ia pingsan, dan cepat ia pergi ke meja sarapan yang biasanya ayahnya dan ibunya berbincang-bincang. Tapi saat itu tiba-tiba ia merasakan nyilu dibagian selangkangan nya walaupun begitu ia cepat pergi dan ingin memastikan sesuatu kepada ibunya

"Bu..ibu..ibu" panggil Hana dengan nada terburu-buru

"Ada apa nak?"

"Bu, siapa yang tadi malam mengantarkan aku pulang Bu. Siapa?!" Dengan nada yang kesal.

"Hah, apa maksudmu. Kamu tidak ada keluar tadi malam."

"Apa!!!? Gak mungkin bu, aku bukannya sudah izin sama ibu dan ayah apa kalian tidak mengingatnya kemarin?!!" ucap Hana dengan nada penuh pertanyaan.

"Gak ada jangan ngaco kamu" ucap ibunya seperti ada yang disembunyikan.

"Bu, benaran aku gak bohong Bu"

"Udahlah, yang penting kamu makan dulu sarapan terus pergi sekolah. Gak ada apa-apa yang terjadi dengan mu kemarin"

"Yah, ayah dengar kan tadi malam aku kayaknya dijeba-" belum sempat berbicara ayahnya pun memotongnya.

"Sudahlah, jangan pikir yang macam-macam"

Hana pun mulai bingung apakah ada yang mereka sembunyikan atau emang tidak ada terjadi apa-apa kemarin.

~~~~~~~

Sampai di sekolah Hana mencari pak guru bahasa Inggris yang ia sebut kakk dan cinta pertamanya yang hanya ia sebut cinta monyet baginya sekarang. Baginya ia hanya di jebak oleh gurunya. Tapi sampai disitu guru yang menjebaknya pun sudah tidak  magang lagi di sekolahnya.

Hana takut terjadi apa-apa sama tubuhnya. Tapi tidak terjadi apa-apa selama 1 bulan berlalu. Dan Hana pun tidak memikirkan lagi guru tersebut seperti sesuatu yang tidak pernah terjadi.

2bulan pun berlalu, sekarang Hana mulai mual mual dan merasa aneh disekitar perutnya. Ia takut itu adalah penyakit dan akhirnya ia memutuskan pergi ke rumah sakit dan menanyakan ke dokter karena ia mengira itu adalah penyakit Maag tapi sampai disitu ia dinyatakan hamil dan sudah berjalan 3minggu.

Kedua orang tua nya pun mengetahui dan mengusir Hana tanpa mengetahui asal usul dari mana anak tersebut didapati.

"Bu, apa salahku bukan kah aku sudah bilang malam itu aku dijeba-"

"Jangan panggil kami orang tua lagi, mulai sekarang kau bukan anak kami lagi"

Hana sangat sedih hingga meinginkan aborsi, sebelum di aborsi Hana pergi sebentar ke rumah sakit pada saat Hana sedang duduk diam dan merenung di depan rumah sakit ada seorang perawat yang bernama Cantika Serina di nametag bajunya dan duduk bersama hana. Setelah beberapa menit kemudian Cantika berbicara.

"Namamu Nona Hana kan, boleh aku memangil dengan sebutan kakk"

Seketika itu, tubuhnya hana bergemetar dan terlihat cemas, ia mengingat bahwa ia menyebut pak gurunya dengan nama Kakk.

"Oh.. maafkan saya apa kah aku boleh memanggil dengan nama Hana saja"

Hana mengangguk dan terlihat sedikit tenang.

"Hmmm... kalau boleh aku memberitahu mu sebenarnya kamu mengandung anak kembar"

Hana sempat terdiam dan kaget sebentar. Hana mengingat berapa tahun yang lalu berbicara dengan temannya disekolahan ia menginginkan anak kembar 12 sempat ditertawakan temannya tapi benar dia sangat menginginkan dan memberikan nama pada anaknya dan pada saat ini Hana mengandung anak kembar seperti doanya dijawab dan antara kaget senang sedih bercampur aduk didalam pikirannya.

"Berapa anak kembar tersebut 2 kah?" Tanya hana.

"Tidak, tapi kamu mengandung 5 anak kembar"

Ekspresi Hana sangat senang dan akhirnya pikiran untuk mengaborsi anaknya pun tidak jadi.

"Tapi, kalau saya boleh tau siapa ayah mereka?"

Hana pun terdiam dan tidak menjawab.

"Baiklah, maafkan saya yang bertanya ini. Saya liat nona Hana sangat cantik jadi saya ingin berteman dengan nona Hana."

Dengan cepat Hana menjawab "apakah kamu mau memberikan ku tempat tinggal? Karena aku sekarang diusir dan aku tidak punya tempat tinggal sekarang hanya 1 tahun saja, ya. Tolong aku mohon, nanti aku akan membayarnya kembali.

"Ah, baiklah. Tidak usah khawatir kan tentang itu" Cantika tersenyum.

~~~~~~~~
Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hana and her children-The Series-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang