__________________
_____________
______________________
Setibanya keluarga Gus Syaqil di pantai. Mereka berjalan mencari Nazira."Itu Nazira Umi," ucap Gus Farhan saat melihat Nazira, Asha dan murid-murid Gus Farzan berada di sebuah kursi.
Mereka semua segera menghampiri Nazira.
"Nazira,di mana anak itu? berani-beraninya dia ngeprank kita. Mana dia?" Tanya Queen. Nazira hanya terdiam, gadis itu masih sangat terpukul dengan semua kejadian itu. Hatinya terasa begitu hancur, Nazira benar-benar larut dalam kesedihan.
"Kenapa kamu diam saja? di mana Farzan? tadi itu pasti bohong kan? Farzan baik-baik saja kan?" Gus Syaqil ikut bertanya. Nazira masih terus terdiam dengan air mata yang sejak tadi tak berhenti menetes.
Queen beralih menatap Asha, "Di mana kakak kamu sayang? Umi bakal pukul dia sekarang."
"Mas Farzan sudah pergi Umi. Mas Farzan sudah pergi meninggalkan kita semua," lirih Asha. Sangat sulit bagi Asha untuk mengatakan semua ini tapi ia harus tetap menyampaikannya kepada Queen.
Gus Farhan terkekeh, "bercanda kamu lucu dek. Tapi ini bukan waktunya untuk bercanda,kami serius nanya sama kamu."
Asha menghela napas menahan sesak di dadanya, "Aku lagi gak bercanda Mas. Aku serius."
"Gak! ini gak mungkin, Farzan gak papa, Farzan baik-baik saja," ucap Gus Syaqil menyangkal ucapan Asha tadi.
"Mungkin sulit untuk dipercaya tapi begitulah kenyataannya. Kalian harus yakin dan percaya sama aku, Mas Farzan sudah tiada Mas Farzan sudah pergi," ucap Asha. Air matanya kembali mengalir.
"Farzan, kenapa secepat ini nak? Umi belum siap kehilangan putra kesayangan Umi." Queen duduk dan menangis setelah ia benar-benar yakin jika yang dikatakan Asha itu memang benar. Tak terbayang menjadi seorang ibu yang harus kehilangan putra kesayangannya itu.
"Tidak, Farzan baik-baik saja. Abi belum sempat meminta maaf, tidak mungkin dia akan pergi." Gus Syaqil masih juga tak percaya dengan apa yang didengarnya ini. Sepertinya orang yang paling sedih setelah Nazira adalah Gus Syaqil dan Gus Syaqil juga adalah orang yang paling menyesali kepergian Gus Farzan karena ia belum sempat meminta maaf kepada Gus Farzan.
"Jahat lo Zan. Tega lo ninggalin gue sendirian, gue hancur tanpa lo Zan, gue hancur tanpa saudara kembar gue," batin Gus Farhan. Dadanya terasa begitu sesak, tubuhnya bergetar, hatinya terasa begitu perih dan ia sudah tak dapat lagi menahan air matanya.
Kini sudah sore dan semua murid Gus Farzan sudah pulang. Di sana tanya ada Nazira dan keluarganya Gus Syaqil. Polisi sedang melakukan upaya agar dapat menemukan Gus Farzan.
"Nazira," panggil Queen lembut.
Nazira tak menoleh sedikitpun, ia terus menatap penuh harap ke arah laut. Ia benar-benar berharap Laut akan membawa cintanya kembali.
"Sayang, ini sudah sore. Ayo kita pulang." Queen mengelus lembut bahu menantunya itu.
"Gak Umi, Zira mau tetep di sini. Zira mau nungguin Mas Farzan," ucap Nazira.
Queen menghela napas kemudian mengembuskannya perlahan, "Nazira, polisi sedang mencari Farzan. Mereka pasti akan menemukan Farzan, sekarang kita pulang dulu ya." Queen terus berusaha membujuk menantunya agar mau pulang.
"Umi dengar dari Asha, kamu sedang hamil. Kita pulang ya, kasihan kandungan kamu kalo terlalu capek, kamu harus memikirkan calon anak kamu juga." Asha memang sudah diberitahu oleh Nazira tadi pagi sebelum berangkat ke pantai namun tanpa sepengetahuan Gus Farzan.
"Hamil? ya, aku bahkan belum sempat memberitahu Mas Farzan soal kabar menggembirakan ini. Dia belum tau soal hal ini tapi dia sudah pergi," batin Nazira. Gadis itu kembali meneteskan air mata saat mengingat jika ia belum sempat memberitahu Gus Farzan soal kehamilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara Gus Kembar
Spiritualeini tentang cinta segitiga antara seorang gadis dan sepasang Gus kembar. Nazira Shafira Aulia, seorang gadis berparas cantik, memiliki mata yang indah dan tubuh yang tidak terlalu tinggi, Nazira mencintai seorang laki-laki bernama Farhan Habibie Alf...