09

316 30 2
                                    

Sudah berbulan-bulan indo pergi dari mansion ASEAN. Walau begitu, ia masih berhubungan dengan keluarga itu. Timor, Nugini dan juga Dirga sudah nyaman tinggal di mansion baru indo. Sementara tara, kini tara sedang di pondok. Tara sendiri yang ingin sekolah di pondok saja. Alasannya sih karna dia takut ketahuan oleh orang-orang sengklek itu.

Saat ini indo sedang membersihkan kelasnya. Ya, dia piket hari ini. Setelah merasa kelas bersih, indo langsung pergi menuju kantin dan memesan makanan lalu membawanya kemeja kosong dipojok kantin.

"Hai bang" sapa malay yang baru sampai bersama phil dan brunei.

"Hm" jawab indo.

"Mm.. Abang, boleh tanya soal ujian besok?" Tanya brunei.

Ya, lusa. Sekolah mereka akan mengadakan ujian praktek dihutan. Bukan hanya dihutan, tapi juga dilaut. Mereka akan dinilai mulai dari kerja sama, fisik, pengetahuan alam, sihir dan bela diri. Mereka akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan akan diuji selama enam hari enam malam. Tiga hari tiga malam di hutan dan sisanya dilaut.

Ketika mereka melaksanakan ujian. Dua anggota senior milik FBI dan NATO akan mengawasi mereka dari jauh dan mencatatkan hasil mereka.

"Nanti aja, gue share di grup" ucap indo.

"Ooh, oke deh" sahut brunei.

"Oh iya bang. Kata papah abang suruh nemenin kita beli perlengkapan. Abang mau ngga?" Tanya phil.

"Napa gua?" Tanya indo dengan wajah datarnya.

"Ngga tau. Tapi katanya biar kami bisa tau apa aja yang dibutuhin" ucap malay.

Indo menghela nafas panjangnya kemudian memberikan mangkuk mie nya yang sudah habis kepada pelayan. Tangannya merogoh saku seragamnya yang tertutup oleh jaket hitam merahnya itu.

Tangannya mengeluarkan ponsel dan mengetik sesuatu. Selesai mengetik indo langsung menatap ketiga adik angkatnya itu dengan tatapan datar.

"Yaudah, kita pulang. Gua ke mansion sampe besok" ucap indo yang langsung berdiri diikuti ketiga adiknya itu.

Mereka memang sudah dipulangkan sejak tadi tetapi ada beberapa anak yang belum pulang karena urusan osis maupun hanya ingin menunggu seseorang.

Keempat saudara itu kemudian pulang menggunakan mobil indo yang tadi dibawanya. Diperjalanan, mereka mengobrol bersama, kecuali indo yang fokus menyetir.

Sesampainya di mansion ASEAN, indo langsung memarkirkan mobilnya digarasi dan masuk kedalam bersama saudaranya itu.

"Kami pulang!" Seru ketiga adik indo itu.

"Selamat dat- eh, indo. Ayo masuk" sahut thailand.

"Hm, makasih" jawab indo dengan wajah datar.

"Wah, tumben bang indo kesini. Sehat bang?" Tanya vietnam senang.

"Ya" jawab indo.

"Bang indo bakalan disini sampe besok katanya. Soalnya juga mau bantu kita beberes buat lusa" jelas malay.

Merekapun akhirnya mengobrol bersama hingga malam tiba. Ketika malam tiba, ASEAN pulang dari kantornya dan ikut nimbrung bersama mereka. Hingga akhirnya, tawa canda mereka berhenti saat salah satu dari mereka melihat jam dinding yang sudah menunjukan waktu makan malam.

Akhirnya setelah berbulan-bulan, mereka bisa makan bersama-sama. Keluarga yang lengkap dan hangat. Namun kehangatan itu berakhir disaat indo yang tiba-tiba merasakan tubuhnya memanas, kepalanya pusing, telinganya berdengung. Entah apa yang terjadi dengannya. Keadaannya saat ini membuat keluarganya menjadi panik dan bingung tak karuan.

JATORRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang