11

252 30 0
                                    

Malam hari dihutan, hampir semua kelompok sudah membuat api unggun di area mereka masing-masing. Begitu juga kelompok malay yang terdiri dari Malay, Singa, Canada, Israel, Pales dan juga Bangladesh. Semua berjalan lancar tanpa hambatan. Yang menjadi satu masalah hanyalah, pales dan isra yang selalu saja bertengkar.

"Hah... Kapan mereka bisa diam" ucap bangla yang sudah lelah mendengar mereka mengoceh.

"Heh! Diam kau kambing bau!" Seru pales sambil memegang sebuah teflon yang dia jadikan perisai dari isra.

"Woy! Siapa yang lu panggil kambing bau hah?! Dasar anak lele!" Ujar isra tidak terima.

"Kapan gue bisa tenang. Dirumah ada maphil disini isra sama pales" gumam singa sambil menghela nafasnya.

"Nada, bisa ambilin kayu bakar lagi?" Tanya malay.

"Ambil sendiri" jawab canada.

"Woy, gua lagi masak kocak! Ambilin kek!"

"Yang sabar ya, singa" ucap bangladesh sambil menepuk-nepuk pundak singa.

»»——⍟——««

"Chi-kun. Boleh tolong ambilkan pisauku?" Ucap japan yang sedang menumbuk sesuatu.

"Hah? Dimana?" Tanya china bingung.

"Sampingmu itu loh" ujar japan lagi.

"Ooh, oke oke. Maaf tadi gak liat hehe" ucap china seraya memberikan pisau japan itu.

Disisi indo dan russia, kini mereka sedang duduk disebuah batang pohon yang lumayan tinggi. Mereka merenung sambil melihat kearah langit yang dipenuhi bintang-bintang bertebaran.

Tak ada yang bicara diantara mereka, bahkan mereka duduk berseberangan. Indo dibatang pohon sebelah kanan dan russia dibatang pohon sebelah kiri namun mereka sama-sama menyenderkan badannya dibatang besar diantara mereka.

"Jangan lupakan panggilan kalian, agar kami bisa selalu melihat kalian tumbuh"

'Bisikan itu...' Batin indo dan russia.

"Hey sun" (dibaca san) panggil russia pelan.

"Hm?" Tanya indo lembut.

"Apa kita harus mengambilnya?"

"Entahlah..."

Hening, suasana hening kembali. Tak ada yang bicara. Hingga akhirnya indo angkat bicara kembali.

"Hey moon" (mun) ucap indo.

"Ya?"

"Apa mereka bisa bangkit lagi?" Tanya indo.

Mata mereka masih sama-sama melihat kearah langit. Bahkan mereka bicara pelan seperti tak punya tenaga. Namun, akhirnya russia menundukan wajahnya sedikit.

"Kurasa... Tidak" jawabnya sedih.

Mereka menghela nafas panjang. Mereka kembali diam, hingga beberapa saat kemudian mereka dikejutkan dengan suara teriakan teman-teman mereka. Dengan gesit, mereka turun dari pohon yang tingginya sekitar 15 meter lebih itu dengan cara melompat. Syukur saja, mereka tidak terluka.

"Hei!" Teriak indo ketika melihat beberapa monster menyerang kelompoknya.

"Sun!" Panggil russia pada indo. "Hati-hati" ucapnya pelan dengan nada khawatir.

"Tenang" ucap indo.

"North-chan! Di belakangmu!" Teriak japan ketika melihat satu monster hampir menyerang NK.

Namun, dengan cepat NK menyerang monster itu menggunakan sihir api nya. Indo langsung membuat perisai disekitar perkemahan mereka dan meningkatkan ketebalan perisainya.

JATORRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang