13

224 27 0
                                    

"Selamat datang untuk kelompok 12. Kalian sudah melewati ujian dengan baik. Namun sayangnya, kerja sama kalian tidak terlalu bagus. Kami tidak akan menyalahkan satu orang saja. Namun kelompok kalian akan diberi sedikit minus (-)" ucap salah satu guru disana.

"Ya, tak apa pak. Saya sudah menduga itu" ucap indo mewakili kelompoknya.

"Ya, itu benar. Dan kami juga tau penyebabnya" ucap russia sambil sesekali melirik kearah ame. Ame yang dilirik hanya memutar bola matanya malas.

"Baiklah, kalian bisa beristirahat terlebih dahulu" ucap guru itu lagi yang diangguki kelompok indo.

Mereka kemudian menaruh barang-barang dilapangan. Setelah menaruh barang, mereka pun pergi ketempat yang mereka mau. Ya, mereka berpencar.

"Astaga noona (nuna) {kakak perempuan dalam bahasa korea}. Lu ngga papa?" Tanya SK yang baru saja datang dan melihat NK digendong oleh china.

"Hm" sahut NK. "Lu ngga cape?" Tanya NK berbisik didekat telinga China.

"Ngga, gue malah seneng" ucap china dengan senyum mengembang. NK hanya diam dengan banyak tanda tanya dikepalanya. Ia sama sekali tidak faham kenapa temannya itu tersenyum.

"South-kun, bisa kita pergi sebentar. Aku butuh bantuanmu" pinta japan.

"I-iya, tapi. Apa noona ngga papa?" Tanya SK khawatir.

"Ngga papa kok, bentar lagi juga sembuh. Tadi udah ku obatin" sahut japan menenangkan SK.

"Ouh... Ba.. Baiklah. Ayo" ucap SK dengan ragu. Mereka pun akhirnya pergi meninggalkan china dan NK sendiri.

"Hei.. Gue bisa jalan sendiri kok" ucap NK yang masih saja digendong china dan dibawa entah kemana.

"Ngga papa lah. Oh ya, gue boleh manggil lu northy ngga?" Tanya china.

"Huh? North.. Northy?" Tanya NK ragu.

"Iya" sahut china dengan semangat dan senyum lebar.

"Kenapa Northy?" Tanya NK bingung.

"Yaa... Ada deh" jawab china yang membuat NK semakin bingung dibuatnya.

"Uhm... Ya, terserahmu"

Sementara itu, di keadaan indo. Kini dia sedang duduk dibawah pohon rindang sambil sesekali mengetik di kayar ponselnya itu. Beberapa kali juga jempolnya menggeser-geser layar dengan lambat.

"Um.. Abang?" Panggil malay dengan pelan.

Indo yang mendengarnya hanya berdehem tanpa memalingkan wajah dari ponselnya. Sementara malay, dengan ragu-ragu dia mengatakan maksudnya memanggil indo.

"Um.. Begini... Phil... Dia luka. Bisa tolong sembuhin? Soalnya brunei, cam maupun laos belum ada yang balik" ucap malay. Indo diam sambil melirik kearah malay.

Malay menundukkan kepalanya, ia jadi teringat ketika dirinya mengatakan bahwa abangnya itu sudah tak ada. Indo yang melihat malay sedikit gemetar pun hanya menghela nafas malas.

"Baiklah ayo" ucap indo dengan malas seraya berdiri dari duduknya.

Malay langsung mendongakan kepalanya kemudian mengajak indo kesebuah pohon besar didekat sana. Phil sedang terduduk dengan pundak dan kepala yang terluka.

"Phil" panggil malay khawatir.

"Uh... ya?" Jawab phil.

Indo tanpa mengatakan apapun langsung memusatkan mana nya di telapak tangannya dan mengobati luka phil.

"Hai" ucap russia dengan senyum mengembang dan semangat sambil mengalungkan satu lengannya dileher indo.

"Hm" jawab indo.

JATORRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang