15

205 27 0
                                    

"...... Truth" jawab indo datar.

"Oke, jelaskan kenapa abang berubah" ucap Cambodia.

"Ngga ada yang lain?" Tanya indo.

"Ngga, pengennya itu" ujar cam dengan wajah berharap.

Indo menatap datar beberapa saat dan kemudian menghela nafas seraya berkata, "baiklah kalau begitu"

"Singkat aja. Karna gue sadar kalian bukan siapa-siapa gue" jawab indo dengan wajah cueknya.

"Trus abang anggep kita apa?" Tanya malay.

"Hanya seseorang yang kebetulan kenal dan membangun sebuah organisasi. Itu aja sih" jawab indo tanpa ekspresi.

*bip bip

"Eh, suara apa itu?" Tanya myan yang membuat beberapa dari mereka celingukan.

"Eh, ini... Hpku, iya hpku hehe" ucap singa berbohong.

"Hp? Sejak kapan nada dering lo begitu?" Tanya thai.

"Iya tuh. Jelek amat hahaha" canda malay.

»»——⍟——««

"Baiklah anak-anak. Kalian masuk dengan teratur ya. Tapi sebelum itu, tolong untuk ketua kelas mengabsen teman-temannya" ucap seorang guru.

"Siap pak!" Sahut para murid.

Para ketua kelas pun langsung mengabsen para temannya. Setelah beberapa saat mengabsen, salah satu anak mengangat tangannya.

"Pak, 2 anak dari kelas G tidak ada!" Seru siswa itu.

"4 anak dari kelas A juga tidak ada pak!" Sahut siswa lain.

"3 anak dari kelas F tak ada pak!"

"1 anak dari kelas C juga!"

Guru yang mendengarnya otomatis bingung. Apakah anak-anak itu masih dikamar mandi atau sedang pergi. Kemudian salah satu guru meminta pada pasukan FBI untuk membantu mencari murid murid yang tak ada disini.

Berjam-jam sudah terlewati. Masih belum ada tanda-tanda anak ditemukan. Kini malam semakin larut, membuat anak-anak lain merasa lelah karena menunggu. Walaupun mereka menunggu di bis sambil tidur maupun melakukan kegiatan mereka sendiri, namun dengan hilangnya anak-anak itu mereka jadi tak bisa kembali ke rumah mereka sekarang.

"Moon, keknya kita harus bantu deh" usul indo yang melihat keluar jendela.

"Boleh aja. Mau sekarang kesana?" Ajak russia yang diangguki indo.

Mereka kemudian keluar dari bus yang mereka tumpangi dan terbang dilangit. Walaupun russia tak selihai indo dalam terbang, namun dirinya masih bisa dikatakan hebat dalam urusan terbangnya.

Dengan waspada mereka melanjutkan perjalanan menuju hutan dan sekitarnya. Mungkin saja mereka tersesat atau terluka kan.

"Sun, coba bikin penerangan deh" usul russia yang disetujui indo.

Indo kemudian mengangkat tangannya dan keluar sedikit cahaya. Dari cahaya itu muncul sebuah bola kecil yang menyala terang. Ada beberapa kunang-kunang juga yang menyinari jalan. Akhirnya mereka bisa melihat dengan leluasa lagi.

"Apa mereka bener-bener disini?" Gumam indo.

"Aaaaa!!!"

Russia dan indo mendengar teriakan dari arah lapangan tempat mereka menunggu. Dengan cepat mereka langsung melesat kembali dan melihat disana beberapa monster datang.

"Hei, kenapa?" Tanya indo pada keluarganya itu, walau tak dia anggap.

"I-itu, tadi... Tadi ada orang yang mau keluar cari udara segar, eh malah dateng monster terus monsternya tambah banyak bang" jelas phil.

"Abang!" Teriak malay seraya memeluk indo erat. "Jangan pergi lagi... Mal ngga mau kehilangan orang yang mal sayang lagi. Abang penyemangat mal, tetep disini ya bang" ucapnya pelan.

Indo diam sebentar. "Tenang, gue bakal balik" jawab indo.

"Ngga, mereka juga bilang begitu tapi nyatanya ngga balik" ujar malay.

Indo menghela nafas panjang dan sedikit tersenyum pada malay. Yang tentunya itu membuat saudaranya merasa iri. Indo kemudian mengangkat jari kelingkingnya didepan wajah malay yang masih memeluknya itu.

"Janji, abang balik" ucap indo.

Malay sedikit ragu, ia melirik kearah wajah indo yang tersenyum padanya. "Janji" ucap malay yang langsung menerima janji kelingking itu.

Sekilas indo menciun kening malay dan langsung pergi ketempat para monster itu berada. Tak hanya kesana, indo, russia, dan juga kazakh sebagai bantuan pun ikut mencari anak-anak yang hilang. Tentu saja mereka bantu mencari lewat udara.

"Yaah, hari ini mal menang banyak" ucap brunei.

"Iya ih, curang" sahut phil.

"..." malay langsung pergi entah kemana.

Di sisi indo, mereka masih saja mencari disekitar hutan dengan bantuan cahaya dari kazakh. Ya, trio sayap emas ini masih belum juga mendapatkan petunjuk. Walau sekecil biji rumput pun tidak. Ini sangat membingungkan bagi mereka.

"Kurasa lebih baik kita berjalan disekitar hutan. Dan... Bagaimana jika kita mengecek tempat itu... Tuan-tuan sekalian?" Ucap kazakh tanpa memandang wajah mereka.

"Berhentilah memanggil kami begitu" ucap russia.

"Walaupun disini aku adalah adikmu, namun dikelahiran sebelumnya, kau adalah tuan ku. Aku sebagai penasihat mu tentu berkewajiban memanggilmu tuan, benar kan?" Ujar kazakh.

"Tapi tidak disini. Panggil saja nama kami atau apapun terserahmu asalkan bukan panggilan hormat. Mengerti? Walau didunia sebelumnya kau adalah penasihatku, kau tetaplah saudaraku, begitu juga disini"

"Hei tuan-tuan. Bisakah kalian berhenti ngobrol ngga jelas? Mendingan kita cek area itu sekarang kan?" Ucap indo memotong percakapan mereka.

Mereka mengangguk dan mulai turun ketanah. Mereka turun disebuah area dan berjalan menjauh dari area itu. Hingga akhirnya mereka sampai disebuah gua besar. Tanpa ragu namun tetap waspada, mereka akhirnya masuk kedalam bersama-sama.

Ditempat lain, tepatnya di lapangan tempat para guru dan murid saling bantu membantu menyerang dan mengalahkan monster yang terus saja datang.

"Lapor pak!" Seru salah satu petugas milik FBI.

"Ada apa?" Tanya FBI bingung.

"Kami menemukan ada 3 anak murid bersayap emas memasuki hutan. Hanya mereka bertiga, tak ada yang mengawasi" ujar petugas itu.

"APA!? CEPAT KALIAN SUSUL MEREKA! BAWA MEREKA KEMBALI SEKARANG!!" Perintah FBI tegas. Beberapa petugas langsung pergi dari sana dan masuk kedalam hutan.

"Ma-malay? Lu ngga papa?" Tanya singa seraya mensejajarkan tingginya dengan malay sambil berjongkok.

"Ga... Pa-pa" jawab malay yang terus-terusan memegang kepalanya dan menunduk.

"Phil, ada yang sakit?" Tanya brunei khawatir ketika melihat phil yang kondisinya sama seperti malay.

Entah mengapa, mereka tiba-tiba terduduk di tanah sambil kesakitan. Brunei dan laos sudah berusaha menyembuhkan mereka dengan sihir healing tapi tidak mempan.

"A-apa ini?" Gumam indo ketika melihat dalam gua.

Russia langsung membentuk sebuah portal sihir transparan yang mengelilingi mereka bertiga.

"Ini bakalan jaga kita. Kita ngga bakal kesakitan walaupun deket dia" jelas russia.

"Hah, syukurlah" ucap indo.

Mereka berjalan mendekat kesebuah kristal yang tersusun rapi didalam gua. Russia dan indo langsung menempelkan telapak tangan mereka pada sisi kristal itu secara berlawanan. Tak lama mereka kemudian menutup mata dan merapalkan mantra yang membuat kristalnya bersinar.

Entah keajaiban apa yang terjadi. Semua monster yang tadi menyerang para murid dan guru sekarang sudah habis. Namun sayangnya, murid yang hilang belum juga ditemukan.

Russia dan indo kembali menarik tangan mereka dan membuka mata. Kini mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat lain yang lebih gelap.

"Ha ha ha... Mereka mengaktifkannya lagi. Permainan akan segera dimulai... Sayangku~"

JATORRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang