Part 20
Pasang surut di suatu hubungan dalam berumah tangga itu sudah menjadi hal yang wajar, tidak ada hubungan yang sempurna akan tetapi ikatan yang didasari oleh rasa cinta yang tulus tidak akan pernah pudar dimakan oleh usia.
10 tahun berlalu Meira dan Nathan tumbuh dengan sangat baik, Meira sekarang sudah menjadi gadis yang sangat menawan seperti Shani saat remaja dulu dan hal itu membuat Oniel semakin protectif kepada anak pertamanya karena dia merasa sangat was-was dengan pergaulan remaja masa kini sedangkan Nathan anak kedua Oniel dan Shani yang sekarang sudah berusia 10tahun tumbuh menjadi anak yang tampan seperti ayahnya.
"Papah pulang~..."
"Kamu udah pulang? Gimana dikantor hari Pah?" ujar Shani menyambut suaminya yang baru saja pulang dari kantor.
"Kayak hari-hari sebelumnya. Capek banget hari ini, Zee ngebuat aku harus ngecek file-file itu berkali-kali." terang Oniel.
"Itu semua udah jadi kewajiban Zee buat bantuin kamu jalanin perusahaan." ujar Shani membantu melepas jas yang suaminya kenakan.
"Mana Meira sama Nathan?" tanya Oniel mencari kedua anaknya itu.
"Tuh mereka lagi ada di kamar. Meira lagi bantuin adeknya ngerjain PR...." jawab Shani.
"Mah, kayaknya kita harus bicara sama Meira sekarang, sebentar lagi dia mau masuk kuliah kan..." Ujar Oniel
"Kamu bener sayang. Waktu cepet banget rasanya, engga kerasa yah sekarang anak kita udah tumbuh dewasa..." terang Shani.
"Kita sebagai orangtua harus selalu ngawasin tumbuh kembang mereka dengan baik soalnya aku ngerasa was-was banget ngeliat pergaulan anak remaja jaman sekarang." Tutur Oniel.
"Iya, kamu bener Pah. Ya udah sekarang bersihin badan kamu biar jauh lebih seger,, aku mau siapin makan malem buat kita." Ujar Shani
Setelah kehadiran Nathan dalam keluarga mereka, Shani memutuskan cuma sesekali dalam seminggu datang ke kantor buat ngecek beberapa pekerjaan yang harus Shani tanganin, sekarang dia lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah mengurus kedua buah hatinya dan menghabiskan waktu bersama suami serta anak-anaknya. Oniel selalu mendukung segala keputusan Shani yang menurutnya baik untuk keluarga mereka.
•
•
•"Papi~..."
"Hiyakkkk... Kamu udah berat banget hum sekarang." ujar Dito yang sedang menggendong puteri semata wayangnya yang sekarang naik ke punggung Dito.
"Dek,, turun ya sayang Papi kamu pasti capek abis kerja." ujar Chika
"Biarin aja sayang. Capeknya aku pasti langsung ilang kalo udah ketemu sama dia." ujar Dito
" Manjain aja terus..." Kata Chika
"Karena dia puteri kesayangan aku..."
"Karena dia Papi kesayangan aku..."
Ujar keduanya bersamaan membuat Chika selalu kalah dengan tingkah mereka berdua. Crystal adalah duplikat Dito sepenuhnya akan tetapi dia memiliki kulit putih susu dan mata yang cantik seperti ibunya.
"Gimana sekolah kamu hari ini sayang?" tanya Dito
"Ada anak yang gangguin aku tadi, tapi ada Nathan yang nolongin aku." adu Crystal
"Siapa yang berani gangguin kamu Dek, atau dia mungkin engga bermaksud buat gangguin kamu tapi dia cuman pengin ngajak kamu temenan." ujar Dito
"Tapi dia nyebelin banget Papi..." rengek Crystal
KAMU SEDANG MEMBACA
SHANIEL✓ - Step by Step [END]
Sonstiges🔞⚠️🔞 "Rumah harus menjadi jangkar pelabuhan dalam badai, tempat berlindung, tempat yang menyenangkan untuk tinggal, tempat di mana kita dicintai dan di mana kita bisa mencintai."