sorenya mereka memutuskan untuk nonton film di bioskop, 'Frozen 2' film yang mereka pilih kali ini. sebenarnya bachira yang memutuskan, sementara rin hanya iya-iya saja.
kursi mereka berada tepat ditengah-tengah, sangat cocok untuk orang yang serius ingin nonton.
sepanjang film berjalan, bachira tidak hentinya mengucapkan kata 'woah' atau 'wow' rin hanya tersenyum kecil melihatnya, ia bukannya fokus menonton film malah fokus melihat wajah bachira yang menurutnya sangat menggemaskan.
keluar dari bioskop, bachira terus mengoceh tentang filmnya, "keren banget elsa waktu stop banjir pake kekuatan es nya", "aku jadi mau kuda kaya yang punya elsa", "elsa pernah makan gorengan ga ya?" dan masih banyak lagi. rin hanya menanggapinya dengan senyuman, sesekali dia menimpali.
rin melihat jam tangannya, masih pukul 4 sore. "habis ini mau kemana?" bachira berhenti berbicara dan memasang pose berpikir, "jalan-jalan aja disekitar sini, nanti kalo ada yang menarik kita datengin" jawab bachira. rin hanya mengangguk, ia menggandeng tangan bachira lalu menuntunnya berjalan.
di tengah perjalanan bachira melihat mesin capit yang berisi boneka cinnamon roll, ia berhenti berjalan dan menarik rin mendekati mesin itu. "mau ini" tunjuk bachira. bachira mengeluarkan uang di sakunya yang hanya bisa digunakan untuk 3x percobaan.
"beli aja itu ada" rin menunjuk boneka cinnamon roll yang di pajang salah satu toko di dekat mereka berdiri, "kamu ngeremehin aku?" bachira menatap rin kesal, "a-ah bukan gitu, yaudah coba aja" rin menggaruk pipinya yang tidak gatal.
"hmp! liat nih kakak ini bakal menang" bachira memasukan uangnya kedalam mesin, ia terlihat sangat fokus menggeser stiknya perlahan, setelah mendapat posisi yang menurutnya pas, ia menekan tombol merah dengan tangan kirinya.
mesin capit itu turun, "ayooo dikit lagiii" terlihat mesinnya sudah menjepit, bachira menekan tombol merah sekali lagi. boneka itu terangkat, namun karena yang terjepit di bagian telinganya jadinya boneka itu turun lagi. "dikit lagi loh!!!" seru bachira.
"kali ini pasti bisa!! semangat!!" bachira menoleh ke arah rin, "semangatin aku dong!!" katanya. rin menatap bachira kemudian mengangkat kedua tangannya yang terkepal memasang pose semangat. "semangat kak megu" katanya dengan wajah yang datar.
bachira kembali mengalihkan nya pada mesin itu, percobaan kedua gagal. "padahal udah naik loh!! kok turun lagi sii" ia cemberut, "oke sekali lagi pasti bisa!!" serunya. dan percobaan ketiga, gagal.
bachira berjongkok lalu menyembunyikan wajahnya, ia ingin sekali menendang mesin disebelahnya ini. "beli aja ya?" rin ikut berjongkok dihadapan bachira. bachira menoleh, "tapi kan beli sama menang beda rasanya" ia cemberut.
rin berdiri lalu mengeluarkan uang dari sakunya, ia memasukkan uang tersebut ke mesin, "aku coba" katanya. bachira kembali menundukkan wajahnya, "gausah... kayanya emang mesinnya yang rusak.." rin tidak mendengarkan, ia fokus mencapit boneka yang bachira inginkan.
bachira kemudian berdiri dan melirik rin, ah.. pacarnya terlihat sangat tampan disaat serius begini. "sebentar ya" kata rin, masih fokus dengan mesinnya.
sebenarnya bachira ingin bilang untuk membeli saja, tapi melihat rin yang berusaha untuknya membuat ia senang juga. jadi ia biarkan saja, sampai rin menyerah.
entah sudah berapa lama mereka disana, atau sudah berapa banyak uang yang rin keluarkan, ia tetap tidak menyerah juga. "rinrin.. udahan yu.." bachira menarik ujung baju rin.
"sebentar, sekali lagi" saut rin. "udah mau jam 6 loh.. uangnya juga sayang.. kayanya emang mesinnya yang rusak" bachira lagi.
rin mengacuhkan bachira, ah! bachira mulai kesal! ia menarik tangan rin dan membawanya menjauh. "itu dikit lagi kak! sebentar!" rin sedikit berontak. "diem." ketus bachira. "kita pulang!" lanjutnya.
"tapi kan-"
"gak ada tapi!" potong bachira
"..."
sesampainya di halte bus, bachira langsung duduk dan diam. rin merasa canggung, tidak biasanya bachira diam begini. "kak" panggilnya, bachira masih diam. "kamu marah?"
bachira menghela nafas, "kan udah aku bilang udahan, mesinnya emang rusak kamu mau nyoba terus. sayang kan uangnya bisa buat yang lain" rin diam. ia menggenggam tangan bachira, beruntung tak ada orang selain mereka disana.
"aku minta maaf, abisnya kamu keliatan mau itu banget- aku cuma mau kabulin keinginan kamu, bikin kamu senang.. maaf.. jangan marah.."
bachira balas menatap rin, "aku ga marah kok.. cuma sayang aja.. lain kali kalo aku bilang udah ya udah ok?" rin mengangguk, "maaf" katanya lagi.
tak lama bis yang mereka tunggu pun datang. "ayo" bachira menarik tangan rin membawanya masuk. rin hanya mengikuti langkah nya.
jika kalian bertanya kemana motor milik rin, itu ada di rumah bachira. mereka memutuskan untuk naik bis- sesuai keinginan bachira, kayanya biar kaya biar kaya di drama yang sering dia tonton, kan romantis! lagi-lagi rin hanya meng-iya kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Rinbachi] Sweet.
Fanfictionjust rin and meguru things. disclaimer; all character milik Muneyuki Kaneshiro / Yusuke Nomura. (!) ooc, lowercase