Sepuluh

30.2K 2.2K 61
                                    

Happy Reading!

Terik matahari yang berhasil membuat para siswa-siswi mengeluh panas pada pagi menjelang siang hari itu. Di lapangan terdapat anak-anak kelas 10 IPA 1 sedang memulai pelajaran olahraga.

Guru olahraga mereka memerintahkan untuk pemanasan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan olahraga bebas yang penting mereka memainkan satu jenis olahraga di lapangan yang luas itu, jadilah siswa-siswi ada yang memilih olahraga basket, voli, dan badminton.

Salsa saat ini tengah duduk di pinggir lapangan memperhatikan teman sekelasnya yang berolahraga. Tadi beberapa temannya mengajak Salsa untuk ikut berolahraga, namun Salsa menolak, ia tak suka olahraga.

Kebetulan guru olahraga mereka entah pergi kemana setelah memberi pesan pada mereka untuk bebas melakukan jenis olahraga apapun di lapangan.

"Sendiri aja nih"

Tiba-tiba perkataan seseorang mengalihkan fokus Salsa, ia mendongak dan mendapati salah satu teman sekelasnya, Adi.

"Iya" jawab Salsa seadanya, ia tak terlalu akrab dengan siswa laki-laki di kelasnya.

"Lo ga ikut olahraga sa?" Adi mengambil tempat duduk di samping Salsa tanpa permisi.

"Ga"

"Kenapa? Ga suka ya"

"Iya"

Setelah itu hening, Adi ikut diam memperhatikan permainan teman-temannya, ia tadi baru selesai memainkan badminton.

"Minggir"

Asik dengan dunia mereka masing-masing, Adi dan Salsa menoleh saat mendengar suara seseorang. Ketika mendongak terlihatlah tubuh tegap salah satu most wanted di sekolah, Alzhe.

Adi yang merasa tertekan dengan tatapan Alzhe akhirnya beranjak pergi dari tempat itu. Adi cukup tau akan arti tatapan Alzhe, siapapun tak boleh berdekatan dengan Salsa bahkan mengobrol, terutama itu laki-laki.

"Kok ga ikut olahraga?" Tanya Alzhe seraya mengambil duduk di samping Salsa, tempat Adi duduk sebelumnya.

"Ga suka olahraga"

"Kamu lapar?"

"Ga, tapi Salsa pengen ngemil hehe" setelah ditanya mengenai makanan, Salsa tiba-tiba selera.

"Ya udah, ayo" Alzhe menarik tangan adiknya menuju kantin.

Mereka berdua sampai di kantin dan segera memesan cemilan yang diinginkan Salsa. Kedua kakak beradik itu asik mengobrol hal-hal yang random, Alzhe yang biasanya datar dan dingin berubah 180° menjadi lebih hangat ketika bersama Salsa.

"Zhe" panggil Kevin disusul Mamad memasuki kantin setelah bel berbunyi beberapa menit yang lalu.

"Apa"

"Pak Bizar manggil Lo" kata Kevin, pak Bizar adalah pembina ekskul futsal sedangkan Alzhe adalah ketua futsal.

"Sekarang?" Alzhe tak ingin meninggalkan Salsa sendiri, karena jika pak Bizar sampai memanggilnya berarti ada hal yang penting berkaitan dengan futsal.

"Iya, udah ditunggu" kali ini Mamad yang menyahut.

"Gapapa bang, Salsa bisa makan sendiri" Salsa paham bahwa Alzhe ragu untuk meninggalkannya.

"Tapi sayang-"

"Gapapa, bang Zhe temui pak Bizar dulu, takutnya ada hal yang mendesak" yakin Salsa pada Alzhe.

"Bener gapapa? Atau mau abang anter ke kelas dulu?"

"No, makanan Salsa belum habis, sayang kalo di tinggal"

Plot Twist Sang FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang