🏵️2🏵️

55 2 0
                                    

Kirishima menyadari sesuatu sedikit berubah dari sang sobat, Bakugo, sejak dia diledakkan kemarin. Hal-hal random pria itu lakukan. Tiba-tiba meletakkan tangan di pucuk kepala Midoriya, yang menggigil dengan kasihan, lalu pergi. Duduk sendirian seperti melamun tapi tidak.

Atau makan sambil menatap sesuatu, tepatnya seseorang diseberang meja, dengan telinga menuli.

"Bakubro.."

Tidak peduli seberapa banyak atau keras Eiji panggil, Bakugo Katsuki tetap tidak bergeming.

Apa sih yang dia lihat?

Si rambut merah itu mengikuti pandangan fokus sang sobat. Lurus di depan seperti kepalanya dan piring kayu, iris merah sedikit melirik ke sudut, dimana empat gadis di meja Midoriya makan. Tsuyu Asui, Ochako Uraraka yang menghadap kemari, Tooru Hagakure dan Momo Yaoyorozu membelakangi.

Ah, pubertas.

"Ekhm, kami semua tau Yaomomo sangat seksi Bro. Aku paham.." Kiri menepuk pantat Bakugo agak keras. ".. kau sungguh jantan!!"

Dia menoleh dengan wajah seram, "hah?!"

"Bakugo apa?"

"Heh, Bakugo naksir Yaomomo?"

Kaminari menimpali sahutan dari gabungan Sero, Jiro, Ashido dan Mineta di meja Bakugo, ".. selamat datang di club para pria, Bakugo."

Krakk..

Dia mematahkan sendok kayu tebal sekali remas.

"Urus urusan kalian sendiri, Para Pemain Figuran. Hei, berhenti melihatku begitu Setengah-Setengah Sialan, persetan dengan pacarmu dia bukan type-ku. Kalau mau gelud ngomong sini di depanku, brengsek!!.. agrr sialan. Kalian membuatku mual."

Katsuki melempar piring kosong bekas dia makan tepat di kepala Midoriya sebelum pergi lebih dulu ke hutan. Melakukan pemanasan sebelum pak Aizawa tiba. Kondisi ruang makan tidak menjadi canggung. Para pembully Kacchan yang menamai mereka Bakugo Squard sibuk membuat rumor.

"Deku-kun kepalamu, oh, jidatmu memar.."

"Tidak apa Uraraka-san. Kacchan tidak serius tadi, dia tidak melempar piring itu dengan keadaan menyamping.. ach.."

"Tetap saja, tindakan Bakugo-kun tidak bisa dibenarkan. Uraraka-kun, kau mau kemana?"

Ochako tidak berhenti dari panggilan Lida. Dia berjalan menghentakkan kaki setelah menelan habis setengah liter air dari botol. Bersiap menceramahi Katsuki atau bakuhantam dengan pria itu kalau perlu. Terimakasih padanya, dan masalah apapun yang dia miliki gadis itu bodo amat, jidat Izuku Midoriya benjol sekarang.

Padahal gadis itu masih berusaha keras melupakan kejadian semalam.

Wajah imut menggemaskan Deku yang bercerita tentang All Might pagi ini adalah oasis bagi Ochako. Setelah dia mencium Katsuki Bakugo dan mereka berciuman beberapa kali kemarin, salahkan rasa kompetitif keduanya dan hormon remaja ikut campur, itu terbawa mimpi. Tidak makin buruk.

Persetan pria itu menciumnya dan berbuat mesum seperti Mineta pada Yaomomo pagi ini, Bakugo punya urusan dengan Uraraka Ochako karena sebuah piring kayu kotor.

"Hei Bakugo-kun."

".. cih, apa maumu Round Face."

"Kau yang apa-apaan. Waktu itu aku mengerti karena memang Deku-kun bersalah tapi pagi ini dia bahkan tidak melakukan apapun, apa masalahmu Katsuki Bakugo." Gadis itu mengangkat lidah, ".. ck, kau kekanak-kanakkan sekali."

Dia benar.

Ochako Uraraka benar soal Izuku tidak melakukan kesalahan tapi bagi Katsuki, si nerd berambut hijau itu bersalah sejak menyapa sang gadis pagi-pagi sekali. Saat mereka berpapasan di pintu onsen. Bersentuhan 'tidak sengaja' saat mengambil jatah nasi, duduk disebelah gadisnya dan haha-hihi sok imut itu apa namanya, hah?

Her, Him and His Childhood FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang