• 16 •

8.1K 403 182
                                    

HAPPY READING!
TYPO BERTEBARAN!
JANGAN LUPA SPAM KOMEN!

🔞🔞

Ahra keluar dari ruangan Haechan tentu bersama sang pemilik ruangan, keduanya berjalan berdampingan baru saja beberapa langkah berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ahra keluar dari ruangan Haechan tentu bersama sang pemilik ruangan, keduanya berjalan berdampingan baru saja beberapa langkah berjalan. Dari jauh, beberapa perawat yang akan berpapasan dengan mereka tersenyum lalu saling berbisik.

"Dokter, selamat atas pernikahan kalian" ucap salah satu dari empat orang perawat yang tak terlalu Ahra kenal itu pada meraka. Ahra terdiam, sekarang seisi rumah sakit pasti sudah tahu bahwa dia dan Haechan sudah menikah.

"Terima kasih," ucap Haechan pada empat perawat itu.

Keduanya kembali melanjutkan langkah mereka namun langkah Haechan berhenti ketika Ahra menahan lengan jas milik Haechan. "Ada apa?" tanya Haechan pada Ahra yang terlihat risau dari raut wajahnya.

Ahra menghela napas, "Apa tidak apa-apa jika seisi rumah sakit tahu jika kita menikah?" tanya Ahra. "Aku memang senang Dokter mengakuiku sebagai istri tapi-"

"Kau tidak nyaman?" potong Haechan.

"Bukan aku yang tidak nyaman tapi para staff medis yang tidak akan nyaman lagi saat bersamaku," ucap Ahra. Gadis itu pun menunduk, "Mereka pasti akan lebih segan karena ternyata kita menikah, mereka akan semakin menjauhiku," lanjut Ahra.

Haechan menghela napas "Ahra tatap aku." Ahra mendongak membalas tatapan lembut yang Haechan berikan untuknya, "Aku ingin memberikan satu nasihat untukmu. Boleh kan?"

Ahra mengangguk, "Semuanya berawal dari dalam dirimu," ucap Haechan. "Aku tidak mengatakan bahwa kau salah, dan aku juga mengerti bahwa sangat sulit bergaul dengan orang lain bagaimanapun kita memaksanya."

"Tapi jika sejak awal kau membuka diri dan banyak berinteraksi dengan mereka, para staff medis tidak akan salah paham dengan sikapmu. Makanya, sekarang, aku ingin kau memperlihatkan pada mereka bahwa apa yang mereka bicarakan tentangmu adalah salah."

"Ada aku disisimu yang akan membantumu, kita mulai dari hal-hal kecil saja. Misalnya, jika mereka mengajak makan malam bersama maka kau juga ikut. Mereka pasti senang dan merasa sangat dihargai," jelas Haechan.

Ahra tersenyum, "Terima kasih Dokter," ucapnya.

Haechan tersenyum kemudian menarik Ahra ke dalam pelukannya. Pria itu mengecup pucuk kepala Ahra lalu mengusap lembut surai hitam Ahra.

"Hey Dokter! Rumah sakit bukan tempat kalian berdua gunakan untuk bermesraan!"

Suara itu membuat Ahra dan Haechan melepaskan pelukan mereka. Di depan sana ada Ahyeon, Nayeon dan Haewon yang berdiri sembari bersedekah dada.

My Perfect dr. Husband  》Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang