meeting you?

0 1 0
                                    

"Ma, tapi aku ga mau pake helm"
"Mama sepatu tara mana? Sabuk juga mana?"
"Mama kunci motor mana? Ih aku ga mau kesiangan ini"
"Tanya ayah! Jangan sama mama!"
"Loh kok ayah? Kan tadi sama Tara di ambil"

Begitulah keramaian di kediaman keluarga Mandala. Di pagi hari ini putri sulung mereka, Nayesha Anantaraya akan menginjakan kaki nya di bangku SMA. ini pertama kali bagi mereka membiarkan putri sulungnya pergi jauh membawa kendaraan nya sendiri. Biasanya mereka tidak membiarkannya anaknya pergi selain sekitaran komplek ini saja. Tetapi ini kali pertama membiarkan anaknya terbebas membawa kendaraan sendiri, karena jarak dari rumah dan sekolah yang anaknya tuju sangat jauh.

"Mama, ayah aku pergi dulu ya, meski ga tau jalannya lewat mana tapi okelah aku nanti tanya ke adira" ucap nayesha

"kan kemarin sama ayah udah di tunjukin jalannya, kok bisa bisanya masih ga tau" heran ayahnya

"Ya terserah aku lah, udah lah aku nanti mau nyamper Adira, mau bareng soalnya dia juga lolos masuk smansa, keren ga?" Jawab Nayesha

"banyak bicara, udah sana nanti kesiangan, apalagi jauh kan, hati hati pake helm yang bener tara! Apaan itu pake helm kok ga sampe mendelep gitu kepala mu" ucap ibunya.

"aku jelek kalo pake helm! Ga usah protes, udah ah mau berangkat, assalamualaikum!"

Nayesha pun pamit, tak akan ada ujungnya jika berdebat bersama orang tuanya, daripada dia kesiangan lebih baik dia langsung pergi, tak lupa bersalaman dan meminta doa, agar selamat.

jika kalian heran mengapa nayesha kerap kali di panggil dengan sebutan tara? Karena ntahlah dia juga tidak tahu tapi sepertinya karena ibunya menyukai Tara Budiman dan kebetulan dalam nama dia terselip kata "tara" jadi lah seperti itu.

nayesha pun pergi meninggalkan rumahnya untuk bersekolah, tak lupa dia mampir ke rumah Adira. Karena jika tak ada Adira di hari ini, mana bisa dia sampai ke tujuan! sumpah demi apapun dia tak mengenal daerah sekolahnya sebelah mana, dia hanya tau sekitar komplek nya saja atau paling jauh dia bermain ke tempat kerja ibunya, yaitu di rumah sakit. Aneh bukan? Tapi seru, dia bisa bermain komputer di ruangan ibunya, asalkan tidak diketahui atasan ibunya saja, bisa mampus dia.

"Dir anjir kita kemana lagi sekarang beloknya?" Bingung Nayesha

"Anjir apaan cok? ga kedengeran gue soalnya pake helm!" Tanya Adira

"Jalannya kemana? Belok kemana?" Jawab Nayesha

"kiri kiri, udh abis itu lurus aja" jawab Adira

Nayesha hanya mengangguk lalu kembali fokus pada perjalanannya, sejujurnya dalam hatinya dia takut, karena ini kali pertama dia membawa kendaraan sejauh ini, tetapi karena ada adira, setidaknya jika dia jatuh bersama temannya jadi tidak terlalu malu.

sampailah mereka di depan gerbang sekolahnya, lalu masuk menuju parkiran di dalam sekolahnya. terlihat masih sepi karena jam menunjukkan pukul 6:10 pagi.
Setelah turun dari kendaraan nya lalu tak lupa melepas helm dan mengunci motor tersebut. Nayesha dan Adira tiba tiba bertatapan, lalu tersenyum misterius.

"lo paham kan yang ada dipikiran gua?" Ucap adira

"tentu, jadi? MARI KITA BERFOTO! pamerin ke seluruh Nusantara kita masuk smansa nih bos" sombong nayesha

mereka pun tertawa dan berfoto di sana tak lupa memposting nya di media sosial, agar para mutualannya tahu dia masuk ke sekolah yang di mimpi mimpikan semua orang.

Dari sana mereka pun masuk ke dalam sekolah lalu terkagum atas apa yang dilihatnya, sesuai dengan ekspektasi mereka sekolah ini indah, dan semoga saja teman teman sekelasnya nanti juga memiliki sikap baik, dan kakak kelasnya tidak bersikap senioritas.

Berhubung Nayesha dan Adira berbeda kelas, jadi mereka berpisah mencari kelas masing-masing. dan tak lama dari itu Nayesha pun menemukan kelasnya yang bertuliskan 10-5.

dengan perasaan tak karuan dia pun mulai masuk ke dalam kelas nya lalu saat dia masuk, semua mata tertuju padanya. Sungguh! dia tidak ingin dilihat seperti ini. Dengan canggung dia pun tersenyum ke arah mereka lalu berjalan ke arah bangku kosong. Di samping lelaki yang ntahlah mungkin dia mengantuk?

Dia pun duduk lalu mengamati beberapa orang yang dikemudian hari mungkin menjadi temannya. ternyata begini ya rasanya memasuki bangku SMA, terlalu banyak perbedaan.

Puk!

Dia pun melihat ke arah belakang dimana seseorang menepuk pundak nya. lalu Nayesha pun tersenyum sebagai awalan.

"Halo? Di depan bangku lo kosong ya? boleh engga gua duduk di depan lo?" tanya orang itu

"boleh, duduk aja" jawab nayesha

"eh btw nama lo siapa?" tanya orang itu.

"gue Nayesha anantaraya, lo siapa?" tanya nayesha

"gua javara garistha, salam kenal ya sha!" Jawabnya.

setelah berkenalan mereka pun mulai berbincang, kebetulan sekali temannya itu, javara memiliki hobi yang sama yaitu membaca novel dan menyukai cowo cowo korea. Bahagia rasanya memiliki teman satu frekuensi karena jujur susah sekali mendapatkan orang yang satu frekuensi bersama kita.

Bruk!

dengan terkejut nayesha melihat ke arah samping, terlihat handphone dari kursi sebelahmya sepertinya terjatuh? Karena pemiliknya sepertinya tertidur jadi dia tak sadar handphone nya terjatuh. Dengan inisiatif dia pun mengambil handphone tersebut lalu dengan canggung dia pun menepuk bahu lelaki disebelahnya itu.

dengan sekali tepukan, lelaki itu pun mulai mengangkat kepalanya lalu menatap ke arah dirinya, lalu mengangkat alisnya seakan dia bertanya "ada apa" . Nayesha terpaku, sungguh tidak tahu mengapa dia tiba tiba memaku begitu saja di hadapan lekaki itu.

"Kenapa" tanya lelaki itu

setelah lelaki itu berujar, dia pun tersadar lalu mengerjapkan matanya lalu tersenyum canggung.

"Oh? ini hp lo jatoh tadi" jelas nayesha

"Thanks ya"ucap lelaki itu

Nayesha pun mengangguk, tak lama dari itu dia berfikir tak ada salahnya dia berkenalan dengan lelaki kan? lagi pula ini hanya kenalan saja tidak mengajak pacaran kok.

"Eh nama lo siapa?" tanya nayesha

lekaki itu melihat ke kanan dan ke kiri, terlihat bingung, pertanyaan dari dirinya itu tertuju pada siapa?

"Gue nanya sama lo" jelas nayesha

"gua Gazza Madheva" sembari mengulurkan tangannya

"okey, gua nayesha anantaraya, salam kenal ya gazza" jawab Nayesha sembari menerima uluran tangan dari lelaki itu.

Lelaki itu hanya merespon nya dengan anggukan lalu mulai menelungkup kan kepalanya lagi.

lalu tak lama dari sana, bel pun berbunyi sebagai penanda bahwa semua murid harus masuk ke kelas masing masing. Lalu bersiap untuk memulai pembelajaran.

namun untuk kelas 10 mungkin 1 minggu ini penuh oleh perkenalan belum tahap pembelajaran, semoga saja dia memiliki guru yang baik dan sesuai yang ia harapkan. Dan semoga dikemudian hari teman temannya juga sesuai dengan ekspektasi dirinya.

ya semoga...

- • -
tbc sayang sayang ku
dan maaf kalo banyak typonya, kalian bisa komen untuk kasih saran ya.
happy reading!!!
💌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Two Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang