Rindu
Adalah yang Sungchan rasakan saat ini.
Perasaan ini muncul ketika Sungchan iseng membuka sebuah kotak barang kenangannya yang tersimpan di lemari dibawah meja riasnya. Si cantik membukanya, mendapati setumpuk surat yang ia ikat menjadi satu. Dan juga sebuah kalung kerang yang mulai usang.
Seketika air matanya runtuh jua. Ia menangis. Memori itu berputar di kepalanya. Dan saat itulah perasaan rindu ini muncul.
🌷 Our Sungchan 🌷
Kala itu, Sungchan baru saja berusia 10 tahun. Ia suka sekali berenang kesana kemari, terutama pergi ke danau terpencil tanpa pengawalan. Sungchan tak suka dikawal. Yang ada anak itu risih dan merasa tak bebas.
Raja dan Ratu istana sudah berkali kali mengingatkannya. Tetapi anak itu tetap kukuh dan tak menginginkan pengawalan. Selalu meyakinkan diri bahwa ia akan baik baik saja.
"Jangan khawatir ayahanda, ibunda. Sungchan akan baik baik saja."
Itu benar. Sejauh ini, Sungchan selalu pulang ke istana dengan selamat. Membuat sang raja dan ratu merasa sedikit lega melepasnya bermain.
Kali ini, Sungchan tak bermain di danau terpencil. Ia memilih berada di pinggir laut. Kepala Anak itu muncul di permukaan air dan menatap sekelilingnya dengan senyuman.
"Mataharinya cerah! Cocok untuk aku berjemur." Ucapnya. Niat Sungchan memang ingin berjemur di atas bebatuan di pinggir pantai. Namun mata birunya menangkap pemandangan dimana seseorang terjatuh dari perahu. Dugaan Sungchan, mungkin dia seorang nelayan.
Langsung saja ia kembali ke dasar laut. Menghampiri orang tersebut dan menolongnya. Rupanya yang ia tolong juga anak kecil. Sungchan pikir, sepertinya mereka seumuran. Mengingat postur tubuh mereka sama besarnya.
Dengan sekuat tenaga, Sungchan berenang ke arah pinggir pantai. Menyeret tubuh manusia kecil itu juga ekornya untuk masuk ke dalam sebuah gua yang sepi.
Sungchan berusaha mengingat sebuah mantra untuk menolong orang yang pingsan. Lalu setelah mengingat ia mengambil salah satu tangan manusia itu dan membacakan mantranya.
Ajaib! Manusia itu tersadar dan terbangun. Manusia itu menatap sekelilingnya dan menatap Sungchan.
"A-aku dimana?" Tanya laki laki itu.
"Kau ada di gua. Aku menolongmu ketika kau terjatuh dari perahu."
"O-oh.." jawab nya dengan kaku. Lalu anak itu memegang kepalanya yang sakit. "Ashh..sakit.."
"Mana yang sakit? Coba sini kulihat." Sungchan mendekatinya dan memeluk bocah manusia itu. Menaruh kepalanya di dadanya sambil membaca mantra dam mengusap kepalanya.
Kekuatan mantra yang ajaib menyembuhkan manusia itu. Anak manusia itu terkagum atas cara pengobatan Sungchan dan kepalanya yang sudah tak sakit lagi. Ia sembuh.
"Wah kepalaku sudah tak sakit lagi." Katanya berujar senang. "Kamu hebat. Tapi tadi itu kamu berbicara apa?"
"Eung? Itu mantra. Supaya sakit kepalanya hilang."
"Mantra?" Bingungnya anak manusia itu. Kemudian ia tersadar bahwa ada ekor ikan di belakang Sungchan yang tersambung ke pinggang Sungchan. "Itu ekor? Kamu punya ekor?"