Hari itu benar-benar berakhir tanpa ada sedikitpun pertemuan antara Deon dan Sherin. Maka, di pergantian hari itu, Sherin sempatkan diri untuk mengunjungi tempat kerja Janu, seperti yang dia lakukan tempo hari.
Kali ini, belum begitu larut, jadi Cafe juga belum waktunya tutup, Sherin masuk seperti pelanggan biasa dan memesan minuman, kali ini pilihannya jatuh pada minuman non-kopi.
"Ditunggu ya, Kak"
"Terima kasih"
Sherin tersenyum manis sambil menerima kembali kartu debit dan struknya, lalu dia beranjak mencari tempat duduk. Sesekali dia edarkan pandangan ke sekeliling cafe itu, batang hidung Janu belum tampak.
Namun, beberapa saat Sherin menunggu, ternyata yang mengantar pesanan ke mejanya adalah Janu. Begitu ramah Janu melayani karena tak sadar bahwa itu adalah kakaknya, membuat Sherin gemas sendiri.
"Ganteng banget, Mas, 08 berapa?" usil Sherin
Janu sedikit tersentak saat sadar suara itu tidak asing baginya, "Kak?"
Tawa Sherin seketika meledak, melihat wajah Janu yang begitu lucu karena terkejut. Sedangkan Janu sibuk melirik ke sekitar, memastikan tidak ada manajer atau siapapun yang memperhatikannya.
"Santai aja kali" ujar Sherin
"Kerjaan gue masih banyak" ucap Janu
"Iya, gue tungguin, kita makan di tempat nasgor biasa" tutur Sherin
"Ya udah, bentar ya? Tinggal beresin kitchen doang kok"
"Eh, duduk bentar dulu nggak bisa?" tanya Sherin menahan lengan Janu
Janu berdecak singkat, lalu menurut untuk duduk di hadapan Sherin.
"Nih, gue pesenin buat lo" ujar Sherin sambil mendorong salah satu gelas di meja
"Kalau bukan karena udah mau close order nggak akan gue duduk di sini ya, Kak" tegas Janu
"Ya elah, sensi amat Januari, santai aja"
Di saat Janu mulai sibuk menandaskan isi gelas sekaligus mengagumi rasa dari minuman yang Sherin pesan sampai mengambil gambar, saat itulah Sherin lancarkan aksi usilnya.
Sherin raih ponselnya dalam saku celana dan memotret aktivitas Janu, hanya tangan yang tampak, wajah dan badan tidak tampak sama sekali. Bunyi khas foto diambil akhirnya terdengar.
"Ngapain lo?" tanya Janu tersentak
"Enggak, lucu aja" balas Sherin puas
"Lo jangan pake gue buat manas-manasin Bang Deon ya lu! Awas aja" peringat Janu
"Tahu aja lo!"
"Tuh, kan, mau apa lo?!"
"Udah, ini urusan gue. Sana, lo balik ke kitchen!"
"Beneran awas lo kalau menyalahgunakan foto gue!"
"Iye ah!"
Janu akhirnya benar-benar pergi, Sherin jadi bisa dengan mudah melancarkan rencananya. Sebenarnya ini bukan hal yang dia rencanakan, hanya ide sepintas saja saat tadi lihat Janu ternyata sedang tidak memakai celemek.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]Trapped || Kim Doyoung & Kim Sejeong
FanfictionMenurut sebagian besar orang, perselingkuhan itu kesalahan yang tidak bisa dan tidak berhak untuk dimaafkan. Lantas bagaimana jika kesalahan atas perselingkuhan itu berada pada dia yang merupakan korbannya? Harusnya itu sudah berlalu, keputusan unt...