19

178 22 0
                                    

"Jangan khawatir...... Nona" ucap orang itu dengan senyum licik di wajahnya.

"What?! Gue lakik woy!!" Seru russia.

"Tapi... Tidak dengan dikehidupan itu kan? Hmm~" orang itu mensejajarkan tingginya dengan russia yang terduduk karena ia lempar. Tangannya bergerak memegang dagu russia dengan lembut. Russia hanya terdiam tak percaya.

"Jangan menampakkan wajah begitu. Apa kau terkejut, kenapa aku tau?" Ucapnya dengan lembut.

'Su-suara ini... Gue kaya pernah denger... Suaranya...' Batin russia.

"Ya, pasti lu pernah denger. Kita sering bicara bersama" ucapnya lagi.

"E-eh... L-lu.... Lu bisa baca pikiran?!" Tanya russia terkejut.

"Yup, memang"

"Tunggu... Bisa kita berubah posisi? Posisi ini sedikit ambigu" ucap russia pelan.

Orang itu terkekeh pelan. "Tak apa... Aku menyukainya... Ketika wajahmu khawatir begitu"

"WOOY!!" Teriak bela yang seketika menyadarkan russia dari lamunannya. "Lu kenapa woy?! Disuruh duduk malah ngelamun" ucapnya lagi dengan kesal.

"Ah, um... E-engga papa" ucap russia pelan. 'Si-siapa orang itu...' Batin russia dengan wajah bingung.

"Udah bang! Ayo duduk" ucap ukra seraya menarik lengan russia dan mengajaknya duduk disofa.

Saat duduk, russia hanya melamun memikirkan khayalannya tadi. Dia berfikir, apa mungkin itu hanya khayalan atau memang sebuah pertanda?

'Hah... Mungkin emang cuma khayalan' batin russia.

"Itu bukan khayalanmu... Nona russia~"

»»——⍟——««

"Yah, yaudah deh. Nih, kasih ke russ ya" ucap china seraya memberikan sebuah kotak.

"Dan ini buat indo" ucap NK juga.

"Oke, nanti langsung ke kasih mereka" jawab kazakh.

"Btw, emang kenapa mereka ngga bisa pergi?" Tanya china bingung.

"Ngga papa kok. Bukan alesan yang penting juga. Jadi kalo mau ngajak mereka pergi besok aja ya, tiga hari lagi"

»»——⍟——««

"Tiga hari.... Aaakh!! Aku bosen pekah!!" Teriak indo tak jelas.

"Dih, kaya bocah lu" ucap PKI yang hanya menyimak sambil duduk disofa.

"Hm.... Ah! Gue tau" seru PKI seraya berdiri dari duduknya.

"apa!?" Tanya indo bersemangat.

PKI tak menjawab, dia malah langsung menarik tangan indo dan keluar dari kamar indo. Indo dengan malas sesekali memberontak tapi tetap tak bisa. Walau dia hantu, dia kuat juga ternyata.

"Pekaa~ gue ngga mao" berontak indo dengan memelas. Indo juga berjalan dengan sangat malas, ya bisa dibilang mirip kamu ketika bangun tidur langsung ditarik kesana kemari.

"Shht, ayo ikut aja" ucap PKI memaksa.

"Ogaaah~ gue maleeess.." Jawab indo yang langsung mendudukkan dirinya.

"Ish, katanya bosen. Makanya ayok" PKI menarik-narik tangan indo dan sesekali menyeret indo.

"Hish, ogah gue bangke" ucap indo.

"Lu mau ketemu kakak ipar lu kagak?!" Tanya PKI.

"Hah? Kakak ipar?!" Tanya indo yang langsung membelalakkan matanya dan berdiri. Hingga mereka sendiri tak sadar bila mereka ditonton oleh keluarga ASEAN.

"Sapa yang nikah anjing! Mereka mati kan belom nikah!?" Tanya indo heran.

"Makanya mau liat kagak. Katanya dia pengen ketemu lo!" Sahut PKI seraya menarik tangam indo lagi.

"Eit, dimana dulu. Jangan keluar" ucap indo.

"Kagak, bukan diluar kok. Ditaman belakang kan ruang tertutup yekan"

"Uhm... Iya keknya"

Mereka kemudian berjalan menuju taman belakang. Ditaman belakang tak ada siapapun. Hanya hewan sihir dan tumbuhan biasa saja.

"Mana? Katanya ada" tanya indo penasaran.

"Sabar elah!" Ucap PKI kesal dengan adiknya yang cerewet itu. "Ger!! Lu dimana?!" Teriak PKI.

Beberapa saat setelah PKI berteriak, muncul sebuah cahaya yang mulai berkumpul menjadi satu dan membentuk manusia.

Seorang wanita cantik bak dewi di cerita fiksi, dengan rambut biru tua panjang dan hiasan bunga serta daun yang melingkar di kepalanya. Mata biru dan sedikit perak nya menambah kesan kecantikannya. Dia tersenyum hangat dan sangat lembut pada mereka. Bahkan keluarga ASEAN yang mengintip dari jauh pun langsung terpesona.

"Hai adik ipar" ucap wanita itu dengan lembut.

"... Ouh, hai" sapa indo. "Suaranya lembut amat bang" ucap indo pada PKI.

"Ya, begitulah" sahut PKI.

"Perkenalkan, dia Gerwani. Istri gue" ucap PKI yang membuat semua orang terkejut. Bahkan beberapa hantu langsung mengambil wujud manusianya dan berteriak tak percaya.

"HAAH?!" teriak para hantu.

"Eh bangsat!" Latah PKI. "Ngapain kalian disini woy?!" Tanya PKI dengan keras, tak lupa rona merah yang sedikit muncul diwajahnya.

"Cie ciee~ adek gue dah punya istri~" goda salah satu hantu.

"Hish! Diem lu bang!" Seru PKI seraya memalingkan wajahnya.

"Bang Petrus, Bang PFI, apa kabar" tanya indo.

"Baik, damai, sentosa" jawab mereka bersamaan.

"Eh, pekah. Itu beneran istri lu. Cantik amat bro" goda PFI.

"Diem lu nyet" ucap PKI.

"Eh, kak. Boleh kupanggil kak Ani?" Tanya indo.

"Boleh" jawab Gerwani dengan lembut dan senyum hangat.

"MasyaAllah, rasanya gue mau meleleh!" ucap indo yang langsung terduduk. Sementara Gerwani hanya terkekeh kecil yang membuatnya semakin mempesona.

Gerwani terdiam sebentar lalu berjalan kearah PKI. "Kang mas" panggil Gerwani.

"Huh? Oh ya?" Tanya PKI.

Gerwani kemudian memberikan tangannya pada PKI. PKI tersenyum lalu menyalami tangan gerwani itu. Dengan lembut Gerwani membungkuk dan mencium tangan PKI lalu berdiri lagi.

"Jiwa jombloku meronta-ronta" ucap PFI yang diangguki Petrus dan indo.

*ting tong

Terdengar suara bel dari pintu depan. Salah satu keluarga ASEAN langsung membuka pintu itu dengan cepat.

"Eh, tumben kemari. Ayo masuk" ucapnya pada seseorang.

"Indo ada?" Tanya orang itu.

"Oh ya ayo masuk, indo ditaman belakang" jawab thai.

Sementara ditaman belakang, mereka masih sibuk mengobrol dengan Gerwani. Sesekali PKI yang menyahuti juga. Namun tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara seorang perempuan.

"In- eh... Apa aku mengganggu?" Tanyanya pada indo.

"Ooh, pali. Ayo kesini. Ngga ganggu kok" jawab indo.

Pales kemudian mendekat kearah indo dan memberikan sebuah kotak.

"Ini tadi kazakh nitip, katanya dari NK buat indo" jelas Pales seraya memberikan kotak itu.

"Oh gitu. Makasih ya. Yaudah duduk dulu sini ngga papa. Kita ngobrol" ajak indo yang diangguki pales.

"Anak-anak. Ikut papah sebentar" ucap ASEAN pada kesembilan anaknya itu.

"Hari ini kalian damai... Tapi tidak untuk beberapa hari kedepan, hahahahaha"

JATORRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang