III. What is life?

913 107 30
                                    

𓆩⟡𓆪

    Sebelumnya, kamu menunggu teman-teman mu menjemputmu yang tersesat karena ketinggalan jejak mereka.

    Namun, bukannya dijemput mereka, tetapi sosok berharga bagi Xianzhou Luofu.

    "...." Hening, gugup, ragu, bingung, pikiranmu berkecamuk. Karena, bagaimana bisa kamu dijemput oleh seorang jenderal?!

    Jing Yuan yang tiba-tiba muncul dihadapanmu, bukannya mengantarkan mu ke teman-teman mu tetapi ia malah langsung membawamu ke Seat of Divine Foresight. Apa yang ada dipikiran nya?!

    Kakimu terus bergetar sejak tadi, kamu terus menunduk dan tidak berani menatap lawan bicaramu karena masih tidak bisa kenyataannya. Dihadapanmu terdapat meja yang telah menyediakan 2 buah cangkir teh dengan pot teh, ini terlalu berlebihan... Apakah ini wajar?

    "Mengapa kamu tidak meminum tehnya?" Kamu reflek mendongak ketika Jing Yuan bertanya, keringat terus mengalir di wajahmu, kamu memikirkan jawabannya.

    "... I-Iya..." Gumam mu, lirih matamu sekarang menatap kearah cangkir teh tersebut, dengan ragu kamu memegang pegangannya lalu meminumnya sedikit. "Bagaimana? Sudah membaik?" Tanya nya lagi.

    "... Terimakasih atas bantuannya, Jenderal. Tanpa anda mungkin tadi saya akan terus tersesat... Dan terimakasih untuk teh nya," ucapmu dengan sopan sembari membungkuk.

    Jing Yuan terkekeh, lalu memasang senyum tipis diwajahnya, ia terus menatapmu dengan tatapan yang sama seperti sebelumnya; santai, tajam, terlihat mengantuk, ia seperti akan tertidur disini...

    Rasanya semakin sulit untukmu untuk menatap matanya, kamu berdehem canggung, "... Mengapa jenderal menghampiri saya? Apa jenderal sengaja melakukannya..?" Tanyamu dengan ragu. Kamu menyusun pertanyaan tersebut dengan hati-hati agar tidak terdengar tidak sopan.

    Jantungmu berdebar, menunggu jawaban dari sang jenderal, namun yang kamu dengar hanyalah tawa kecil darinya. "Selalu tajam seperti biasa. Aku suka, " ucapnya santai.

    Apa kamu harus merasa senang karena dipuji atau merasa merinding karena rasanya ia telah mengawasi mu terus?

    "Kamu terlihat berbeda dari kru Astral Express lainnya, kamu baru bukan?" Tanya nya, kamu mengerjap terkejut namun berusaha untuk tenang.

    "... Apa yang berbeda?" Tanya mu dengan ragu.

    "Bukankah biasanya dalam bidang pekerjaan, anak magang dan yang sudah profesional bisa terlihat perbedaannya?" Sahutnya kembali, senyum nya melebar.

    Kamu terdiam sejenak, perkataannya memang ada benarnya, tapi apa hanya itu alasannya?

    "... Apa hanya itu..?" Tanya mu lagi untuk memastikannya.

    Jing Yuan menyeringai, seakan pertanyaanmu menarik perhatian nya, "... Bintang."

    Kamu terkejut mendengar panggilan tersebut, jantungmu semakin berdebar, bagaimana ia bisa tahu identitas mu?

    Kamu hanya terdiam, memalingkan wajah agar tidak menatap matanya, keringat tak kunjung berhenti dari wajahmu, tubuhmu bergetar. Jing Yuan yang memperhatikan gerak gerik mu tersebut mengetuk jarinya di meja untuk membuatmu kembali menatapnya.

    "Berarti ucapanku benar, ya? Jing Yuan masih tersenyum ramah kepadamu, kamu tidak menjawab, hanya membalasnya dengan anggukan kepala.

    "Tidak perlu khawatir, aku bukan musuhmu, lagipula aku bukan orang jahat yang berani menyentuh gadis cantik sepertimu," ucap sang jenderal yang sebelumnya memegang tanganmu sembari membawa mu ke kesini.

Star Path - HSR x Readers .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang