POV 1.
Kota Logue.
Kota yang dikenal dengan nama kota awal dan akhir, dan sebuah kota tempat dilahirkan seorang bajak laut besar dan tempat dimana ia berakhir.
Setelah 2 bulan perjalanan aku dan Kuina akhirnya tiba di kota Logue.
Saat ini aku berada tepat dibawah sebuah panggung besar dan tinggi, panggung tersebut tidak lain adalah panggung dimana sang raja bajak laut Gol D Roger dieksekusi.
Aku tidak tahu perasaan apa yang diriku tunjukkan saat ini, yang jelas aku sedih.
Aku masih ingat dengan jelas saat ayah Roger akan dieksekusi, aku dan ibu Rouge memandang siaran langsung dengan perasaan sedih.
Ketika yang lain bersenang-senang dengan berita jika One Piece itu nyata, aku dan ibu justru bersedih.
Dan tidak sampai di situ saja, setahun setelah kejadian itu, ibu juga meninggal dunia setelah melahirkan Ace. Dan dihari yang sama aku berhasil membangkitkan Houshoku.
Dan tak terasa semua berlalu dengan begitu cepat dan sekarang aku berada di sini.
Kuina dari tadi tidak mengatakan apapun, tampaknya ia dapat merasakan keadaanku saat ini.
Dan aku berterima kasih untuk itu.
Saat ini aku ingin meluapkan rasa unek-unek yang aku pendam pada ayah.
"14 tahun... itu waktu yang sangat lama, dan aku merasa beruntung masih bisa hidup sampai saat ini.
Ayah aku ingin memberitahumu sesuatu ibu telah tiada, setahun setelah kau pergi ibu juga ikut menyusul dirimu. Terimakasih atas tindakan bodoh yang kau lakukan.
Sekarang hanya aku dan Ace yang tersisa.
Apa kau tahu? Diusia 3 tahun aku telah menjadi seorang buronan dengan harga yang fantastis, 100 juta Berry! karena diriku menyandang status sebagai anakmu, mereka mengejar ku. Dan aku rasa itu sudah wajar.
Sayangnya mereka tidak dapat menangkap diriku, dan di saat yang sama aku merasa senang semua perhatian mereka tertuju padaku seorang. Dengan begitu Ace bisa hidup dengan lebih aman.
Di usia 6 tahun, aku telah membunuh orang. Uang yang aku miliki telah habis jadi aku memutuskan menjadi pemburu perompak. Tapi, aku tidak membunuh mereka begitu saja, aku memilih siapa yang pantas dibunuh dan siapa yang tidak.
Di usia 10 tahun, aku pergi kelautan East Blue untuk mencari Ace, dan untungnya semua berjalan dengan lancar.
Sewaktu kecil ia dibesarkan oleh Makino, seorang pengasuh yang dipilih sang Pahlawan. Ace tumbuh dengan sehat dan sekarang bermukim di sebuah gunung bersama bandit gunung. Dan sebentar lagi dia akan mengarungi lautan sepertimu.
Di saat yang sama akur meminta maaf tidak bisa merawat Ace dari kecil, padahal aku diberikan tugas oleh ibu untuk menjaganya. Tapi aku tidak bisa melakukan itu, karena aku sendiri harus melarikan diri dari kejaran.
Aku tahu itu terdengar seperti alasan, oleh karena itu aku meminta maaf padamu.
Ayah, aku telah bertemu dengan berbagai macam orang dan berteman dengan banyak orang. Bahkan, aku pernah berjumpa langsung dengan 2 orang mantan kru mu, Shanks dan Buggy.
Shanks sejauh ini berhasil menjadi penerusmu, dia tidak mencoreng legacy yang kau miliki. Tapi, aku tidak bisa mengatakan hal yang sama pada Buggy.
Ayah, sebentar lagi aku akan pergi menuju Grand Line. Aku tak tahu apa yang akan terjadi di sana, yang jelas aku akan melakukan yang terbaik.
Senjatamu Ace, aku akan memastikan ia akan kembali mendapatkan ketenarannya seperti waktu ia bersamamu.
Dengan begini, aku akan pergi.
Selamat tinggal ayah..."
Setelah aku mengatakan itu, air mata mengalir di pipiku. Di saat yang sama aku mendapatkan pelukan hangat dari Kuina.
Tak lam setelah itu hujan turun dengan cukup deras, seolah-olah mereka memberikan sesuatu padaku. Dan itu membuatku tersenyum.
"Kuina ayo kembali ke kapal, sudah waktunya kita menuju Grand Line."
Dengan wajah merah Kuina menganggukkan kepalanya dan mengikuti ku berjalan.
Di tengah perjalanan aku melihat pasukan Marinir sedang berbaris, lebih tepatnya aku dan Kuina terkepung telah dikepung.
"Perhatian-perhatian, seluruh warga yang ada di wilayah ini diharapkan untuk segera pergi. Sekali lagi saya ulangi, para warga yang masih diwilayah ini harap segera pergi."
Setelah mendengar itu para warga segera pergi, karena mereka tahu apa yang sedang terjadi. Lagian ini sudah menjadi hal biasa di kota Logue.
Setelah warga mengosongkan tempat, Marinir kembali angkat bicara.
"Kapten Jack dari bajak laut Jack Sparrow, sebaiknya kalian menyerah secara baik-baik, sebelum kami mengambil langkah kekerasan!" Teriak nya.
'Orang-orang ini... mengapa mereka mereka selaku datang di saat yang tidak tepat?' Kataku dalam hati.
Saat ini moodku lagi buruk, tentunya aku tidak ingin ada yang menggangguku.
Tanpa basa-basi aku segera menggunakan Houshoku.
Seketika mereka semua tumbang dan tak sadarkan diri.
Marinir disini jauh berbeda dengan yang ada dipusat, baik secara fisik dan mental, keduanya benar-benar berbeda.
"Ayo kita pergi?"
"Ok."
Wanted
Nama: Jack
Harga: 42 Juta Berry
Status: Death or AliveNama: Shimotsuki Kuina (Ice Princess)
Harga: 18 juta Berry
Status: Death or Alive---
Nama: Gol D Jackson
Usia: 15 tahun
Title: -
Atribut:
-Kekuatan: 378
-Stamina: 366
-Kecepatan: 402Skill: Sword Mastery (Max), Marksman (T), Combat (T), Masak (T), Medis (M) Tukang Kayu (M), Music (M), Menulis (Max), Drawing (M) Navigasi (B).
Item: Ace (S), Buku Diary, Uang 126.890.000 Berry.
Haki: Houshoku (T), Kenbunshoku (T), Busoshoku (T)
Devil Fruit: Clone Clone Fruit (96%)
Catatan:
Nilai Skill: B (Basic), M (Menengah) T (Tinggi), Max (Maximum).
Nilai Item: N (Normal), L (Langka), U (Unik), E (Epic), S (Super).
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece: Diary Perjalananku
FantasyPerjalanan kehidupan kedua di dunia One Piece, apa yang akan aku lakukan? Mencari kekuatan? Itu sudah kewajiban. Harta? Itu hanya kebutuhan hidup. Wanita? Menarik! Tapi, aku lebih tertarik membuat Diary untuk kehidupan kali ini. Sudah aku putuskan. ...