Prolog

11 1 0
                                    


Jangan mati-matian mencari pembenaran, itu melelahkan!

- bubunnya Sha

"Kayaknya kita benar-benar hidup pada zaman di mana orang-orang merasa lebih tahu tentang diri kita. Mereka menerka-nerka tanpa mencari tahu. Melabeli tanpa berempati. Mereka pikir mereka siapa? Bahkan sosok seorang guru yang seharusnya punya pemikiran bijaksana tanpa memihak, justru paling kejam dalam menilai, Sha ngga nyangka, pokoknya Sha mau pindah sekolah, titik! "

Faleesha melampiaskan kemarahannya kepada Bubun melalui telepon genggamnya. Kalau saja jarak antara sekolah Faleesha sama kantor Bubun dekat, mungkin Faleesha sudah berlari menemui Bubun dan memeluknya erat.

"Duh, Kata-katamu keren banget, Sha! Kamu kenapa, dipanggil guru BK lagi?" Tanya Bubun mencoba santai di ujung telepon genggamnya. "Sepertinya guru itu jatuh cinta sama kamu, deh." Bubun mencoba bercanda.

"Bun, seriuslah!" Faleesha tambah kesal. "Pokoknya Sha pindah sekolah, ya! " Sambungnya lagi.

"Hmm... kamu bisa sabar sebentar lagi ngga?" Tanya Bubun.

"Berapa lama lagi?" Faleesha penasaran.
"Sekitar dua tahun, mungkin?" Jawab Bubun santai.
"Bubun.... " Faleesha merengek kesal.

"Sha, dengar.... Lari itu bukan solusi. Hadapi, jangan cengeng. Jangan lari... oke? Paling tidak jangan sekarang. Tidak usah mencari pembenaran, itu melelahkan. Tunjukkan kalau mereka salah menilai. Sore ini Bubun jemput kamu sekolah, ya. Kita ngedate berdua saja, biar adekmu, jej, ayah yang jemput. Deal? Sekarang Bubun lanjut kerja dulu. Kamu cuci muka biar tenang. Love you, Sha!" Bubu menutup telepon tanpa menunggu jawaban dari Faleesha.

Bubun menghela nafas panjang sambil memandang telepon genggamnya. Ampun deh, sekrang zaman apa sih? Kok, kayaknya ribe banget. Anak sekolah zaman sekarang bukan cuma pelajarannya yang rumit, tapi masalahnya juga rumit. Bubun membatin.

Apa yang di alami Faleesha dan Bubunnya ini mungkin saja dialami oleh gadis lain di luar sana. Hanya bedanya, Faleesha selalu menjadikan Bubun rumah ternyaman untuk kembali, kapanpun dan dalam suasana hati seperti apa pun. Sedangkan Bubun, selalu menyiapkan ruang khusus untuk menampung semua keluh kesah bahkan umpatan dari anak-anaknya.

TBC

Haiii, hihii ada book baru nih. Gimana? Baru prolog sih, ini nih alasan kenapa book satu lagi ngga up², tapi emang bakalan slow up sih. Soalnya udah makin sibuk sekolah, jadi bulan ini sampe Desember nanti tuh banyak kegiatan pramuka jadi bakal lama deh upnya lagi. Yaudah thanks ya yang udah voteee🌷🌷🌷

Byeeee

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan Si FaleeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang