Praduga Tak Bersalah

21 2 0
                                    

Kabar gembira. Adit sudah mulai membaik. Kabarnya, besok Adit bisa dibawa pulang dan dirawat di rumah. Saat kabar gembira itu merebak, kabar buruk pun datang. Kabar buruk apa itu?

Dear, Eliams!
Kalian tahu tidak kalau di sekolah ini ada pembunuh?
Bukan pembunuh sih karena korbannya masih bisa diselamatkan. Untung selamat. Kalau sampai mati, tercorenglah sekolah ini menjadi sekolah pembunuh. Siapakah itu?
Wait and see! Hahaha!!!

“L”

“L” lagi… “L” lagi. Eliam High School geger nggak membaca surat itu? Ya iyalah! Surat itu muncul di media sosial sekolah. Kenapa bisa? Jelas semua media sosial sekolah diretas oleh “L”. Praduga yang kemarin pun muncul lagi. Mr. “L” pasti membicarakan kasus kecelakaan Adit. Pertanyaannya sekarang, siapa yang mencelakai Adit? Praduga semua Eliams tetap sama, yaitu Elang. Akan tetapi…

“Kepada siswa atas nama Arkenan Julian dari kelas XI IPA 4 silakan ke ruang kepala sekolah.”

Pengumuman yang terdengar di seluruh penjuru sekolah menggegerkan penghuni Eliam High School. Setelah surat itu mengajak Eliams bermain teka-teki, kini ada salah satu siswa yang dipanggil. Apakah Kenan yang mencelakai Adit? Kenan yang sengaja atau atas perintah Elang?

Langkah Kenan diikuti rekan-rekan dan Eliams yang penasaran. Mereka berkerumun di depan ruang Pak Aji. Kenan masuk, Eliams dibubarkan. Bahkan Elang si penguasa juga tidak diperbolehkan masuk.

“Eh! Ada polisi juga ternyata!” celetuk salah satu siswa.

Ya, di ruang kepala sekolah bukan hanya ada dewan guru, tetapi ada beberapa polisi. Ternyata mobil polisi sudah ada di parkiran sejak jam pelajaran berlangsung.

Eliams terpaksa bubar karena bel jam masuk kelas sudah berbunyi. Satu per satu mulai pergi. Ada beberapa yang nyolong-nyolong mengintip kaca ruang Pak Aji tapi langsung diusir Pak Landung. Entah apa yang dibicarakan di dalam.

Bel jam pulang sekolah berbunyi. Seluruh Eliams bergegas menyerbu ruang kepala sekolah. Termasuk Elang dkk. Mereka yang paling penasaran. Apalagi Elang karena pesannya tidak dibalas sama sekali oleh Kenan. Apa yang mereka harapkan nihil. Kenan tidak ada. Kata Pak Landung yang kebetulan lewat, Kenan dibawa ke kantor polisi. Semua terkejut. Elang dkk panik.
Praduga Eliams yang mengira Elang pelakunya ternyata bukan praduga bersalah. Dia adalah praduga tak bersalah.

Elang mengajak kawan-kawannya ke kantor polisi. Benar saja, Kenan sudah ada di jeruji besi. Ternyata, apa yang “L” katakana benar. Salah satu siswa Eliam High School adalah penyebab Adit celaka.

“Kenapa lo ceroboh, Kenan???” Elang menarik kerah seragam sekolah Kenan. Kenan yang keluar dari penjara langsung kena amukan Elang.

“Tenang, Bro! Jangan bikin ribut di sini!” halau Isa.

Pak polisi meminta semua tenang atau kalau tidak mau diatur biar semuanya masuk penjara. Elang menurut.
Mereka semua duduk di ruang kunjungan. Kenan menceritakan semuanya. Apa yang diceritakan membuat rekan-rekannya ikutan marah.

“Kenapa sih lo, Bro!!!” kata Brandon yang meremas kepalanya karena geram dengan kelakuan Kenan.

“Itu kan masa lalu dan lo bilang udah move on. Toh Adit udah nggak sama Bunga lagi. Kalian sama-sama udah nggak dihati Bunga,” imbuh Reno yang meremas celananya karena dia menahan marah.

“Lo bakal buat gua bahagia karena belain gua kayak gini? Nggak sama sekali! Lo malah bikin rencana gua kacau!” kata Elang.

Alasan Kenan mencelakai Adit karena Bunga mantannya suka sama Adit. Adit dan Bunga berpacaran. Kenan belum bisa move on dari Bunga. Adit lah yang dijadikan pelampiasan amarahnya dari dulu. Padahal, sekarang Adit sudah tidak sama Bunga. Itu pun sudah berlangsung lama. Dua tahun lalu Adit sudah tidak sama Bunga. Masa lampau yang sudah lama pudar tiba-tiba bangkit lagi.

Alasan kedua, Kenan mencelakai Adit karena dia berhasil mengalahkan Elang. Padahal Adit hanya dari kaum non-super power. Selain itu, Kenan merasa paling gampang menghancurkan Adit daripada Dewa. Dewa yang berbahaya itu. Tapi bagi Elang, itu cara yang bodoh dan tergesa-gesa. Dia memang mau balas dendam tapi tidak dengan cara terang-terangan seperti ini. Elang sudah punya siasat yang akan segera dilakukan. Namun, adanya kejadian Kenan yang ketahuan, rencana Elang gagal. Kalau Elang beraksi sekarang, semua akan semakin kacau.

“Ada yang tahu renacana lo nggak?” tanya Reno.

“Kalau sampai ada yang tahu rencana lo tapi diam aja, awas tuh orang bakal gua bikin dia di penjara sama kayak lo!” kata Elang yang emosinya belum bisa dilerai.

Kenan diam seribu bahasa. Dia tidak berani menatap teman-temannya. Dia hanya menundukkan kepala. Tangannya mengepal tak mau lepas.

Jam kunjungan selesai. Semua diminta untuk keluar kantor. Tanpa salaman atau pamit, mereka pergi begitu saja meninggalkan Kenan. Di luar kantor, mereka melihat pemandangan dua sejoli yang akan masuk kantor. Defga dan Nona. Mereka mengira Elang dkk akan ngamuk. Ternyata tidak. Dia hanya menatap Defga dan Nona sebentar lalu pergi tanpa tegur sapa. Mungkin dia malu karena sahabatnya yang membuat Adit celaka. Dia juga malu ternyata praduga Eliams hampir benar adanya.

Defga dan Nona memantau kepergian mereka. Elang pulang bersama Shalom. Lutfi sendirian. Asta berboncengan dengan Bella. Sedangkan yang lain sudah menaiki kendaraan masing-masing. Setelah mereka berlalu, Nona dan Defga masuk. Kenapa Nona dan Defga bukan Dewa yang ke sana? Karena, Defga tahu Dewa bakal ngamuk dan bisa-bisa membakar kantor kalau dia melihat Kenan. Defga meminta dia dan Nona yang menjenguk Kenan.

"L" LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang