I. To see The Outside world

448 25 0
                                    

For Jean and Albedo outside was
Like 'Tower' when they go in
For the first time


______________________________________

.

.

.

Di lantai terbawah bisa terlihat 3 manusia ralat 2 manusia dan 1 Kelinci. Sebuah pintu berada didepan kedua manusia itu, mereka menoleh kebelakang untuk menatap Kelinci tersebut sebelum mereka melewati pintunya.

Dan menghilang.

"Kenapa anda tidak ikut serta 'Pangeran'?" Kelinci itu bertanya tidak membalikkan badannya.

"Untuk?" Suara dingin terdengar nyaring di ruangan itu.

Suara itu berasal dari belakang sang kelinci.

"Tidakkah anda ingin melihat dunia dimana 'Ibu' anda dilahirkan Yang Mulia?"

Hanya ada keheningan untuk beberapa waktu sebelum suara dingin itu terdengar lagi.

"Aku yang menentukan untuk melihatnya atau tidak, Headon."

Kelinci atau Headon tersenyum mendengar jawaban itu.

'Masih sama' pikirnya.

.

.

.

Disaat yang sama dua Manusia yang baru saja keluar dari pintu disambut pemandangan yang indah.

Hamparan salju terlihat dimana-mana, mereka menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari warna lain yang disayangkan tidak ada.

"Je kita dimana?" Dia bertanya kepada kepala merah disebelahnya yang masih menelisik tempat mereka keluar.

"Tidak tau, tapi tempat ini ada kubah
yang membuat manusia tidak bisa masuk Lihat itu Albe."

Orang yang di panggil Je menunjuk kedepannya, terlihat sebuah kubah yang mengelilingi Towernya. Kubah itu memiliki tinggi mengikuti Tower, warnanya putih seperti salju yang mereka injak.

"Ahha! Aku tau."

Seakan menemukan petunjuk Albe berjalan menuju kubah itu, dan mengangkat tangan kanannya untuk menyentuh kubah itu, hanya untuk melihatnya menembus.

"Shinsu? Seriusan?" Je menatap kubah dengan terkejut.

"Saa, haruskah kita keluar dan melihat-lihat Jean?"

Je atau Jean menatap lurus kedepan dan berjalan tanpa menjawab pertanyaan si rambut emas meninggalkannya.

"Hei!!"

Saat mereka berjalan melewati hutan disekitar Tower mereka menemukan sebuah Desa kecil.

"Hei mataharinya mulai turun, kita harus mencari penginapan."

"Albedo coba kau tebak kita di benua mana." Jean menatap desa sambil menunggu jawaban Albedo.

"Hmm jika berhubungan dengan salju bukankah sudah jelas North?" Albedo menatap Jean sebelum mengikutinya ke desa.

"Benar, kita berada di Northern Continent."

'Dia selalu meninggalkan ku!'

Itu adalah awal perjalanan keduanya menuju Western Continent untuk kembali ke rumah masing-masing.

.

.

.

Sedangkan Kediaman Bangsawan di Western Continent dua kepala merah sedang berhadapan satu sama lain.

"Kau yang akan mengambil Ancient powernya dan aku akan menggunakan pedangku." Yang berambut pendek lah yang pertama berbicara.

"Hyung apa kau yakin? Kenapa tidak kau saja yang mengambil Ancient powernya?"

Kepala merah yang dipanggil Hyung itu menatap tajam adiknya.

"Hah!, aku akan ada di depan yang harus kau lakukan adalah melindungiku Kim."

Kim menundukkan kepalanya dia mengingat hal yang tidak dia inginkan. Dia gagal melindungi mereka, jadi dia tidak bisa tidak berpikir bahwa dia pasti akan gagal melindungi Hyungnya yang tersisa.

"Heii.... Kita akan menemukan Hyung-nim jadi jangan khawatir."

Cale Henituse memeluk kembarannya yang tidak mengangkat kepalanya sama sekali.

Dia selalu beranggapan jika mereka tidak pergi ke kota hari itu kakak pertama mereka pasti masih ada disini.

Tapi itu semua hanya anggapan belaka.

Bagi Kim menghilangnya kakak pertamanya adalah salahnya, jika dia tidak memaksa untuk keluar maka kakaknya tidak akan menghilang.

.

.

.

.

"Heii.... Kita sedang membahas hal penting, keputusan ku bulat kau yang mengambil Ancient powernya."

Cale melepaskan pelukannya dan tersenyum remeh kepada Kim yang hanya menatap Cale datar.

We're Back Into The Outside WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang