Hukuman

350 42 0
                                    

Donghyuck atau Haechan, pangeran termuda ini masih betah memejamkan mata. Di ubin yang dingin, dan penerangan yang minim Haechan ingin sekali berteriak melepaskan beban besar yang ada di dirinya.

Flashback.

"Tutup semua gerbang! Jangan ada yang membiarkan siapapun keluar dari istana. Cari keberadaan pangeran!! Ini perintah Raja."

Teriakan dari komandan kerajaan, sontak saja membuat Haechan semakin menyembunyikan tubuhnya di lemari kamarnya.

Ia tahu bahwa ini salah, tidak seharusnya Ia mengikuti semua kemauan dari saudara tirinya. Dan setelah begini dimana Haechan harus mengadu?

Langkah kaki terdengar dibalik dinding kamarnya, ia tidak punya pilihan lain. Semakin bersembunyi disini maka ia akan ketahuan.

"Pintu kamar pangeran terkunci. Sepertinya dia ada didalam. Mari kita dobrak!" Seru suara prajurit yang menginstruksi temannya yang lain.

Brak!!
Suara dobrakan sekali, membuat Haechan langsung keluar dari tempat persembunyiannya. Dengan sekuat tenaga Ia berusaha memindahkan kasur tempatnya tidur.

Brak!!
"PANGERAN! BUKA PINTUNYA! KAMI YAKIN PANGERAN ADA DIDALAM!" teriakan prajurit yang masih mencoba mendobrak pintu semakin membuat Haechan panik.

Dan begitu kasurnya berpindah, terlihat ada pintu kecil dilantai. Tanpa ragu Haechan menarik pintu kecil itu, dan melompat masuk. Tapi sebelumnya Ia mengunci pintu itu dari dalam. Beruntung tubuhnya yang kecil berhasil melewati lorong kecil di dalamnya.

"Aku harus segera pergi dari sini," gumam haechan. Sambil terus merangkak keluar, sampai menemukan ujung dari lorong kecil itu.

Ya lorong itu menuju langsung ke bawah istana, dan untungnya hanya haechan dan ..., sial dia melupakan seseorang.

Namun, sebelum dia sadar seseorang memukul belakang kepalanya hingga ia tidak sadarkan diri.

**

Entah berapa lama Haechan pingsan, namun yang pasti begitu Ia membuka mata. Dia sudah terikat di tiang, dalam kondisi duduk.

Ia tidak tahu dia berada di ruangan mana. Karena Ia masih yakin dia berada di bawah istana. Karena bau ini masih khas ruangan bawah. Sekejap Ia mengingat mengapa Ia berada disini, dan rahangnya mengeras begitu menyadari satu hal.

"Jungwoo hyung! Keluat!" Masih beruntung mulutnya tidak ditutupi sesuatu sehingga Ia masih bisa memaki seseorang.

"Hust! Apa kau sudah buta tidak melihatku disini."


Sosok itu keluar dari tempat yang sedikit terkena lampu. Wajahnya tersenyum angkuh, melihat Haechan seperti hewan yang tidak berdaya. "Aku apresiasi, terhadap kecerdasanmu memahami semua rencanaku. Tapi maaf, kau sudah terlambat."

Kingdom (Donghyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang