Jangan lupa beri 💬 dan tekan tombol 🌟
Ya!Happy reading guys!!
****
2 hari kemudian....
Alan menghentikan ucapannya melirik Felicia yang hanya diam dengan tampang cemberut, "Ci kamu dengarin Mas kan?"
"Iya dengar kok," ketus Felicia membuat Alan menghela napas kasar, lalu melirik Khayri yang tersenyum memeluk erat Felicia yang memangkunya, "mikirin apa kamu?"
"Nggak ada. Napa sih Yah curigaan banget sama Ay," balas Khayri cuek membuat Alan sedikit tercengang.
Kenapa istri dan anaknya itu kompak mencuekinya pagi ini? Kalau Felicia dia tau kenapa, nah Khayri yang dia gak tau kenapa, entah mungkin benaran dia salah atau anaknya itu hanya mengikuti Felicia. Alan menghentikan mobilnya diparkiran akademi mengambil tas Khayri yang diletakkan dibelakang memberikan pada putranya itu.
"Ay sekolah dulu Yah," ucap Khayri menyalam Alan dan mencium pipi sang Ayah setelah Alan mencium keningnya.
"Jangan nakal ya Ay, belajar yang rajin dan jangan sampai ada surat panggilan orangtua yang datang sama Ayah," ucap Alan penuh peringatan membuat Khayri cemberut.
"Kapan coba Ayah dapat surat panggilan selama Ay sekolah di sini."
"Sekarang yang nggak kita gak tau nanti, Ayah bakal sakit jika dapat surat tentang kelakuan nakal kamu lagi nanti," ucap Alan yang mengingat entah sudah berapa banyak surat panggilan yang dia dan Felicia dapatkan dari sekolah lama Khayri dulu.
"Nggak bakalan kok, kan ada Bunda," ucap Khayri membuat Felicia sedikit menyerengit heran mendengar itu.
"Kalau kamu dapat surat itu bukan sekolah tapi Bunda yang bakal ngehukum kamu," ucap Felicia membuat Khayri mendengus.
"Ih Bunda kok gak percayaan gitu sama Ay sih? Bunda jadi sama kayak Ayah," kesal Khayri membuat Alan tersenyum miring melihat itu, "Bunda Ayah ngejek Ay!"
"Ay ayah diam aja loh dari tadi," ucap Alan membuat Khayri memandang protes sang ayah.
"Yah jangan mulai jahilnya. Kami turun dulu," ucap Felicia sambil menyalami Alan dan mencium pipi suaminya itu, "jangan ngelirik cewek lain awas aja kalau iya. Hati-hati kerjanya, jangan terlalu banyak ngambil misi, Mas baru pulang kan dan paling penting jangan minum wine, awas aja kalau ketahuan sebulan gak Cia kasih jatah."
"Iya bawel, jangan ngambek lagi, senyum dong," ucap Alan mencium kening Felicia sambil terkekeh.
"Balikin black cardnya baru Cia senyum ke Mas," ucap Felicia memandang kesal Alan.
"Lusa baru Mas balikin ke kamu, udah sana, jangan bikin ulah ya Ci, coba aja kamu bikin ulah Mas tambahin renggang waktu nyitanya," ucap Alan membuat Felicia mendengus kesal.
"Terserah Mas deh," ucap Felicia kemudian keluar dari mobil sambil mengendong Khayri dan menutup pintu mobil sedikit keras.
Alan meringis pelan melihat itu, tampaknya dia salah memilih mobil untuk hari ini, bagaimana kalau mobilnya rusak, dia tau bagaimana kuatnya tenaga Felicia, malah ini mobil kesayangannya lagi. Alan menghela napas pelan lalu kembali menghidupkan mobilnya dan pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Felicia (Slow Up)
Mystery / ThrillerTeka-teki membingungkan, trik licik yang mengelabui, permainan pikiran serta sebuah dendam. Semuanya mulai terungkap, dia masih memainkan beberapa trik sebelum dia mengakhiri permainannya, sesuatu yang tak terduga, itu semua terjadi karenanya. Dan s...