Bab 1

43 5 3
                                    

Hi..... Welcome to my gaje story...
Maafkan kalau setelah membaca cerita ini, otak makin dongkol, karena ini baru permulaan.. permulaan yang sulit dimengerti 🤔
Tanpa basa basi basu.... Ambil posisi nyaman, nyalakan musik dan silahkan pejamkan mata sejenak,..

Terlihat Erika yang masih bergelung di atas kasur, tersenyum mengikuti alur mimpi. Menghiraukan sinar mentari yang menerpa wajah.

Erika, cewek pecinta barbie dan merah muda terlihat dari dekorasi kamar yang hampir keseluruhan berwarna merah muda dan putih.

Ceklek...

Suara pintu terbuka menampilkan sosok wanita dewasa menggunakan gamis dan hijab pashmina. Berjalan tanpa ragu disertai gelengan kepala dan menarik selimut yang melingkupi sang anak.

"Erika, bangun! Ini hari pertama kamu sekolah masa telat."

"Apa sih mah, masih pagi juga." Keluh Erika memeluk guling sambil menarik selimut.

Tanpa ragu sang mamah menarik guling dan selimut membuat Erika misuh-misuh.

"Apa sih mah, ganggu aku yang lagi pacaran aja. Gara-gara mamah, pangeran Dominic jadi gagal lamar aku."

Plak....

"Gak usah kebanyakan halu kamu, sekarang bangun! Kalo gak bangun juga siap-siap aja, nanti CD Barbie mamah bakar. Semua tanpa sisa," ancam mama Sofi setelah memukul pantat Erika dengan guling "heran mamah tuh, punya anak dua yang satu gila Barbie yang satu gila K-Pop." Sambungnya berkacak pinggang

Buyar sudah mimpi Erika, mau jungkir balik kaya gimana juga ngga akan bisa nyambung lagi. "Gara-gara mamah sih, aku jadi gak bisa dapet happy ending."

"Masih mau debat?! Liat jam berapa sekarang!"

Malas-malasan Erika menatap jam dinding berbentuk istana. 07.10 wib

See... masih pagi..

But, wait........

1

2

3

"Mamah.... Erika telat!!!! kenapa gak bangunin dari tadi malah ajak gelut!"

Spontan Erika loncat dari tempat tidur dan lari menuju kamar mandi yang terletak di depan kamar meninggalkan mama Sofi yang menghela napas lelah. Selalu begini setiap pagi. Ngga kakak ngga adik sama aja. Bikin pusing.

*****

Plakat besar bertuliskan SMA Karlingga 1 menghias apik di atas gerbang. Membuat Erika tersenyum puas. Akhirnya dia bisa masuk sekolah normal juga setelah beberapa tahun harus puas dengan homeschooling.

Lalu lalang siswa-siswi, suara deru mesin memasuki sekolah, bahkan beberapa sorakan terdengar ketika ada yang berboncengan dengan lawan jenis. Suasana dan euforia ini yang membuat Erika ngotot masuk SMA.

Dengan anggun dan percaya diri, Erika memasuki sekolah menghiraukan tatapan penuh tanya dari sebagian murid.

"Lo Erika Maharani?" seorang cowok mencegat langkah Erika.

"Iya."

"Gue Dariel Agaskara, ketua osis Karlingga." ucapnya mengulurkan tangan disertai tawa ringan dan di balas ramah Erika.

"Gue tadi di kasih tau sama Pak Darnanto selaku kepala sekolah, kalo ada mubar kelas XI. Karena beliau ada rapat sama guru-guru, jadi gue yang bakal kasih informasi seputar Karlingga atau biasa di singkat KaEl. Kalo ada pertanyaan lo bisa tanya gue." Jelasnya yang ditanggapi anggukan mengerti.

"Lo udah tau kelas lo dimana?"

Erika menggeleng, karena nyatanya dia emang belum tau. Katanya pembagian kelas berdasarkan nilai dan di pasang di Mading pemberitahuan, "belum. Tadinya gue mau liat di Mading pemberitahuan."

522 (aku cinta Ai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang