Masih ditaman yang tadi mereka singgahi, aku hanya melirik kesana kemari seraya memakan jajanan ku.
Tadi beberapa menit yang lalu tepatnya, mataku yang tak dapat diam satu titik melirik kesana kemari hingga menemukan pedagang bakso bakar dan cilok. Akibatnya hawa lapar yang ada, ku beli saja melupakan keberadaan nya yang sedari tadi memperhatikan ku.
Mohon maaf saja! Mode peka ku akan hilang saat melihat makanan.
Kembali ke waktu sekarang, aku melirik dia yang juga tengah menguyah bakso bakar, aku tak pelit tenang! Dia juga ikut membeli kok. Jadi aku tak pelit, hanya irit uang saja.
"Ada apa kak?" Lontar ku padanya, lagi dan lagi pertanyaan yang sama seperti sebelumnya.
"Mau pulang sekarang nggak? Udah hampir jam lima" tanya nya seraya ajakan pulang diucapnya.
"Hmm boleh deh, kita pulang aja kak" jawabku lantas berdiri, diikuti dirinya.
Kami pun meninggalkan kawasan taman yang mulai ramai pengunjung. Tak apa, yang penting aku bisa pulang dengan crush ku, haha.
—Lewat beberapa bulan kedepan.
Hai lagi, aku kini berada dikantin tengah memakan jajanan ringan. Bersama sahabatku juga tentunya.
Aku ingin memberi tahu saja, beberapa bulan kebelakang aku telah dekat bersama pemuda bergigi taring itu.
Dan bulan lalu, dia baru saja menyatakan perasaannya padaku. Saat itu aku hanya bisa terdiam membatu mendengar itu. Ku kira ia hanya ingin dekat biasa saja.
Awalnya aku takut berteman dengannya, ya asal kalian tahu saja, bahwa dia adalah salah seorang yang digandrungi oleh siswi disana. Bagaimana aku tak takut?
Beberapa bulan itu kita gunakan untuk pendekatan, walau banyak masalah tercipta, beruntung nya dapat terselesaikan dengan baik.
Sudah cukup cerita bulan lalu, kini kembali dengan aku yang tengah melihat ponsel sembari memakan jajanan ku.
Tak kusadari, dia; pemuda bergigi taring alias kekasih ku mendekat. Sahabat ku lebih dulu tahu ada dia, dilakukan nya menggoyangkan lengan ku dengan brutal.
"Yak, vel! Kekasih mu itu" ucapnya padaku dengan nada rendah namun kentara ia layaknya panik.
-Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
HIM'
Teen Fiction" Ini bukan tentangku, namun ini tentang dirinya yang telah terlelap sepi dengan sendirinya. hingga akhirnya senyum bergigi taring itu hilang. " |Theodore george -REMAKE