*Mina POV
Aku memegang dan memandangi benda bulat yang selama 2 Tahun ini melingkar di jari manisku. Ya, ini adalah cincin pertunangan. Aku masih teringat jelas, bagaimana wajah Tzuyu sangat bahagia saat ia memasangkan cincin ke jariku.
Satu Bulan lagi aku akan menikah dengan Tzuyu. Itu tandanya aku akan menjadi istrinya. Namun...
"Apa maksudmu Chou Tzuyu!" Suara Appa terdengar keras dari lantai bawah, aku kaget hingga membuat cincinnya terjatuh.
Ada apa ini? mengapa sepertinya Appa marah? ada apa dengan Tzuyu?
"Nanti aku akan mencari cincinnya" Kataku dalam hati.
Ya, saat ini Tzuyu memang berada di Rumahku, maksudku Rumah orang tuaku. Aku memang tinggal disini, tapi terkadang aku tinggal di Apartemenku sendiri. Karena 1 Bulan lagi aku akan menikah, Appa dan Eomma memintaku tinggal bersamanya.
Seperti biasa Tzuyu memang sering ke Rumah orang tuaku. Dia selalu mengunjungi Appa dan Eomma meskipun aku sedang tidak ada di rumah. Tzuyu sangat akrab dengan orang tuaku dan orang tuaku juga sangat menyukai Tzuyu. Appa dan Eomma selalu bangga pada Tzuyu dan mereka selalu memamerkan pada teman-teman dan rekan bisnisnya bahwa Chou Tzuyu adalah calon menantunya. Ya, Tzuyu adalah calon menantu idamannya. Tidak heran terkadang ia memperlakukan Tzuyu lebih special daripada aku anak kandungnya.
Dan hal yang biasa lainnya, Tzuyu datang ke Rumahku, tapi aku tidak turun ke bawah menemuinya. Aku masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan atau pun biasanya aku beristirahat karena kelelahan. Tzuyu sangat perhatian, dia tidak mempermasalahkan itu. Justru ia senang bisa bermain catur dengan Appa sepuasnya sambil berbincang-bincang tentang bisnis mereka.
Namun, kali ini aku mendengar Appa berteriak keras menyebut nama Tzuyu. Memangnya apa yang membuat Appa semarah itu?
Aku langsung turun menuju lantai bawah.
"Apakah kau sengaja ingin menyakiti Mina!" Kata Appa geram.
Deg!
Menyakitiku?
"Ada apa ini?" Kataku sambil menuruni anak tangga.
"Appa?" Tanyaku pada Appa, yang kulihat raut wajahnya marah, sedih dan kecewa.
"Eomma?" Tanyaku pada Eomma. Eomma pun nampak sedih dan kecewa.
Lalu aku beralih pada Tzuyu. Kulihat raut wajahnya terpasang puas dan datar. Aku tidak mengerti?
"Tzu, apa yang kau lakukan hingga membuat Appa semarah ini?" Tanyaku.
"Dan apa maksud Appa bahwa kau sengaja ingin menyakitiku?" Tanyaku lagi.
"Aku akan kembali ke Taiwan" Katanya.
"Lalu?" bingungku.
Jelas saja, itu bukanlah jawaban yang memuaskan untukku. Tzuyu juga sering ke Taiwan. Ya, karena dia memang berdarah Taiwan dan ia sering mengunjungi Orang tuanya disana. Apakah hal ini yang membuat Appa semarah ini? menyakitiku karena ia akan meninggalkanku, bukankah hal ini sudah biasa? Aku mengerti situasinya sekarang. Appa khawatir dengan persiapan pernikahan kami yang tinggal sebulan lagi. Aku tersenyum melihat suasana tegang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT (SATZU/MITZU/JITZU)
AcakCerita hanyalah karangan Penulis. Saya berusaha memberikan karya-karya yang baik. 🍭Story tentang couple Satzu, Mitzu, Jitzu atau salah satunya. 🍭Atau mungkin hanya sekedar POV saja.