Seperti persetujuan yang telah di sepakati Nabila dan Rony hari ini, mereka akan bermain time zone di sebuah mall di Bandung.
" Emang Time zone udah buka jam segini kak? Ini masih jam sembilan loh."
Rony melihat jam di pergelangan tangannya " Bentar lagi, biar gak terlalu rame kalo pagi-pagi "
Nabila hanya mengangguk. Nabila menggunakan helm begitupun Rony. Keduanya membelah jalan Bandung pagi hari dengan euforia sendiri.
" Nab, kita sarapan dulu yuk. "
" Ha? Sarapan? Iya ka ayo "
Rony memelankan laju motornya di gerobak bubur pagi sore. Keduanya duduk lesehan setelah memesan makanan.
" Kak ini gapapa kita kaya gini ? "
" Kaya gini gimana maksudnya Nab ?"
" Umm kita jalan bareng " cicit Nabila.
Nabila merasa takut dan cemas dengan konsekuensi yang akan terjadi. Nabila melihat Rony tersenyum.
" Kan aku yang ngajak Nab. Siapa yang bakalan nyuruh aku berhenti menghabiskan waktu bersama sama orang selama tiga tahun ini membersamai aku."
Nabila tidak mengerti maksud Rony. Ia tak bisa menerka maksud ucapan pria didepannya dan tidak ada niatan untuk bertanya. Dia masih orang baru tak baik jika harus terlalu jauh tahu.
" Nab, nanti dan seterusnya kamu harus jadi diri sendiri ya ."
Nabila mengernyit heran, namun perkataan Rony membuat hati Nabila menghangat. Sebuah kalimat yang tak pernah ia dapatkan. Nabila merasa bola matanya memanas.
" Ka, makasih "
Menghabiskan waktu dengan hal yang kita senangi adalah sebuah impian dan keinginan yang tak semua orang bisa mendapatkannya bukan? Hari ini Nabila merasa kembali menjadi diri sendiri acap kali ia di bersamai oleh Rony.
" Kak, ayo main percussion master "
" Ayo Nab, tapi kamu kuat gak mukul nya?" Diakhiri tertawa kecil Rony
Nabila mendengus " Kuat lah kak, aku jagonya ."
Semakin lama tempo percussion master semakin cepat, agak pegal jika terus-terusan memukul.
" Udah Nab, pegel."
Nabila mengangguk setuju. Kemudian keduanya memilih untuk duduk di kuris yang telah disediakan.
Rony diam-diam memfoto Nabila diam-diam. Seulas senyum manis tertera sangat indah. Kemudian bergegas menyimpan handphonenya.
" Main apalagi ya kak? Naik rollercoaster yuk ."
" Iyaa ayo, apa sih yang engga buat kamu Nabila Anasera."
Rona merah di pipi Nabila terpatri jelas. Nabila segera menutup mukanya dengan kedua tangannya.
" Ciee salting " Rony terus menggoda Nabila.
Nabila sangat malu dan memilih lari meninggalkan Rony. Sedangkan Rony merasa bersyukur dapat kembali melihat senyuman itu.
" Maafin aku Nab. Aku harap kita seterusnya seperti ini ya. Dan aku yang menjadi alasan kamu bahagia bukan terluka seperti hari itu." Lirih Rony.
_______Di ruang karaoke yang terdapat di time zone, Nabila dan Rony tengah berduet apik. Kali ini mereka tengah menyanyikan lagu Amin Paling Serius.
Di bait terakhir Nabila dan Rony bernyanyi bersama.
Bayangkan betapa cantik dan lucunya
Gemuruh petir ini
Disanding rintik-rintik yang gemas
Dan merayakan
Amin paling serius seluruh dunia
Amin paling serius seluruh duniaNabila bertepuk tangan senang. Salah satu wish list nya tercapai hari ini.
" Kamu bahagia Nab ? "
" Iya kak, Nab bahagia banget. "
Rony mengelus puncak kepala Nabila yang tertutup jilbab. Sebuah kebiasaan yang akan menjadi kebiasaannya.
" Makan yuk kak, Nab laper "
" Siap tuan putri "
Nabila menerima uluran tangan Rony. Tidak seperti sebelumnya kali ini Nabila mengerti maksud Rony.
Kumandang adzan di mall terdengar samar karena banyak toko yang memutar musik serta riuh orang-orang. Langkah Nabila memelan menajamkan pendengarannya.
" Aku mau sholat Dzuhur dulu kak. Kak Rony duluan aja."
" Aku nunggu kamu aja. "
" Beneran kak? Yaudah deh."
Selama Nabila melaksanakan shalat, Rony bersandar di dinding tepat jalan masuk menuju musholla.
" Masuk aja bang, gapapa ." Ucap seorang remaja laki-laki yang dibawah usianya.
Rony tersenyum " gak bang, saya di sini aja. "
Seorang remaja itu tak sengaja melihat kalung dan mengulas senyum.
" Sehat-sehat ya bang. "
Setelah mengucapkan itu remaja tersebut masuk ke mushola, meninggalkan Rony yang tengah memikirkan kelanjutan kisah cinta nya.
" Ayo kak, makasih ya. Maaf lama ."
" Gak kok Nab, gak lama. Oh ya, kamu mau makan siang apa sekarang? Mau ke A&W aja ?"
" Kok kak Rony tahu sih. "
Rony terkekeh " Aku gak mungkin lupain semua hal tentang kamu Nab. Aku gak mau kejadian di hari itu terulang."
________" Kak Rony, makasih banyak-banyak untuk hari ini. "
" Terimakasih kembali Nab. Oh ya, besok kamu ada kelas gak ?"
" Ada kak, jam delapan. Kenapa ?"
" Berangkat bareng ya, nanti aku jemput."
" Gak usah kak, aku mau naik damri aja, pengen coba itu dari lama."
" Ohh yaudah gapapaa. Kalo pulangnya sama aku gimana ?"
" Boleh kak, makasih sebelumnya."
" Yaudah aku pulang dulu ya Nab. "
" Hati-hati kak. "
" Satu lagi Nab, kalo nanti aku ngabarin udah sampe rumah boleh ?"
Maaf ya readers, kemarin gak up part baru. Gak tahu kenapa Wattpad aku error. Terimakasih pengertiannya, dan mari kita berlayar di kisah ini...
KAMU SEDANG MEMBACA
RONA
FantasyAku tak menyangka bisa jatuh hati. Di yakinkan dengan penuh tenang. Kau dapati ku penuh luka, sedang kau datangiku penuh warna. ~Nabila Anasera Kau selalu berharga, bukan aku yang memberimu warna tapi kita menjadi warna indah jika bersama bukan? ~R...